Penanaman tanaman koro hijau Pemeliharaan tanaman koro hijau

dan dipindahkan pada media tanam dengan memperhatikan kesamaan rata-rata jumlah daun dan tinggi tanaman.

3. Penanaman tanaman koro hijau

a. Media tanam di polybag disiram sampai basah. b. Membuat lubang pada bagian tengah media dengan kedalaman 5 cm. c. Menanam bibit koro hijau pada pada lubang yang telah disiapkan. d. Setelah bibit ditanam, media tanam disiram kembali dengan air sebanyak 200 ml. e. Polybag yang telah berisi tanaman koro hijau ditempatkan pada lokasi yang telah disediakan agar mendapat sinar matahari secara penuh.

4. Pemeliharaan tanaman koro hijau

a. Penyiraman Penyiraman tanaman adalah faktor yang penting bagi pertumbuhan tanaman, khususnya pada saat awal pertumbuhannya. Berdasarkan teori, tanaman koro hijau adalah jenis tanaman yang toleran terhadap kekeringan, maka penyiraman terhadap tanaman ini tidak dilakukan setiap hari. Penyiraman dilakukan 1 kali dalam dua hari dengan volume 200 mili liter untuk setiap tanaman. Jika pada hari-hari tertentu penetrasi cahaya cukup tinggi dan berpengaruh terhadap kelembapan tanah pada media tanam, penambahan penyiraman perlu dilakukan agar tanaman tidak mengalami layu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pemberian bambu lanjaran Pemberian lanjaran berupa belahan bambu diberikan pada tanaman koro hijau yang telah tumbuh dan membutuhkan media rambat. Agar menancap cukup kuat, lanjaran ditancapkan pada tanah di luar media polybag . Panjang lanjaran adalah 2 meter. c. Pengendalian terhadap organisme pengganggu tanaman Pengendalian terhadap organisme tanaman dilakukan dengan cara mencabut langsung jenis-jenis gulma yang mungkin tumbuh di sekitar polybag atau di dalam polybag . Sementara itu, untuk organisme lain yang berupa hama dan penyakit tanaman dilakukan penyemprotan menggunakan pestisida alami. Jenis hama dan penyakit tanaman yang umumnya menyerang tanaman koro adalah belalang, ulat, kutu, dan virus dari famili Begomovirus yang mengakibatkan mozaik kuning pada daun koro. Pestisida alami dibuat menggunakan campuran bawang putih, cabe, serai, air dan sedikit diterjen. Berikut ini adalah langkah kerja pembuatan pestisida alami dengan bahan- bahan di atas: 1. Disiapkan bawang putih yang telah dikupas sebanyak 50 gram, cabe rawit sebanyak 10 gram, serai sebanyak 3 batang, deterjen sebanyak 5 gram dan air sebanyak 1 liter. 2. Bawang putih, cabai rawit dan serai ditumbuk hingga menjadi halus. 3. Bahan yang telah ditumbuk dicampur dengan air 1 liter dan diterjen 5 gram. Kemudian didiamkan selama 24 jam. 4. Setelah 24 jam, dilakukan penyaringan bahan pestisida alami. 5. Dilakukan pengenceran dengan menggunakan air bersih sebanyak 3 kali volume pestisida alami sebelum dilakukan penyemprotan. Campuran bahan-bahan pestisida di atas memiliki bau yang menyengat dan tidak disukai hama dan penyakit tanaman. Selain itu, jika mengenai permukaan kulit organisme tersebut dapat menimbulkan rasa panas dan iritasi. Bahan-bahan tersebut dipilih sebab mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal.

5. Pengamatan