54 Heteroskedastisitas. Menurut Imam Ghozali 2001 : 105, deteksi adanya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu. 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.5. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan arah dan besarnya pengaruh produk X
1
, harga X
2
, dan promosi X
3
, distribusi X
4
terhadap keputusan pembeli Y dalam menggunakan produk kosmetik Lancome di Matahari Departemen store Tunjungan Plaza Surabaya adalah dengan
persamaan sebagai berikut : Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ e Sugiyanto, 2004 : 195
Keterangan : Y = Keputusan pembeli
a = Konstanta X
1
= Produk X
2
= Harga X
3
= Promosi X
4
= Distribusi b
1
= Koefisien regresi untuk variabel bebas X
1
55 b
2
= Koefisien regresi untuk variabel bebas X
2
b
3
= Koefisien regresi untuk variabel bebas X
3
b
4
= Koefisien regresi untuk variabel bebas X
4
e = Standard error
Adapun untuk mengetahui apakah persamaan analisis tersebut cukup layak untuk digunakan dalam pembuktian selanjutnya dan mengetahui sampai sejauh
mana variabel-variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat, maka perlu untuk mengetahui nilai R
2
koefisien determinasi.
3.4.6. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji pengaruh variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y, digunakan uji F, dengan prosedur pengujian yaitu sebagai
berikut : 1 H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 tidak ada pengaruh secara simultan antara X
1
, X
2
, X
3
, X
4
terhadap Y. H
: b
1
b
2
b
3
b
4
0 ada pengaruh secara simultan antara X
1
, X
2
, X
3
, X
4
terhadap Y. 2 Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 dengan derajat bebas df
= n – k – 1, dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel. 3 Menentukan nilai F
hitung
=
k n
R 1
1 k
R
1 2
Keterangan :
R
2
= Koefisien determinasi K
= Banyaknya
variabel
56 n
= Banyaknya
pengamatan 4 Daerah penerimaan penolakan Ho
Gambar 3.1 Kurva Distribusi F
Sumber :
Djarwanto, 2000
5 Kriteria Pengujian a. Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima dan H
1
ditolak yang berarti secara simultan produk, harga, promosi, distribusi tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembeli. b. Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima dan H
1
diterima yang berarti secara simultan produk, harga, promosi, distribusi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembeli. Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel bebas X secara parsial
terhadap variabel terikat Y, digunakan Uji t, dengan prosedur pengujian sebagai berikut :
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
57 1 Ho : b
1
, b
2
, b
3,
b
4
= 0 artinya, tidak ada pengaruh secara parsial antara X
1
, X
2
, X
3
,X
4
terhadap Y. Hi : b
1
, b
2
, b
3,
b
4
0 artinya, tidak ada pengaruh secara parsial antara X
1
, X
2
, X
3
, X
4
terhadap Y. 2 Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 dengan derajat bebas
df = 0,052 ; n – k – 1, dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.
3 Menentukan nilai t
hitung
=
bj Se
bj
Keterangan :
t
hitung
= t hasil perhitungan
bj = koefisien
regresi Se
= Standard error
4 Daerah penerimaan penolakan Ho
Gambar 3.2. Kurva Distribusi t
Sumber :
Djarwanto, 2000
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
- 2 ; n – k – 1
- 2 ; n – k – 1
58 5 Kriteria Pengujian
a. Jika
–t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti secara parsial produk, harga, promosi, distribusi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. b.
Jika –t
hitung
-t
tabel
, maka Ho ditolak dan Hi diterima, berarti secara parsial produk, harga, promosi, distribusi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembeli.
59
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Lancome hingga saat ini sudah dikenal dunia sebagai perusahaan kosmetik
yang cukup besar. Lancome merupakan suatu bisnis yang telah berkembang dan cukup menjanjikan keuntungan. Lancome didirikan oleh seorang ahli kimia
bernama Eugene Schueller di Paris, Prancis pada tahun 1907. Kini Lancome memiliki lebih dari 2.900 anggota diseluruh dunia diantaranya wanita. Visi
mereka adalah menciptakan sebuah perusahaan kosmetik yang menawarkan rangkaian perawatan kulit yang berbeda dibandingkan produk lainnya yang ada
saat itu, yaitu terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak diujicobakan pada hewan. Mereka juga berkomitmen untuk menawarkan produk - produk berkualitas tinggi
dengan harga terjangkau. Lancome
berarti Togetherness kebersamaan, Spirit semangat dan Passion
gairah. Consultant dan leader saling mendukung untuk meraih impian bersama Lancome. Jadi tidak ada yang akan meraih sendirian, melainkan dengan
bantuan Consultant dan leader dan kemitraan yang kuat dengan pihak perusahaan. dengan pengalaman selama 40 tahun, Lancome menghadirkan rangkaian produk-
produk kecantikan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Produk-produk Lancome
terinspirasikan oleh alam dibuat dari bahan-bahan yang mengandung buah-buahan, bunga-bungaan dan tumbuh-tumbuhan dan formula pada produk