35
11. keterampilan memecahkan masalah dan kemampuan untuk menjelaskan
masalah teknis kepada staf teknologi informasi untuk memfasilitasi diagnosis dan solusi
12. kemampuan untuk menerapkan kebijakan transaksi referensi dalam
lingkungan online 13.
Komitmen untuk terus belajar dan motivasi untuk meningkatkan kemampuan di semua bidang layanan referensi.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pustakawan referensi harus memiliki kemampuan merekomendasikan sumber-sumber informasi kepada
pengguna, mampu menganalisis dalam pencarian informasi, mampu bekerja sama, mampu mengevaluasi dan memasarkan sumber-sumber informasi, mampu
membimbing pengguna, memiliki sikap yang menyenangkan, mampu mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada pengguna, serta mampu
berkomunikasi dengan baik. Dari pendapat para pakar tersebut, maka diketahui bahwa kompetensi
pustakawan referensi merupakan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki pustakawan referensi dalam memberikan pelayanan yang terdiri dari
1 kompetensi akses, 2 pengetahuan, 3 pemasaran, 4 kolaborasi, serta 5 kompetensi melakukan evaluasi dan penilaian terhadap sumber-sumber
informasi dan layanan.
2.5 Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian ini. Penelitian dengan judul “Kompetensi Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pustakawan Layanan Referensi pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara” oleh Adisahputra pada tahun 2008. Penelitian tersebut
menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Untuk reliabilitas dan validitas data digunakan indeks
kesepakatan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar Pustakawan Layanan Referensi Perpustakaan USU sudah memiliki kompetensi
teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dilihat dari hasil penghitungan indeks kesepakatan bahwa Pustakawan I 0.8, Pustakawan II 0.7, Pustakawan
36
III 0.7, Pustakawan IV 1, Pustakawan V 1, Pustakawan VI 1, dan Pustakawan VII 0.9.
Ditinjau dari penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa pustakawan referensi di perpustakaan USU memiliki kompetensi TIK yang bagus. Namun masih
terdapat berbagai permasalahan dalam penerapan pelayanan referensi di Perpustakaan USU seperti yang dijabarkan pada latar belakang penelitian ini.
Diharapkan penelitian sebelumnya dan penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara” dapat saling mendukung dan melengkapi untuk kemajuan pelayanan referensi di Perpustakaan USU.
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono 2009, 2.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu menggambarkan secara umum tentang variabel yang akan diteliti. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Arikunto 2003, 309 bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status
suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
yang berlokasi
di Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU, Padang Bulan, Medan.
3.3 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Menurut Sugiyono 2012, 119 wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Pustakawan di Layanan Referensi, Layanan Digital, WB dan ADB, dan Layanan American Corner di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 10
sepuluh orang. Tabel 3.1 Populasi
No. Bagian
Jumlah 1.
Layanan Referensi 3 orang
2. Layanan Digital
5 orang 3.
WB dan ADB 1 orang
4. American Corner
1 orang Jumlah
10 orang