45
kooperatif karena sudah mengenal penulis secara baik. Informan juga bersedia untuk direkam oleh penulis selama wawancara berlangsung.
Keenam, menguji validitas data, penulis melakukan wawancara dengan beberapa keluarga di lingkungan itu, baik yang memiliki usia pernikahan di
bawah 10 tahun maupun beberapa ibu yang sudah berstatus janda, terutama berkaitan dengan pandangan dan pemahaman mereka tentang spiritualitas
Keluarga Kudus.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut sumbernya, data penelitian digolongkan sebagai data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumber informasi sedangkan data
sekunder tidak diperoleh secara langsung dari sumbernya Azwar, 2005:91. Sementara Sugiyono 2009:326 berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif,
teknik pengumpulan data utama adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Artinya, sambil melakukan wawancara penulis dapat melakukan observasi dan
studi dokumentasi ataupun sebaliknya. Demikian halnya dengan pengumpulan data-data selama penelitian ini dilakukan, penulis menggunakan tiga teknik, yaitu:
wawancara, observasi dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik penelitian yang biasa digunakan oleh para peneliti sejak lama dan dianggap paling efektif untuk menentukan mengapa
seseorang bertingkah laku, dengan cara menanyakan langsung dan menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu yang dipandang efektif. Sementara proses tanya
jawab merupakan bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu Mulyana, 2013:180.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap beberapa keluarga Katolik di Lingkungan St. Yohanes Kentungan Paroki Keluarga Kudus Banteng
untuk menggali informasi tentang penghayatan spiritualitas Keluarga Kudus. Penulis menetapkan wawancara menjadi alat pengumpul data primer, sedangkan
observasi dan dokumentasi sebagai alat pengumpul data sekunder. Data-data yang dikumpulkan melalui tiga teknik tersebut kemudian dikelompokkan menurut
tema-tema yang sama untuk dibahas dan dianalisis menggunakan beberapa konsep dan teori yang telah dibahas pada kajian pustaka.
2. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2015: 203 mengatakan bahwa observasi merupakan proses pengamatan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan
perilaku manusia, terutama bila informan yang diamati tidak terlalu besar. Sementara Bungin 2007:115 menuliskan bahwa observasi merupakan
kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.
Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
Pertama, penulis mengamati perilaku umat, terutama partisipasi umat dalam setiap kegiatan doa mingguan dan misa di lingkungan, mengikuti latihan
koor, serta beberapa kondisi alamiah keluarga Katolik di Lingkungan St. Yohanes Kentungan.
47
Kedua, penulis mengamati interaksi keluarga yang menjadi informan, terutama keaktifan dalam mengikuti kegiatan di wilayah dan gereja ataupun di
masyarakat. Selama proses observasi, penulis tidak banyak mengalami kesulitan karena penulis adalah bagian dari umat di Lingkungan St. Yohanes Kentungan
yang terlibat langsung dalam setiap kegiatan bersama umat. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap perilaku dan aktivitas umat di Lingkungan St. Yohanes
Kentungan diperoleh data-data yang menjadi pendukung bagi penulis dalam menarik kesimpulan atas hasil penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumen dalam suatu penelitian dapat berupa catatan pribadi, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset dan video, yang dipandang relevan dengan
tujuan penelitian. Oleh karena itu, dokumen yang dijadikan sebagai alat pengumpul data harus selektif Sukandarrumdi, 2004:101. Sedangkan Mulyana
2013:195 berpendapat bahwa dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk menelusuri data historis seperti otobiografi, memoar, catatan harian, surat-
surat pribadi, catatan pengadilan berita koran, artikel majalah, brosur, buletin dan foto-foto.
Sementara dokumen dalam penelitian ini adalah catatan pribadi, rekaman suara, foto kegiatan umat, dan data umat. Foto-foto kegiatan umat diambil penulis
pada saat ada kegiatan misa lingkungan dan wilayah, latihan koor, doa rosario, dan doa mingguan yang diperoleh dengan cara memotret langsung di lokasi
kegiatan. Dokumen-dokumen tersebut dipandang relevan dan menunjang penulis dalam mencapai tujuan penelitian ini.
48
4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti Sugiyono, 2009:400. Demikian pula
dengan peran penulis dalam penelitian ini adalah melibatkan diri ke dalam situasi kehidupan informan, baik dalam kegiatan doa di rumahnnya masing-masing
maupun dalam berbagai kegiatan di tingkat wilayah dan paroki. Hal ini sangat membantu penulis untuk memperoleh data pada keadaan yang alamiah tanpa
rekayasa tentang penghayatan spiritualitas Keluarga Kudus dalam keluarga Katolik dalam keluarga di Lingkungan St. Yohanes Kentungan Paroki Banteng.
5. Kisi-kisi: Panduan Wawancara dan Observasi
No Aspek Indikator
Pertanyaan 1
Keluarga Kudus
Pandangan keluarga terhadap
Keluarga Kudus a.
Bagaimana pandangan
keluarga terhadap
spiritualitas Keluarga
Kudus? b.
Apakah keluarga
memahami semangat Keluarga Kudus?
c. Apakah semangat hidup Keluarga
Kudus menjadi
model dalam
keluarga? d.
Bagaimana keluarga menghayati semangat keluarga Kudus dalam
hidup berkeluarga? e.
Apa prinsip-prinsip yang membantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dalam menata kehidupan keluarga? f.
Semangat hidup apa yang menjadi dasarprinsip dalam hidup keluarga?
2 Internal
Hidup sederhana a.
Bagaimana keluarga
menata kehidupan ekonomi: pendapatan dan
pengeluaran? Bagaimana keluarga memperoleh
pendapatan dan
bagaimana mengatur pengeluaran? Sakramen: yang bertanggung jawab
ekonomi: suami-istri b.
Bagaimana pembagian peran dalam pengaturan
keuangan dalam
kehidupan keluarga?
c. Bagaimana keluarga menggunakan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang pokok dan kebutuhan
tambahan? d.
Apakah barang-barang yang dimiliki sangat bermanfaat dalam kehidupan
keluarga? e.
Apakah keluarga pernah mengalami kesulitan
dalam keuangan?
Bagaimana usaha yang dilakukan oleh keluarga dalam menghadapi kesulitan
itu?
Memberi perhatian
penuh a.
Apakah yang menjadi fokus orangtua terhadap pendidikan iman anak?
50
kepada pendidikan anak
b. Bagaimana tanggung jawab orangtua
terhadap perkembangan iman anak? c.
Apakah orangtua merasa puas ketika menyekolahkan anak di sekolah
katolik? d.
Apakah keluarga
mempunyai pandangan lain terhadap sekolah
negeri? e.
Bagaimana keluarga menentukan sekolah
untuk anak-anak?
Apa harapan orangtua terhadap anak.
f. Bagaimana
orangtua memberi
perhatian dan
dukungan kepada
pendidikan iman anak?anak g.
Bagaimana orangtua
memberi perhatian
kepada anak
dalam mengembangkan pendidikan iman
anak?
Penerimaan komunikasi
suami-istri, orangtua-anak,
dan keluarga
besar a.
Komunikasi seperti apa yang dilakukan oleh Ibu terhadap Bapa dan
sebaliknya? b.
Apa yang dilakukan oleh Ibu ketika Bapa
mengalami permasalahan,
sebaiknya apa yang dilakukan oleh Bapa
ketika Ibu
mengalami permasalahan?
51
c. Kesulitan-kesulitan apa yang dialami
oleh keluarga dalam menjalin komunikasi? Apa solusi keluarga
dalam mengatasi kesulitan-kesulitan itu?
d. Dukungan apa yang dilakukan oleh
Ibu kepada Bapa dan anak dan sebaliknya?
e. Bagaimana caranya untuk menjalin
komunikasi yang baik antara orangtua dan anak?
f. Bagaimana caranya untuk menjalin
komunikasi dengan keluarga besar?
g. Tantangan apa yang dialami oleh
keluarga dalam menjalin komunikasi dengan keluarga besar? Apa solusinya
dalam menghadapi tantangan itu? h.
Mengapa melakukan komunikasi dalam keluarga?
Sikap orangtua
terhadap anak
yang memiliki
cita-cita yang
berbeda dengan
pendapat orang
tua a.
Tantangan-tantangan apa
yang dialami
oleh orangtua
ketika berhadapan
dengan anak
yang berbeda pendapatcita-cita dengan
orangtua? b.
Bagaimana sikap
orangtua menghadapi anak yang memiliki cita-
cita yang berbeda dengan keinginan orangtua?
52
c. Usaha-usaha apa yang dilakukan oleh
orangtua terhadap anak yang berbeda pendapat dengan orangtua?
3 Gereja
Mengikuti tradisi Gereja Katolik
a. Bagaimana menjalankan doa dalam
keluarga? Kapan melakukan doa bersama dalam keluarga?
b. Kapan saja ke Gereja? Mengapa harus
ke Gereja? c.
Tantangan-tantangan apa
yang dialami oleh keluarga dalam hidup
doa dalam keluarga, lingkungan dan gereja? Apa usaha keluarga untuk
mengatasi tantangan-tantangan itu? d.
Apakah yang menjadi prinsip keluarga
dalam menjalankan
kehidupan doa
dalam keluarga,
lingkungan dan gereja? 4
Masyara- kat
Menjalin Komunikasi yang
luas a.
Bagaimana keluarga
menjalin komunikasi dengan masyarakat?
b. Mengapa keluarga perlu menjalin
komunikasi dalam
hidup bermasyarakat?
c. Apa yang menjadi dasar dalam
keluarga untuk menjalin relasi yang baik dalam kehidupan bermasyarakat?
d. Tantangan-tantangan
apa yang
dialami keluarga dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat?
E. Teknik Analisis Data