B. Perumusan Masalah Latar Belakang Masalah

D. Studi Review Terdahulu

Beberapa penelitian yang penulis temukan yang membahas tentang kajian yang terkait dengan penelitian ini antara lain adalah : No Nama PenulisJudulTahun Subtansi Pembeda 1. Anita Harun Tagun. Analisis yuridis penetapan pengadilan agama jakarta timur tentang permohonan izin poligami. Perkara no. 137Pdt.G2005PA.JT dan no.3303Pdt.G2005PA.JT. Fakultas syari‟ah hukum. 2006. Skripsi ini menjelaskan tentang proses penyelesaian pemeriksaan perkara permohonan izin poligami di PA Jak-Tim dengan alasan- alasan dua putusan. Skripsi ini fokus kepada masalah motif penyebab terjadinya pemohon melakukan izin poligami 2. Awaludin. Urgensi undang- undang no.1 tahun 1974 terhadap perilaku izin poligami studi kasus di pengadilan agama Jakarta Barat. Fakultas syari‟ah dan Skripsi ini menjelaskan tentang kesesuaian prosedur dan persyaratan skripsi ini fokus kepada masalah berapa banyak izin poligami yang dikeluarkan hukum. 2007 dalam mengajukan izin poligami di PA Jak-Bar dengan UU No. 1 Tahun 1974, tanpa melihat hukum islam dan hukum positf lainnya di Indonesia. pengadilan agama jakarta selatan pada tahun 2013.

E. Kerangka Teori

Kata poligami, secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu polus yang berarti banyak dan gamos yang berarti perkawinan. Bila pengertian kata ini digabungkan, maka poligami akan berarti suatu perkawinan yang banyak atau lebih dari seorang. Pengertian poligami, menurut bahasa Indonesia, adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memilikimengawini beberapa lawan jenisnya di waktu yang bersamaan. 7 Poligami tidak lagi merupakan tindakan semata-mata urusan pribadi, tetapi juga menjadi urusan kekuasaan negara yakni mesti ada izin Pengadilan 7 Tihami Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, Cet ke-1, hal 351. Agama. Tanpa izin Pengadilan Agama perkawinan itu dianggap poligami liar, tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat walaupun dilakukan dihadapan pegawai pencatat nikah. 8 Islam membolehkan laki-laki tertentu melaksanakan poligami sebagai alternatif ataupun jalan keluar untuk mengatasi penyaluran kebutuhan seks laki-laki atau sebab-sebab lain yang mengganggu ketenangan batinnya agar tidak sampai jatuh ke lembah perzinaan maupun pelajaran yang jelas-jelas diaharamkan agama. Oleh sebab itu, tujuan poligami adalah menghindari agar suami tidak terjerumus ke jurang maksiat yang dilarang islam dengan mencari jalan yang halal, yaitu boleh beristri lagi poligami dengan syarat bisa berlaku adil. 9 Orang-orang menganggap poligami adalah suatu dosa, kenapa? Karena banyak orang yang celaka dalam mempraktekkan poligami, dimana dia hanya mengambil hukum Allah akan bolehnya poligami, dan meninggalkan hukum Allah tentang kewajiban berlaku adil, sedangkan sistem Ilahiyah harus diambil secara menyeluruh. Mengapa seorang istri tidak suka dipoligami? Karena dia menyaksikan bahwa sang suami jika melakukan poligami, maka suaminya akan meninggalkannya dengan segala kebaikan, 8 Tihami Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, Cet ke-1, hal 369. 9 Tihami Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, Cet ke-1, hal 358.