Pengertian Poligami LANDASAN TEORITIS TENTANG POLIGAMI

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isterimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung kepada yang kamu cintai, sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri dari kecurangan, maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Ayat tersebut menegaskan bahwa keadilan tidak mungkin dapat dicapai jika berkaitan dengan perasaan atau hati dan emosi cinta. Keadilan yang harus dicapai adalah keadilan materiil semata-mata, sehingga seorang suami yang poligami harus menjamin kesejahteraan isteri-isterinya dan mengatur waktu gilir secara adil. Sayyid Sabiq 1987 : 172. 20 Nabi Shallallahu „alaihi Wassalam menjelaskan hal ini dengan sabda beliau: ادبأ َّ دع تْ ب َّ سر تْ ب ع تْجت ل َّ ْ ، ا ارح حأ ل لاح ُمّرحأ ُتْسل ىّنإو “Sungguh aku tidak mengharamkan yang halal atau mengharamkan yang halal, akan tetapi demi Allah, tidak akan berkumpul putri Rasul Allah dan anak perempuan musuh Allah pada seorang laki- laki selamanya.” [HR. Bukhari dan Muslim]”. 20 Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010, Cet VI, hal 155. Mengomentari hadits di atas Ibnu At- Tîn berkata: “Pendapat paling tepat dalam menafsirkan kisah ini adalah, bahwasanya Nabi Shallallahu „alaihi Wassalam mengharamkan Ali mengumpulkan putri beliau dengan anak perempuan Abu Jahal karena akan menyakiti beliau, dan menyakiti Nabi hu kumnya haram, berdasarkan ijma‟. Adapun sabda Nabi Shallallahu „alaihi Wassalam: “Aku tidak mengharamkan perkara yang halal‟, maksudnya, dia anak perempuan Abu Jahal itu halal dinikahi oleh Ali jika saja Fatimah bukan istrinya. Adapun mengumpulkan keduanya akan menyakiti Nabi Shallallahu „alaihi Wassalam karena merasa tersakitinya Fathimah, maka hal itu tidak dibolehkan.”Pelarangan bukan karena “tersakitinya” Fathimah ra, melainkan tersakitinya Nabi Shallallahu „alaihi Wassalam lantaran tersakitinya Fatimah, dan umat sepakat tentang keharaman menyakiti Nabi Shallallahu „alaihi Wassalam. 21 َنْمَلْسَأَف ِةيِلِاَجْلا يِف ٍةَوْسِن ُرْشَع َُلَو َمَلْسَأ يِفَق ثلا َةَمَلَس َنْب َن ََْيَغ نَأ َرَمُع ِنْبا ْنَع َُعَم يديمرت اور َر يَخَتَ ي ْنَأ َملَسَو ِْيَلَع ُللا ىلَص يِب لا َُرَمَأَف ّنُهْ ِم اًعَ بْرَأ ََ Dari ibnu Umar, bahwa Ghailan bin Salamah Ats-Tsaqafi masuk Islam, sedangkan ia mempunyai sepuluh orang istri pada zaman Jahiliyah, lalu mereka juga masuk Islam bersamanya, kemudian Nabi SAW memerintahkan 21 www.artikel.majlisasmanabawi.net , ” hukum poligami dalam islam tafsir ayat”, Artikel diakses pada 12 Januari 2015 dari http:www.artikel.majlisasmanabawi.nethukum-poligami- dalam-islam-tafsir-ayat