Musik Sebagai Media Dakwah

2. Imam yang lima, kecuali Abu Dawud meriwayatkan pernyataan Rasulullah SAW: “Pembeda antara yang halal dan yang haram adalah rebana dan suara di dalam pernikahan” Yang maksudnya lagu dan rebana diperbolehkan dalam pesta pernikahan. 3. Ibnu Majah meriwayatkan pernyataan Rasulullah SAW: “Umumkanlah pernikahan dan tabuhlah untuknya genderang” HR. Ibnu Majah 4. Hadits Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Nafi, mantan budak Ibnu Umar ‘’Aku pernah melihat Rasulullah mendengar seruling gembala, lalu beliau melakukan seperti yang aku lakukan tadi. ’’ 34 34 http:neysya-jatidiri.blogspot.com2012_10_01_archive.html. Diakses pada Rabu, 2 Juli 2014 pukul 23.00 34

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band Tengkorak

Gambar 3.1 Pada akhir tahun 1993 Ombat, Danang, dan Yoyok membentuk band bernama Tengkorak. Dengan karakter musik yang dipengaruhi oleh salah satu dari pionir band grindcore asal Inggris yaitu Napalm Death. Tengkorak awalnya terdiri dari empat orang: M. Hariadi Ombat Nasution Vokal, Danang Bhudiarto Bass, Yoyok Radianto Guitars, Denny Julianto Drums. Kemudian, pada tahun 1994 Adam Mustofa bergabung menjadi gitaris di line up ini. Tengkorak adalah band grindcore pertama dengan sentuhan kematian brutal yang merilis mini Demo Tape album di Jakarta. Judulnya adalah Its a Proud to Vomit Him yang berisi 4 lagu, yaitu: Primitive Jokes, Aggression, The Grave Torment dan Bencana Moral sebuah lagu dalam bahasa Indonesia. Setelah bermain di beberapa pertunjukan dalam mempromosikan rilisan pertama, Adam mengundurkan diri karena sibuk dengan pekerjaannya. Tetapi band masih menentukan aturan main alias tetap berjalan. Walau berjalan hanya dengan satu gitar, kepergian Adam tidak memberikan dampak minus pada musik Tengkorak. Kemudian posisi gitar 2 digantikan oleh Heilla Tanissan mantan gitaris group band Trauma. Sampai Agustus 1998 kaset mini album ini telah terjual 12.000 copy. Gambar 3.2 Pada awal tahun 1997, Tengkorak mencoba untuk menyebarkan kaset hingga merchandise mereka ke seluruh dunia underground dengan mengirimkan barang-barang mereka ke pedagang kaset, distro, band, majalah, label, dan siapapun yang terlibat dalam scene underground dan jaringan yang mereka rintis. Upaya ini membuahkan hasil yang baik, Tengkorak telah menjual kaset demo mereka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Setidaknya Tengkorak membuktikan keberadaan band-band underground Indonesia. Hal ini dapat terjadi atas bantuan besar distro, majalah, band dan semua jaringan pedagang indie label dari negara-negara lain hingga menembus USA, Malaysia, Jepang, Perancis, Rep. Ceko, Rusia, Latvia, Spanyol, Polandia, Belarussia, Kanada, Singapura, India, Thailand, Belanda, Meksiko, Italia, Brunei Darusalam dan sebagainya. Ternyata dari sekian banyak negara yang menjadi distributor, diawali dengan penjualan yang cukup memuaskan di Jepang, akhirnya negara Matahari Terbit tersebut melalui salah satu perusahaan rekaman Jepang, Blood Bath Records tertarik untuk merilis album Tengkorak dalam bentuk piringan merah 7 inchi Red Vinyl 7 EP. Tengkorak memberi title albumnya Dying Poor, berisikan tiga buah lagu antara lain: Dying Poor, Organic Corruption, The Agony. Mereka bersanding dengan group band asal Republik Ceko, Cerebral Turbulency. Menyusul tawaran dari Jepang, dua bulan kemudian Tengkorak mendapat tawaran untuk mengikuti album kompilasi dari negara Portugal yang diberi judul Til Your Ears Bleed Vol. 1 - Asiatic Attack, Hibernia Records Portugal, Tengkorak memberikan lagu mereka yang berjudul Primitive Jokes. Pada bulan November 1997, Tengkorak kembali masuk studio rekaman untuk merekam satu lagu berjudul Konflik’ untuk Kompilasi Metalik Klinik Indonesian Underground Compilation tidak lama setelah mereka mendapat kesepakatan dengan salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia yaitu Musica dan mempelopori band-band Indonesia lainnya untuk ambil bagian dalam proyek ini. Akhirnya, pada akhir Desember 1997 Metalik Klinik kompilasi beredar di toko kaset nasional dan semua itu didistribusikan di seluruh Indonesia oleh Musica Records Indonesia. Sampai Januari 1998, album ini sudah terjual 60.000 keping hanya di Indonesia. Namun dibalik semua itu, Tengkorak harus memecat drummer lamanya yaitu Denni Julianto. Setelah itu Tengkorak sempat bermain dengan bantuan drummer additional bernama Donni dari band Suffering. Dan setelah lama bermain dengan konsep satu gitar, akhirnya Tengkorak menambah line up gitarisnya dengan kehadiran Hella Tanisan mantan gitaris Trauma menggantikan posisi Adam yang mengundurkan diri sejak lama. Setelah bermain di dua pertunjukan, Tengkorak memutuskan Donnirimata sebagai anggota tetap, dan akhirnya Donnirimata meninggalkan Suffering, band lamanya untuk bergabung dengan Tengkorak. Maka formasi Tengkorak saat itu adalah: M. Hariadi Ombat Nasution, SH., Vokal, Danang Bhudiarto, SH. Bass, Haryo Yoyok Radianto, SI-H Guitars, Hella Tanisan Guitar, Donni Rimata Drums. Maret hingga April 1999, Tengkorak kembali masuk dapur rekaman di Magenta Studio untuk merekam full album pertama yang berjudul Konsentrasi Massa. Album ini berisi 20 lagu, seperti Oknum, Asap Tebal, Gawean Reget, Primitive Jokes, Kemelut, Konsentrasi Massa, Spekulasi Bisnis, Penjilat, Prestasi Gila, Buruh, Bisnis Ejakulasi, Cacat Politik, Dosa Keluarga, Bencana Moral, Diskriminasi, Chaos Or Riot, Aztek, Dogma, Propaganda, etc. Konsentrasi Massa, album yang diproduksi oleh Rotor Corp dan didistribusikan secara nasional oleh Musica Studios, sebelumnya dibagikan oleh rekan-rekan kerja di jaringan label indie Tengkorak di seluruh dunia. Album ini diharapkan bisa tersebar luas menembus komunitas-komunitas metal di Israel, Belarus, Republik Czeh, Portugal dll. Satu bulan kemudian, Heilla Tanissan keluar dari band karena alasan tersendiri, digantikan oleh Opick di awal 2000. Diikuti oleh Donni setahun setelah itu, untuk lebih fokus dengan pekerjaannya, namun Denni Julianto, drummer lama Tengkorak bergabung kembali pada 2001. Namun Denni tidak seserius yang diharapkan oleh Tengkorak untuk fokus pada eksistensi band ini karena