Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band Tengkorak
Dan setelah lama bermain dengan konsep satu gitar, akhirnya Tengkorak menambah line up gitarisnya dengan kehadiran Hella Tanisan mantan gitaris
Trauma menggantikan posisi Adam yang mengundurkan diri sejak lama. Setelah bermain di dua pertunjukan, Tengkorak memutuskan Donnirimata sebagai anggota
tetap, dan akhirnya Donnirimata meninggalkan Suffering, band lamanya untuk bergabung dengan Tengkorak. Maka formasi Tengkorak saat itu adalah: M. Hariadi
Ombat Nasution, SH., Vokal, Danang Bhudiarto, SH. Bass, Haryo Yoyok Radianto, SI-H Guitars, Hella Tanisan Guitar, Donni Rimata Drums.
Maret hingga April 1999, Tengkorak kembali masuk dapur rekaman di Magenta Studio untuk merekam full album pertama yang berjudul Konsentrasi
Massa. Album ini berisi 20 lagu, seperti Oknum, Asap Tebal, Gawean Reget, Primitive Jokes, Kemelut, Konsentrasi Massa, Spekulasi Bisnis, Penjilat, Prestasi
Gila, Buruh, Bisnis Ejakulasi, Cacat Politik, Dosa Keluarga, Bencana Moral, Diskriminasi, Chaos Or Riot, Aztek, Dogma, Propaganda, etc. Konsentrasi Massa,
album yang diproduksi oleh Rotor Corp dan didistribusikan secara nasional oleh Musica Studios, sebelumnya dibagikan oleh rekan-rekan kerja di jaringan label
indie Tengkorak di seluruh dunia. Album ini diharapkan bisa tersebar luas menembus komunitas-komunitas metal di Israel, Belarus, Republik Czeh, Portugal
dll. Satu bulan kemudian, Heilla Tanissan keluar dari band karena alasan
tersendiri, digantikan oleh Opick di awal 2000. Diikuti oleh Donni setahun setelah itu, untuk lebih fokus dengan pekerjaannya, namun Denni Julianto, drummer lama
Tengkorak bergabung kembali pada 2001. Namun Denni tidak seserius yang diharapkan oleh Tengkorak untuk fokus pada eksistensi band ini karena
kesibukannya. Jadi Tengkorak lebih berharap memiliki drummer seperti Donnirimata untuk ada bersama tim setelah komunikasi ulang untuk menselaraskan
kesibukan Tengkorak dengan kesibukan kerja Donni. Dan Tengkorak kembali dengan komposisi dua gitar ditambah tiga orang yang siap merobek telinga para
pendengarnya. Pada April 2001, album Tengkorak yang berjudul Konsentrasi Massa dirilis
ulang di Jepang. Dan pada bulan Mei 2002 Tengkorak langsung melakukan tour 16 tempat dengan nama tur Monster Of Rock Tour Gudang Garam Tour dengan
Suckerhead, Edane, dan PAS Band. Bersamaan dengan tur Monster Of Rock, pada bulan Mei 2002 juga,
Tengkorak kembali masuk studio untuk merekam Pluit Phobia, sebuah album tribute untuk Rotor, proyek yang dihasilkan oleh Rotorcorp Sebelas April Rec.
berisi dari 12 band Indonesia ditambah satu band Malaysia, Sil Khannaz. Segera setelah proyek ini, Tengkorak menyiapkan materi untuk album berikutnya dengan
judul Darurat Sipil berisi 14 lagu dan outro pada bulan September 2002. Tengkorak masih dikenal sebagai band grindcore dengan musik cadas yang gila
dan masih menyebarkan penyakit grindcore pada penggemarnya di seluruh dunia. Pada tahun 2002, tepatnya bulan Desember, Samier, mantan gitaris
Slowdeath masuk menggantikan Opick. Selang dua tahun kemudian, posisi Danang juga digantikan oleh Bonnie Sidharta. Donnirimata juga digantikan oleh drumer
Panic Disorder yaitu Ronnie Yuska. Pada tahun 2005, Tengkorak tampil sebagai pembuka band Napalm Death di Ancol, Jakarta. Pada tahun 2007 album ketiga
Tengkorak berjudul Agenda Suram dirilis secara independen oleh label Sebelas April Records. Sayangnya setelah album ini rilis, Bonnie memilih untuk mundur
dan membentuk Deadsquad. Posisi bass sempat diisi oleh Opick, tetapi selang satu tahun kemudian setelah menjadi opening Suffocation, Opick memilih untuk keluar.
Sampai sekarang posisi bass dipegang oleh Herri Budiman yang juga bermain di Locomotive.
Namun Tengkorak sempat memutuskan membubarkan diri pada tahun 2008. Dan melakukan tur terakhir mereka di tur Monster Of Rock 2008 bersama
Siksa Kubur - Qishash - Gelap - Borox - Black Ramstein - Darkness - Inhumanity - Borgol - Brownshit - Sorrow - Bleeding Merry Unromantic - Filthblank - Jhonny
The Rocker Swinder. Hal ini telah membuat gempar dunia metal tanah air. Salah satu icon penting
bahkan salah satu pendiri scene metal dan underground tanah air akan berakhir. Terutama kepada penggemar Tengkorak di lapangan yang didapati oleh redaksi
Berandalan Puritan, banyak yang tidak setuju Tengkorak membubarkan diri. Setelah menuai banyak masukan baik dari pemerhati komunitas metal hingga kritik
dari para penggemarnya, pada tahun 2009 Tengkorak kembali kepada eksistensi alias tidak jadi bubar.
Ombat Tengkorak memberikan penjelasan bahwasanya memang Tengkorak seperti mengalami perubahan ideologi 180 derajat. Topik-topik yang diangkat
memang memiliki khas tersendiri. Jika selama ini metal identik dengan alkohol, seks bebas, narkotika dan hal-hal negatif lainnya maka dengan tegas Ombat
menyatakan Tengkorak dari dulu berjuang sendiri, bagi Tengkorak semua band yang mengajarkan sesuatu yang merusak generasi muda mereka itu musuh
Tengkorak.
Memang secara faktual, topik-topik anti zionis sangat kental dalam syair- syair Tengkorak di persiapan album terbarunya nanti. Menurut Ombat, musik
adalah senjata, sama seperti senjata AK47 yang dipakai mujahidin untuk melawan penjajah, hal itu dia sampaikan dalam sebuah obrolan ringan di pelataran Masjid
Agung Al-Azhar dengan redaksi Berandalan Puritan. Daus, gitaris dari band crustcore Gunxrose juga mengatakan satu hal yang
berbeda antara Tengkorak dan band metal lainnya adalah Tengkorak bisa masuk baik di kalangan atas hingga kalangan bawah. Mungkin karena mereka memang
telah melewati fase perjuangan benar-benar dari bawah. Jika berbicara dengan Ombat, seperti tidak ada jarak antara seorang artis dan penggemar. Ombat bisa
asyik, dan membaur dengan siapa saja, mereka punya massa dengan label Fans Tengkorak.
Tengkorak adalah icon legendaries yang tidak bisa ditandingi. Mereka memulai karir mereka dari nol besar hingga menggebrak dunia metal hingga ke
scene global metal. Mereka kembali, mereka eksis dan semangat mereka tidak akan mati, Tengkorak rules
1
Personil: M. Hariadi ‘Ombat’ Nasution. SH., MH.
Growl Yoyok Radianto
- Guitar
Samier -
Guitar Heri
‘Budduck’ Budiman -
Bass Ronnie Yuska
- Drums
Mantan Personil:
1
http:id.m.wikipedia.orgwikiTengkorak_grup_musik. Diakses pada Rabu, 1 Mei 2014, pukul 09.00
Adam Mustofa -
Guitar Hella Tanisan
- Guitar
Opick -
Guitar Denny Julianto
- Drums
Bonny Sidharta -
Bass Donni Rimatta
- Drums
Danang Budiarto -
Bass Aliran Musik:
Grindcore Kota Asal:
Jakarta Perusahaan Rekaman:
Sebelas April Records
Visi dan Misi group band Tengkorak Tengkorak, band yang telah lama malang melintang di dunia musik
Indonesia ini memiliki kekhasan tersendiri dalam bermusik. Kekhasan itu terletak pada liriknya yang menggemakan nafas Islam dengan tetap mempertahankan genre
musik grindcore. Tengkorak, adalah band grindcore Islami Indonesia. Tengkorak yang dikomandoi oleh Ombat yang seorang magister hukum dan
anggota tim pengacara muslim, resmi berjihad lewat jalur musik kira-kira sejak tahun 2000-an awal dengan mendeklarasikan musik tauhid yang mengubah
berbagai simbol metal dalam performa mereka. Simbol tiga jari diubah menjadi satu jari telunjuk, yang berarti tauhid. Lirik mereka pun setelah itu konsisten dengan
suara jihad dan anti zionis Israel. Tengkorak menyuarakan kepedulian terhadap nasib bangsa Palestina dan menolak kehadiran zionis Israel di tanah Palestina,
seperti terdengar dalam lagunya yang berjudul Boycott Israel, Zionist Exaggration, Hisbullah, Dajal Dunia dan Jihad Soldier.
Tengkorak telah muncul sebagai band yang memperhatikan kondisi anak bangsa, yaitu anak-anak muda yang terbawa selera kebaratan dan terjerumus
pergaulan tanpa arah. Mereka berani menyuarakan jihad, takbir, dan salam dalam setiap performanya, termasuk simbol utama satu jari tauhid yang mereka sebarkan.
Aliran metal barat yang sarat dengan anti Tuhan, obat terlarang, dan pergaulan bebas, mereka kikis dengan memasukan muatan Islami ke dalam lirik mereka.
Apa yang dilakukan oleh band Tengkorak, merupakan salah satu usaha anak bangsa yang peduli pada bangsanya, terutama pada kelompok masyarakat yang
mungkin tidak diperhatikan oleh khalayak. Khalayak dalam arti ini adalah orang- orang yang sudah mapan yang tidak peduli pada kaum marginal yang selalu
dipinggirkan. Dakwah melalui musik kepada generasi muda metal maupun grindcore, dengan harus terjun langsung merangkul dan memberikan solusi Islam
sebagai pencerah jiwa, dengan menunjukan konsistensi, seperti mengutamakan sholat pada waktunya dan berjihad di jalan-Nya.
Seperti anak yang tidak tahu siapa bapak dan ibunya seperti itu pulalah Tengkorak. Untuk informasi yang kita dapat selalu tentang hedonisme yang kotor
dan berseberangan dengan pemikiran. Seni adalah sesuatu yang berkilau yang akan membuat orang takjub terkesima dan bahkan menderita lahir dan batin, seni juga
adalah sebuah media penyampaian yang bisa jadi berdampak baik ataupun berdampak buruk bagi kehidupan. Seni juga bisa menjadi media dakwah dan
penyadaran bahkan menjadi sebuah penyesatan global. Oleh karena itu untuk menjalankan sebuah seni pada kehidupan perlu pemikiran dan pengetahuan bijak
didalamnya. Ketika ada kesimpangsiuran serta penyesatan terjadi dikarenakan seni itu sendiri maka seni itu akan bicara banyak untuk menasehatinya.