Iman Kepada Kitab Allah Iman Kepada Rasul Allah

kata tersebut mempunyai arti tabiat, budi pekerti dan adat istiadat. 10 Sedangkan pengertian akhlak menurut istilah adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan dan perbuatannya itu dapat melahirkan akhlak yang baik serta akhlak yang buruk. Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan. 11 Sedangkan pengertian akhlak menurut istilah di ungkapkan oleh para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda, di antaranya: a. Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Umuluddin, seperti yang dikutip oleh Mahyudin dalam bukunya, Kuliah Akhlak Tasawuf. Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang sudah dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan lebih lama. Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk. 12 b. Menurut Ibnu Miskawaih dalam kitabnya Tahzib al-Akhlak, seperti yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya, Akhlak Tasawuf mengatakan, 10 Poejawijatna, Etika Filsafat Tingkah Laku, Jakarta: Bumi Aksara, 1984, h.1 11 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, h. 1 12 Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulya, 1999, h. 4 akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan- perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan. 13 c. Menurut Farid Ma’ruf dalam bukunya, Akhlak dalam perkembangan Muhammadiyah, akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah karena sudah menjadi kebiasaan tanpa menimbulkan pertimbangan terlebih dahulu. Dari penjelasan mengenai akhlak di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah dari segi akhlak adalah segala perbuatan manusia yang timbul karena dorongan jiwa yang kuat untuk melakukan perbuatan. Perbuatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Karena sudah terbiasa maka tidak diperlukan pemikiran, pertimbangan atau renungan lagi pada saat seseorang sedang melakukannya. Pesan dakwah yang mengandung kategori Akhlak diantaranya adalah:

a. Akhlak Kepada Allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Allah. Menurut Drs. Mahyudin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf, akhlak kepada Allah itu meliputi antara lain, bertaubat, bersabar, bersyukur, bertawakal dan bersikap takut. Menurut Drs. Mahyudin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf, akhlak kepada Allah itu meliputi antara lain: 13 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, h. 1 a Bertaubat, yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dengan berusaha menjauhinya, serta melakukan perbuatan baik. b Bersabar, yaitu suatu sikap yang betah atau dapat menahan diri pada kesulitan yang dihadapinya, tetapi tidak berarti sabar itu menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi. c Bersyukur, yaitu sikap yang selalu ingin memanfaatkan dengan sebaik- baiknya nikmat yang telah diberikan oleh Allah. d Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin, ketika mengerjakan amal baik. e Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang disenangi dari Allah. Setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya sesuatu yang diharapkan. f Bersikap takut, yaitu suatu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah. 14 Dalam lirik lagu Jihad Soldier yang penulis teliti, tidak ditemui kalimat yang masuk ke dalam kategori Akhlak Kepada Allah. Begitu pula dengan pendapat dari pencipta lirik dan tiga orang ahli.

b. Akhlak Kepada Manusia

Akhlak kepada manusia berkaitan dengan perlakuan seseorang terhadap sesama manusia. Tidak melakukan hal-hal negatif, seperti membunuh, menyakiti badan atau 14 Ibid, h. 155-157