Pengertian Pencurian Pemindaan Anak di Indonesia Terhadap Pelaku Pencurian Dalam Persepektif Hukum Islam (Analisis Putusan Nomor: 808/Pid.B/2011/PN.MKS)

27 4. Kenakalan yang melawan status, seperti mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos sekolah, mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau tidak taat atau membantah perintah dan lain sebagainya.

C. Ketentuan Tindak Pidana bagi Anak Pelaku Pencurian menurut Hukum

Positif Pencurian di dalam bentuknya yang pokok diatur di dalam Pasal 362 KUHP yang berbunyi : “Barang siapa mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk menguasai benda tersebut secara melawan hak, maka ia dihukum karena kesalahannya melakukan pencurian dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau denda setinggi- tingginya enam puluh rupiah”. Menurut Sri Widoyati Lokito, banyak yang mempengaruhi pemidanaan yang terdapat dalam Undang-Undang, yaitu : 6 1. Hal-hal yang memberatkan pemidanaan Hal-hal yang memberatkan pemidanaan dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu : a. Kedudukan sebagai pejabat Menurut Pasal 52 KUHP, apabila seorang pejabat karena melakukan tindak pidana dari jabatannya, maka kesempatan atau sarana yang 6 Sri Widoyati Lokito, Kenakalan Anak, h. 19. 28 diberikan padanya karena jabatannya, pidananya ditambah sepertiganya. Misalnya seorang agen polisi diperintah untuk menjaga uang di Bank Negara Indonesia, jangan sampai dicuri orang tetapi ia melanggar kewajiban yang istimewa dalam jabatannya, maka pidananya dapat ditambah sepertiganya. b. Pengulangan tindak pidana Recidive Barang siapa yang melakukan tindak pidana dan dikenakan pidana, kemudian dalam waktu tertentu diketahui melakukan tindak pidana lagi, dapat dikatakan pelakunya mempunyai watak yang buruk. Oleh karena itu, undang-undang memberikan kelonggaran kepada hakim untuk mengenakan pidana yang lebih berat. Menurut hukum pidana modern, recidive itu dibedakan menjadi dua, yaitu : recidive kebetulan atau pelaku kejahatan yang mengulangi kejahatannya karena terpaksa seperti karena tuntutan ekonomi dan ada istilah recidive biasa yaitu pelaku kejahatn yang melakukan kejahatannya karena merupakan suatu keiasaan recidive biasa inilah yang harus diperberat pemidanaannya. 2. Hal-hal yang meringankan pemidanaan a. Percobaan poging Dalam Pasal 53 KUHP terdapat unsur-unsur dari delik percobaan yaitu : 1 Harus ada niat 2 Harus ada permulaan pelaksanaan

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

8 157 125

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

3 105 182

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

2 105 177

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Konsep Rehabilitas Terhadap Pengguna Narkotika Dalam Persepektif Hukum Positif dan Hukum Islam

1 8 90

Pemindaan Anak di Indonesia Terhadap Pelaku Pencurian Dalam Persepektif Hukum Islam (Analisis Putusan Nomor: 808/Pid.B/2011/PN.MKS)

0 3 82

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 3 9

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

0 0 38

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

0 0 17

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

1 27 9