Amar Putusan Penerapan Hukum Pidana Materiil Terhadap Pelaku Tindak Pidana

43 mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun. Rumusan surat dakwaan tersebut telah sesuai dengan hasil pemeriksaan penyidikan untuk kemudian diajukan dalam persidangan. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum telah sesuai dengan Pasal-pasal yang dipersangkakan kepada Terdakwa Rafli Yusuf alias Appi dan fakta-fakta yang terungkap di persidangan. Hal ini dikarenkaan Terdakwa benar telah terbukti dimuka persidangan bahwa terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dalam KUHP yaitu Pasal 365 ayat 1, serta Pasal 2 1 UU RI Darurat No. 121951 LN No.781951. Bilamana suatu perbuatan yang dapat dihukum menurut Undang- Undang Darurat ini dilakukan oleh atau atas kekuasaan suatu badan hukum, maka penuntutan dapat dilakukan dan hukuman dapat dijatuhkan kepada si terdakwa. Dapat dijelaskan bahwa pidana anak termasuk dalam sanksi pidana, yakni sebuah sanksi pidana yang dijatuhkan kepada anak yang melakukan perbuatan yang di larang oleh hukum atau tindak pidana, yang bentuk sanksi tersebut adalah hukuman penjara. Adapun sanksi pemenjaraan yang dilakukan 44 terhadap anak tersebut, hanya sebagai upaya terakhir dan bukti alternatif utama dalam pemidanaan anak.

B. Analisis Sanksi Pemidanaan Anak dalam Perspektif Hukum Islam

Istilah hukum pidana dalam bahasa Arab dikenal dengan jinayah, yang merupakan bentuk masdar dari kata jana, yang secara etimologi berarti berbuat dosa atau salah. 2 Orang yang berbuat jahat disebut jani, sedangkan orang yang dikenakan perbuatan disebut mujna ‘alaih. Jadi, pengertian jinayah adalah semua perbuatan yang diharamkan. Perbuatan yang diaramkan adalah tindakan yang dilarang atau dicegah oleh syara‟. Apabila dilakukan memiliki konsekuensi yang akan membahayakan agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta benda. Pada umumnya para fuqaha menggunakan istilah jinayah, hanya untuk perbuatan-perbuatan yang mengancam keselamatan jiwa ataupun anggota badan. Oleh karena itu kejahatan seperti pemukulan, pembunuhan dan sebagainya, secara otomatis juga termasuk dalam pembahasan jinayah dan membatasi istilah ini dengan perbuatan yang diancam dengan hukuman hudud dan qisas. Dari berbagai batasan mengenai istilah jinayah, maka pengertian jinayah dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu : jinayah dalam pengertian luas dan jinayah dalam pengertian sempit. Jinayah dalam pengertian luas berarti perbuatan yang dilarang oleh syara’ yang dapat mengakibatkan hukuman had atau ta’zir. 2 A. Djazuli, Fikih Jinayah: Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997, h. 1.

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

8 157 125

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

3 105 182

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

2 105 177

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Konsep Rehabilitas Terhadap Pengguna Narkotika Dalam Persepektif Hukum Positif dan Hukum Islam

1 8 90

Pemindaan Anak di Indonesia Terhadap Pelaku Pencurian Dalam Persepektif Hukum Islam (Analisis Putusan Nomor: 808/Pid.B/2011/PN.MKS)

0 3 82

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 3 9

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

0 0 38

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

0 0 17

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

1 27 9