II - 46
RKPD Kab Rembang 2017
Gambar 2.37 Persentase Guru Berkualifikasi S1D4
Di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2014
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Rembang, 2015
2.1.3.1.2. Kesehatan a. Rasio Puskesmas Terhadap Jumlah Penduduk
Rasio Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2015 cenderung fluktuatif. Data pada tabel dibawah, menggambarkan rasio Puskesmas terhadap
jumlah penduduk setiap tahunnya masih dibawah standar Kementerian Kesehatan RI yaitu satu Puskesmas melayani 30.000 penduduk.
Tabel 2.29
Rasio Puskesmas Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Rembang Tahun 2010 - 2014
Tahun Jumlah
Puskesmas Unit
Jumlah Penduduk
Orang Rasio 30.000
Penduduk
2010 16
592.514 0.81
2011 16
598.218 0.80
2012 16
606.005 0.79
2013 16
611.495 0.78
2014 16
627.221 0.77
2015 16
627.221 0.77
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Rembang, 2015 data diolah
b. Rasio Dokter Per Satuan Penduduk
Rasio Dokter Per Satuan Penduduk menggambarkan perbandingan dokter dengan jumlah penduduk setiap tahunnya per 100.000 penduduk. Dalam kurun
waktu 2010-2014 Trend Rasio dokter di kabupaten Rembang mengalami
peningkatan. Pada tahun 2015, capaian rasio sebesar 9,88, masih sama seperti tahun sebelumnya 8,99 yang menunjukkan bertambahnya jumlah cakupan layanan
kesehatan oleh dokter. Perkembangan rasio dokter dapat dilihat pada tabel berikut :
II - 47
RKPD Kab Rembang 2017
Tabel 2.30 Rasio Jumlah Dokter Jumlah Penduduk Tahun 2010 - 2014
NO Uraian
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 Jumlah Dokter
Umum Pusk, RSU dan faskes lainnya
59 67
60 55
62 61
2 Jumlah Penduduk
592.514 598.218
606.005 611.495
627.221 627.221
3 Rasio100.000
9.96 11.20
9.90 8.99
9.88 9.88
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Rembang, 2015
a.
Persentase Balita 0-6 bulan yang Mendapat ASI Eksklusif
Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita khususnya pemberian ASI eksklusif dari tahun 2011 mengalami peningkatan dan capaiannya tahun 2015 sudah
diatas capaian provinsi. Kondisi ini menunjukkan kesadaran masyarakat Rembang mulai terbangun akan pentingnya ASI eksklusif bagi tumbuh kembang balita. Capaian
ini juga didukung melalui penyebaran informasi melalui semua Rumah Sakit, Rumah Bersalin dan Puskesmas perawatan persalinan dengan alatmedia promosi ASI
Eksklusif. Gambaran perkembangan tersebut sebagaimana gambar berikut :
Gambar 2.38 Persentase bayi diberi ASI Eksklusif Di Kabupaten Rembang
Tahun 2011-2015 NO
Uraian 2011
2012 2013
2014 2015
1 Persentase balita
usia 0-6 bulan yang mendapat
ASI eksklusif
65,37 66,82
73,37 80,95
70,22
Sumber : BPS Kab. Rembang dan BPS Prov. Jawa Tengah, 2014
b. Kondisi Penyakit Menular
Penyakit menular yang menjadi prioritas program di Kabupaten Rembang sesuai dengan target MDGs adalah TB, HIVAIDS, Demam Berdarah Dengue DBD.
Angka kesakitan DBD di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2015 fluktuatif. Trend Angka kesakitan TB menunjukkan peningkatan, sama halnya dengan penemuan
kasus HIVAIDS juga mengalami peningkatan. Kondisi ini harus menjadi perhatian dan kewaspadaan pemerintah daerah untuk meningkatkan langkah preventif kuratif
melalui advokasi, dan pemberian pemahaman bagi masyarakat serta pendampingan dan penanganan bagi orang Dengan HIVAIDS ODHA. Kondisi penyakit menular
yang terdeteksi di Kabupaten Rembang dapat dilihat pada tabel berikut :
II - 48
RKPD Kab Rembang 2017
Tabel 2.31
Kondisi Penyakit menular Kabupaten Rembang Tahun 2011 - 2015
Tahun IRDBD
Per 100.000
Penduduk CFR
DBD CDR TB
HIV AIDS kasus HIV
Kasus AIDS
2010 38,89
2,46 43,30
8 19
2011 35,40
2,83 48,76
14 25
2012 59,40
1,54 50,14
6 14
2013 54,80
1,12 59,66
13 19
2014 34,20
1,40 66,56
19 35
2015 88,18
1,70 66
26 34
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Rembang, 2015
2.1.3.1.3. Pekerjaan Umum a. Prasarana Jalan
Pembangunan infrastruktur jalan mempunyai peran yang strategis dalam meningkatkan aksesibilitas berbagai sektor
pembangunan terutama dalam pengembangan ekonomi daerah. Fasilitasi prasarana jalan terus diupayakan baik
jalan poros nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten. Prasarana jalan di Kabupaten Rembang sampai dengan tahun 2014 mempunyai panjang jalan 642,75
Km dengan kondisi jalan baik 314,83 Km atau 48,98. Sedangkan jumlah jembatan di Kabupaten Rembang sebanyak 126 unit dengan panjang 1.239,9 m sampai tahun
2014 yang dalam kondisi baik sejumlah 92 unit atau 73,02, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.32 Perkembangan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Rembang
Tahun 2010 – 2014 No.
Item 2010
2011 2012
2013 2014
1 Kondisi Jalan
Kewenangan Kabupaten kondisi baik dari total
642,75 km 346,61 321,75 351.58 356.88 314.83
2 Kondisi Jembatan
Kewenangan Kabupaten kondisi baik dari total
1.239,9 m pada 126 unit
96 84
92 94
92
Sumber: DPU Kab. Rembang, 2015
Capaian pembangunan prasarana jalan dalam 5 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari prosentase kondisi jalan baik pada
tahun 2010 sepanjang 346,61 km atau sebesar 53,92 dari total panjang jalan
II - 49
RKPD Kab Rembang 2017
kabupaten 642,75 km mengalami peningkatan menjadi 356,88 km atau sebesar 55,52 pada tahun 2013 meskipun kemudian turun menjadi 48,98 pada tahun
2014. Penurunan jumlah ruas jalan dalam kondisi baik disebabkan oleh :
1. Pada ruas jalan tertentu setiap hari selalu terjadi kelebihan beban muatan kendaraan tonaseterutama jalur wilayah penambangan material apalagi
dibarengi dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi juga ikut memperparah rusaknya kondisi jalan dan jembatan.
2. Kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk merasa ikut memiliki, menjaga, memelihara dan melestarikan prasarana fisik yang telah dibangun.
3. Keterbatasan personil dan sarana mobilitas penanganan program ke-PU-an terutama pada jumlah kendaraan, alat berat, perangkat laboratorium, dan
perangkat survey perencanaan.
b. Prasarana Sumber Daya Air