II - 55
RKPD Kab Rembang 2017
tersebut ditunjukan pada capaian hasil kinerja pembangunan bidang lingkungan hidup tahun 2010-2014 dalam tabel berikut:
Tabel 2.39 Kinerja Pelayanan Lingkungan Hidup
di Kabupaten Rembang Tahun 2010 – 2014 No
Indikator Kinerja Capaian Kinerja
2010 2011
2012 2013
2014 1.
Pengawasan thdp pelaksanaan AMDAL
a. Perusahaan wajib AMDAL yg diawasi
b. Perusahaan wajib AMDAL -
- -
- 1
1 1
1 5
5
2. Penegakan Hukum Lingkungan :
a. Kasus lingkungan yg diselesaikan
b. Jumlah Kasus yang ada 3
4 5
5 7
8 12
12 4
4
3. Kebersihan pasar tradisional
a.Pasar tradisional yang tergolong baik
b.Jumlah pasar tradisional -
- -
- 3
4 5
12 11
12
4. Penanganan Sampah
a. Volume sampah yg tertangani b. Volume produksi sampah
346,8 1.606
353.9 1.691
361.2 1.778
368.5 1.853
377,9 1.985
Sumber: BLH Kab. Rembang, 2015
Capaian kinerja penyelenggaraan pelayanan bidang lingkungan hidup tahun 2014 sebagai berikut :
1. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL sebesar 100 yaitu proporsi jumlah perusahaan wajib AMDAL yg telah diawasi 5 dari jumlah seluruh
perusahaan wajib AMDAL 5. 2. Penegakan hukum lingkungan sebesar 100 yaitu proporsi jumlah kasus
lingkungan yang diselesaikan 4 dari jumlah kasus lingkungan yang ada 4. 3. Kebersihan pasar tradisional sebesar 91,6 yaitu proporsi jumlah pasar
tradisional yang tergolong baik 11 dari jumlah pasar tradisional 12. 4. Penanganan sampah sebesar 20,15 yaitu proporsi volume sampah yang
ditangani 377,90 m3 dari volume produksi sampah 1.875,2 m3. 5. Tempat Pembuangan Sampah TPS per 1000 penduduk sebesar 0,25 yaitu
proporsi jumlah daya tampung TPS 152 m3 dari jumlah penduduk 612.552 jiwa.
2.1.3.1.7 Pertanahan
Kebijakan daerah dalam penyelenggaraan kewenangan pertanahan diarahkan pada upaya fasilitasi pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum,
pengendalian fungsi dan peruntukan tanah, serta fasilitasi dan sinkronisasi program- program pemerintah di bidang pertanahan.
II - 56
RKPD Kab Rembang 2017
Sejalan dengan kebijakan nasional bidang pertanahan pada periode tahun 2010-2014 maka secara prinsip pelaksanaan kewenangan tersebut menyesuaikan
dengan agenda pembangunan di Kabupaten Rembang, dalam hal ini meliputi :
1.
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan sesuai kebutuhan melalui instansiSKPD yang membutuhkan tanah.
2.
Ijin lokasi melalui KPPT sesuai prosedur ketentuan yang berlaku.
3.
Ganti kerugian diberikan bila ada kegiatan pengadaan tanah.
4.
Penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah menyesuaikan agenda Landreform dari BPN.
5.
Pemanfaatan dan penyelesaian tanah kosong, berupa pemberian rekomendasi terkait tanah Negara dan lain-lain.
6.
Perencanaan penggunaan tanah, pada tahun 2014 melalui KPPT mulai diawali penyusunan perbub tentang Alih Fungsi Lahan dalam rangka pelayanan
pemberian ijin alih fungsi lahan.
Perkembangan penyelenggaraan urusan bidang pertanahan periode tahun 2010-2014 sebagaimana tabel berikut
Tabel 2.40 Perkembangan Pelayanan Urusan Pertanahan di Kabupaten Rembang
Tahun 2010 – 2015
No. Pelayanan
Urusan Pertanahan
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 Bidang
tanah yang bersertifikat
120.010 122.462
126.675 139.115
141.700 5.950
2 Bidang tanah di
Kab. Rembang 365.502
365.502 365.502
365.502 365.502
- 3
Luas bidang
tanah yang sudah bersertifikat ha
520 693
838 892,8
912,1 675,864
4 Sertifikasi tanah
nelayan bidang -
100 -
200 500
200 5
Sertifikasi PRONA bidang
1.000 3.000
1.500 1.500
2.000 2.000
6 Sertifikasi
PRODA bidang 99
100 150
100 100
100 7
Sertifikasi UMKM bidang
400 -
100 150
100 -
Sumber: BPN Kab. Rembang, 2015
2.1.3.1.8 Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Kepemilikan dan RasioPersentase Penduduk ber KTP