BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1.
Tanaman Kentang
Kentang Solanum tuberosum termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak mendatangkan keuntungan bagi petani,
mempunyai dampak baik dalam pemasaran dan ekspor, tidak mudah rusak seperti sayuran lain, dan merupakan sumber kalori, protein dan juga vitamin
Setiawati,dkk, 2007
Meski kentang sudah biasa ditanam petani di dataran tinggi, untuk memperoleh umbi yang optimal, dalam penanaman kentang di dataran tinggi dibutuhkan
kesiapan yang matang sebelum memulai menaman kentang . Pada dasarnya, untuk menanam kentang di dataran tinggi yang harus disiapkan dengan seksama
adalah : 1 Penyiapan lahan; 2 Penyiapan pupuk kandang; 3 Penyediaan benih umbi bertunas; 4 Penyediaan pupuk buatan dan pestisida; dan 5
Penanaman.
1. Penyiapan Lahan Lahan untuk bertanam kentang hendaknya bersih dari semak dan sisa-sisa akar
tanaman sebelumnya. Tanah diolah dengan cangkul atau traktor sedalam 30 - 40 cm sampai halus dan bersih dari gulma. Hal ini perlu dilakukan karena tanaman
kentang menghendaki tanah yang gembur dengan aerasi yang baik untuk
Universitas Sumatera Utara
berkembangnya umbi. Jika tanahnya keras atau lengket, umbi sulit berkembang dan kualitas umbi yang dihasilkan tidak baik.
2. Penyiapan Pupuk Kandang dan Pupuk Kimia
Lahan yang sudah diolah diberi pupuk kandang atau kompos yang matang yang ditebarkan secara merata atau ditaruh pada tempat penanaman benih kentang.
Meski begitu, sebaiknya pupuk kandang diletakkan dalam garitan atau alur dangkal selebar ± 15 cm yang dibuat lurus dengan arah Timir-Barat dan jarak
antar garitan 70-80 cm. Pupuk kandang ditaruh dalam alur berjarak 25 - 30 cm. Setiap satu hektar membutuhkan pupuk kandangkompos sekitar 20 - 30 ton atau
0,5 - 0,8 kgtanaman.
Sebelum benih ditanam, siapkan dahulu pupuk kimia N Urea , P SP-36 dan K KCl karena pemberian pupuk buatan tersebut dilakukan bersamaan dengan
waktu penanaman benih kentang. Banyaknya pupuk yang disiapkan, setiap satu hektar Urea 300 kg, SP-36 300 kg dan KCl 100 kg. Pupuk buatan yang diberikan
itu diberikan dengan dosis N 90 - 180 kg, P2O5 60 - 80 kg dan K2O 90 - 140 kg setiap hektarnya.
3. Penyediaan Benih
Saat penanaman, sebaiknya gunakan benih kentang bentuk umbi yang sudah bertunas dan berasal dari varietas bermutu, seperti varietas Granula, Atlantik,
Cosima , Agria dan Desiree yang disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan
Universitas Sumatera Utara
ditanaman kentang tersebut. Untuk satu hektar membutuhkan benih 1.200 - 2.000 kg dengan berat umbi sekitar 30 - 60 gramumbi.
Jika umbi kentang yang akan ditanam itu belum bertunas, simpan dulu dalam tempatgudang penyimpanan 3 - 6 bulan, tergantung dari varietas kentang. Untuk
mempercepat munculnya tunas dapat diberi Etelen cair rendite atau gas CS2 dengan dosis 20 - 25 cc100 kg umbi kentang.
4. Penyediaan Pestisida Selain itu disiapkan pula pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit yang
mungkin menyerang tanaman kentang yang sedang ditanam tersebut. Jenis pestisida yang disiapkan disesuaikan dengan jenis hama dan penyakit yang umum
menyerang pertanaman kentang di daerah tersebut. OPT penting yang menyerang tanaman kentang antara lain adalah penggerek
umbi kentang, kutu daun persik, lalat pengorok daun, trips, kumbang kentang, tungau kuning, anjing tanah, hama uret, virus daun menggulung, penyakit busuk
daun, penyakit becak kering alternaria, penyakit layu bakteri, penyakit kudis dan nematoda. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang.
Beberapa cara pengendalian yang dapat dilakukan antara lain adalah : - Penggunaan border jagung dan Tagetes sp.
- Penggunaan musuh alami - Penggunaan perangkap kuning dan feromon seks
- Penggunaan pestisida nabati
Universitas Sumatera Utara
- Penggunaan pestisida kimia sesuai dengan anjuran dan harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan
waktu aplikasinya.
5. Penanaman Setelah pupuk kandangkompos ditaruh dalam alur, barulah umbi kentang
diletakkan satu per satu di atas pupuk kandang. Jarak penanaman 25 X 80 cm atau 30 X 70 cm. Selanjutnya diberi pupuk buatan sebanyak 14 - 15 gramtanaman
yang terdiri dari campuran Urea, SP-36 dan KCL yang ditaruh di samping kanan dan kiri umbi yang ditanam itu. Untuk mencegah hama orong-orong atau anjing
tanah bisa menggunakan Furdan 3 G sebanyak 30 kgha yang ditaburkan pada benih umbi kentang yang ditanam tersebut.
Sesudah benih kentang ditanam, benih segera ditutupdiurug tanah setebal 15 - 20 cm supaya benih tidak kekeringan kena sinar matahari. Untuk menutup tanah
pada umbi itu bisa dilakukan dengan cara tanah diantara barisan alur benih dikeruk selebar 30 cm dengan kedalaman 30 - 40 cm. Dengan cara ini maka
terbentuklah guludan dan bagian tanah yang dikeruk membentuk selokan yang berguna untuk drainase dan jalan bagi pekerja sewaktu melakukan pemeliharaan
tanaman. Umbi kentang yang sudah ditanam itu perlu dipelihara sebagaimana mestinya
supaya pertumbuhannya optimal sehingga umbi kentang yang diperoleh nantinya seperti apa yang diharapkan Setiawati,dkk, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Landasan Teori