Uji Hipotesis Pertama Autokorelasi

Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi atau tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : tidak ada autokorelasi r = 0 Ha : ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi yaitu :

3.4.3. Uji Hipotesis Pertama

Fungsi Cobb Douglas dinyatakan oleh hubungan X dan Y atau Y= fX1,X2,....,Xn. Sementara dalam penelitian ini model persamaan menjadi : Ln Y = Ln a + b1LnX1 + b2LnX2 + b3LnX3 + b4LnX4 + b5LnX5 + b6LnX6 + e Dimana : Y = jumlah produksi kentang yang dihasilkan dalam satu musim tanam kg a,b = besaran yang akan diduga e = bilangan natural 2,718 X1 = jumlah bibit yang digunakan dalam satu musim tanam kg X2 = jumlah pupuk kandang yang digunakan dalam satu musim tanam kg X3 = jumlah pupuk kimia yang digunakan dalam satu musim tanam kg Universitas Sumatera Utara X4 = jumlah insektisida yang digunakan dalam satu musim tanam L X5 = jumlah fungisida yang digunakan dalam satu musim tanam kg X6 = jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam satu musim tanam HKO Untuk mendapatkan hasil analisis produksi Cobb Douglas yang telah diubah menjadi fungsi linear maka diperlukan uji hipotesis sebagai berikut : 1. Uji Secara Serentak F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen Imam Ghozali, 2005. Pengujian F ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F tabel, maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Koefisien Determinasi R 2 Dalam suatu penelitian atau observasi, perlu dilihat seberapa jauh model yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Dalam analisis regresi dikenal suatu ukuran yang dapat dipergunakan untuk keperluan tersebut, yang dikenal dengan koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel independen terhadap variabel dependen, atau dengan kata lain koefisien determinasi menunjukkan variasi turunnya Y yang diterangkan oleh pengaruh linier X. Bila nilai koefisien determinasi yang diberi simbol R2 mendekati angka 1, maka variabel independen makin mendekati hubungan dengan variabel dependen Universitas Sumatera Utara sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut dapat dibenarkan,Gujarati 1997 dalam Widyananto 2010 Adapun kegunaan koefisien determinasi adalah : a. Sebagai ukuran ketepatan kecocokan garis regresi yang dibuat dari hasil estimasi terhadap sekelompok data hasil observasi. Semakin besar nilai R2, maka semakin bagus garis regresi yang terbentuk; dan semakin kecil nilai R2 , maka semakin tidak tepat garis regresi tersebut mewakili data hasil observasi. b. Untuk mengukur proporsi Presentase dari jumlah variasi Y yang diterangkan oleh model regresi atau untuk mengukur besar sumbangan dari variabel X terhadap variabel Y. 3. Uji Individual t Imam Ghozali, 2005 dalam Widyananto 2010, menyatakan uji statistik t pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : tidak ada pengaruh antara bibit, pestisida, pupuk, tenaga, kerja terhadap hasil produksi usahatani kentang H1 : ada pengaruh antara bibit, pestisida, pupuk, tenaga, kerja terhadap hasil produksi usahatani kentang Dengan asumsi : 1. T hitung T tabel, maka Ho diterima 2. T hitung T tabel, maka H1 diterima Masing- masing dengan alpha α sebesar 0,05 dan derajat bebas db n-1. Universitas Sumatera Utara

3.4.4. Uji Hipotesis kedua