Apa yang mendasari dilakukannya penyuluhan tersebut? Apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan penyuluhan tersebut? Apa yang menjadi kendala dalam penerapan sistem dan prosedur pelayanan tersebut?

xcvi gitu di harian SUMUT POS, disitu masyarakat bisa tanya-tanya atau ngasih saran, pasti tetap kita balas nanti. ” 13. Apa yang menjadi kendala dalam penerapan masalah penanganan pengaduan, saran dan masukan? “Tidak ada kendala sampai saat ini.”

B. Kutipan Wawancara dengan Sekretaris Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Medan 1. Apa saja bentuk-bentuk penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas mengenai pentingnya akta kelahiranakta kematian kepada masyarakat? “Sosialisasi atau penyuluhan kepada camat, lurah, kepala lingkungan serta KUA yang kemudian disampaikan kepada masyarakat. Kita kumpulkan mereka dalam suatu hotel atau suatu tempat. Kemudian kita datangkan narasumber dari Adminduk Jakarta untuk menyampaikan sosialisasi tentang pentingnya akta kelahiran, akta kematian, serta akta catatan sipil lainnya. Selain itu kita juga memasang spanduk-spanduk di 21 kecamatan yang ada di Kota Medan pada tempat-tempat yang strategis serta kami juga menyiapkan bagian informasi dimana masyarakat bisa bertanya-tanya di Dinas.” 2. Apa yang mendasari dilakukannya penyuluhan tersebut? “Supaya setiap anak punya Akta Kelahiran, serta punya Akta Kematian karena semenjak di berlakukan UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Akta Kematian sangat penting dalam masalah pembagian warisan, saham, serta pengurusan asuransi. Saat ini Akta Kematian dari Dinas yang berlaku dari pada untuk surat keterangan kematian dari kelurahan. Selain itu juga supaya masyarakat mempunyai akta-akta catatan sipil lainnya. ” 3. Apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan penyuluhan tersebut? Universitas Sumatera Utara xcvii “Tidak ada, tidak ada kendala pelaksanaannya. Anggaran kita ada, kita buat surat undangan resmi ke kecamatan, lurah serta kepala lingkungan, jadi mereka yang datang” 4. Bagaimana peran Dinas dalam menetapkan sistem dan prosedur pelayanan pengurusan akta kelahiran dan akta kematian? “Kalau masalah SOP, kita masih dalam penyusunan SOP, untuk secara tertulis yang kita pajang atau kita tampilkan itu belum ada, khusus Dinas belum ada SOP, jadi dalam proses pengurusannya kita masih melalui loket saja, loket satu ke loket lainnya. Datang langsung ambil nomor antrian dan ikuti prosedurnya. Kita juga masih pake sistem front office dan back office ada pegawai yang melayani di depan dan ada juga yang kerja di belakang. Dalam waktu dekat akan segera dibuat. Masalah transparansi juga kita sudah tampilkan daftar biaya pengurusannya.” 5. Menurut anda apakah sistem dan prosedur pelayanan dalam pengurusan akta kelahiran dan akta kematian sudah mudah dimengerti oleh masyarakat? “Sudah.” 6. Apa yang menjadi kendala dalam penerapan sistem dan prosedur pelayanan tersebut? “Sebenarnya bukan kendala yang buat kita belum ada SOP tertulisnya tapi kita masih menunggu SOP tertulisnya dari Pemko. Mereka mengeluarkan SOP-nya dulu baru nanti Dinas menyusun berdasarkan SOP tersebut. Sementara SOP dari Pemko baru tahun ini keluar. Secara tertulis kita belum ada SOP tapi secara tidak tertulisnya kita sudah ada.” 7. Bagaimana peran dinas dalam menetapkan jangka waktu dan biaya pelayanan dalam pengurusan akta kelahiran dan kematian? “Untuk pengurusan akta catatan sipil jangka waktu penyelesainnya 5 hari, kalau misalnya ada kendala atau kerusakan misalnya kerusakan komputernya itu bisa lebih dari 5 hari. Biaya pengurusan atau yang dikatakan retribusi bisa kita lihat dalam Perda No.1 Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara xcviii tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan bisa kita lihat di pengumuman yang kita pajang di depan. ” 8. Bagaimana peran dinas dalam menerapkan sanksi administrastif jika ada keterlambatan ataupun tidak mengurus akta kelahiranakta kematian? “Sanksi administratif dari Dinas ya berupa denda keterlambatan kalau misalnya terlambat mengurus Akta Kelahiran lebih dari 1 tahun maka harus ada penetapan dari pengadilan negeri. Prosesnya jadi lebih ribet kalau harus ke pengadilan. Kita juga tidak bisa menetapkan sanksi seperti sanksi bagi orang yang tidak bayar pajak. Kita ini sifatnya menunggu, kalau masyarakat mau mengurus ya mereka datang kemari, kita juga tidak bisa memaksakan mereka untuk mengurus.” 9. Bagaimana peran dinas dalam hal penangangan pengaduan, saran dan masukan?