c
“Susah ngurus surat kelahirannya, surat keterangan lahir dari bidan, terus kalo anaknya lahir di Tebing, kan ngurus surat lahirnya susah,
itu pun kalo bisannya masih hidup, kalo udah mati gimana? Kita kan ga tau jadinya. Terus ngurus surat ke pengadilan ribet, belum lagi
minta duit buat ini itu, beli materai 6 ribu enam lembar, hiung aja berapa enam lembar itu dah berapa duit coba. Minta leges lagi.. ribet.”
7. Berapa lama waktu pengurusan akta kelahiranakta kematian?
“Sekarang belum tau, kalo dulu satu minggu siap” 8.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk mengurus akta kelahiranakta kematian?
“Bayarnya Rp. 10.000, Tapi kalo denger-denger di luar pake perantara gitu bisa sampe 150 ribu. Tapi kalo dihitung-hitung biaya ke
pengadilan, beli materai, biaya leges lagi, ya jadi mahal juga.”
9. Bagaimana pendapat anda mengenai lama waktu dan besarnya
biaya yang ditentukan dalam mengurus akta kelahirankematian?
“Ya kalo bisa cepat siapnya, dah capek soalnya bolak-balik kesana- kemari”
10. Apakah jangka waktu penyelesaian tepat waktu? “Kalo masalah itu belum tau, siapnya tepat waktu atau ga”
11. Apakah biaya pegurusan yang anda keluarkan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan?
“Ya biaya yang dikeluarkan di sini Cuma Rp. 10.000, tapi biaya ngurus ini ngurus itu kaya ke kantor pos minta leges, terus beli
materai 6 ribu enam lembar belum lagi ke pengadilan bayar Rp. 25.000, belum lagi ongkos bolak-balik sani sini kan jadi mahal.”
12. Apakah anda mengetahui tentang sanksi administratif jika terlambat mengurus akta?
“Ga tau, enggak tau soal itu.”
Universitas Sumatera Utara
ci
13. Apa harapan anda terhadap dinas dalam menerapkan sanksi administratif?
“Ya kalo ada sanksi itu ya harusnya di kasih tau ke masyarakat biar masyarakat pada ngerti.”
14. Apakah anda mengetahui tempat penanganan pengaduan, saran dan masukan yang ada di dinas?
“Saya tau, ada tempat informasi tapi tadi waktu pertama datang bingung juga mau nanya kemana soalnya bagian informasinya di
tengah, bukan pas di dekat pintu masuk, jadi ya pertamanya nanya dulu ke pegawai yang pertama nampak.”
15. Bagaimana pelayanan pegawai dalam menangani pengaduan, saran dan masukan yang ada di dinas?
“Mereka jawab pertanyaan yang kita tanya, apa yang kita enggak tau kita tanya ke mereka. ”
16. Apa yang anda keluhkan dalam melakukan pengaduan, saran dan masukan di dinas?
“Ya kalo bisa mereka itu ada ditempat terus, jadi kita bisa tanya-tanya, kadang pas kita mau tanya ada yang enggak tau, pegawainya entah
kemana, enggak ada di tempat.”
Universitas Sumatera Utara
cii
V.2 PEMBAHASAN
V.2.1 Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan memiliki peranan yang penting yang tertuang dalam tugas pokok dan fungsinya dalam bentuk kewajiban
dan kewenangan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan serta dalam bentuk Peraturan Daerah Kota
Medan No. 1 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Tugas Pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan
adalah sebagai berikut: 1.
Merumuskan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan catatan sipil. Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dalam
merumuskan kebijakan kependudukan dan catatan sipil yaitu mengumpulkan dan menyiapkan bahan perumusan rencana dan program kerja Dinas, menganalisa dan
menyajikan data serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan rencana kerja Dinas. Bidang ini menjadi tanggung jawab dari kepala sub Bagian penyusunan
program yang merupakan bagian dari sekretariat Dinas.
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
kependudukan dan catatan sipil. Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kependudukan dan catatan sipil adalah melaksanakan tugas di bidang pelayanan
Universitas Sumatera Utara
ciii
dan pendaftaran penduduk serta bidang pencatatan sipil bagi WNI dan WNA. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Dinas harus berpedoman
dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dimana harus mengikuti standar pelayanan minimal yang sekurang-kurangnya meliputi
adanya dasar hukum, persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, jangka waktu pelnyelesaian, biaya atau tarif, produk pelayanan, sarana, prasarana dan atau
fasilitas, kompetensi pelaksana, pengawasan internal, penanganan pengaduan, saran dan masukan, jumlah pelaksana, jaminan pelayanan, jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan, serta evaluasi kinerja pelaksana.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan catatan
sipil. Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dalam
pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan catatan sipil adalah melaksanakan pembinaan terhadap pegawai untuk memahami uraian tugas kerja
masing-masing pegawai yang ada di Dinas. Pelaksanaan uraian tugas ini tercantum dalam Keputusan Walikota Medan No. 03 Tahun 2009 untuk masing-
masing perangkat kerja.
4. Mendokumentasikan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
Mendokumentasikan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil merupakan tugas dari kepala seksi penyimpanan dokumen kependudukan yang
melaksanakan pemeriksaan, pengesahaan, pengesahan dokumen berkas yang telah
Universitas Sumatera Utara
civ
dikeluarkan sebelum diarsipkan serta mengelola dan menyimpan dokumen kependudukan dan catatan sipil. Kepalas seksi penyimpanan dokumen
kependudukan bertanggung jawab kepada kepala bidang data kependudukan.
5. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas peristiwa kependudukan
dan peristiwa penting. Peranan Dinas Kependudukan dan keamanan data atas peristiwa
kependudukan dan peristiwa penting merupakan tugas dari seksi data kependudukan yang bertanggung jawab kepada kepala bidang data kependudukan
yang bertugas menyimpan dan memelihara akurasi data kependudukan dan catatan sipil dalam data base kependudukan, menjaga kerahasian data Individu
masyarakat, menyediakan data agregat kependudukan dan catatan sipil sebagai dasar pengolahan data statistik dan laporan data kependudukan, menyiapkan
bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan administrasi kependudukan dan catatan sipil.
6. Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan
oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
Peranan Dinas dalam melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan
Universitas Sumatera Utara
cv
pencatatan sipil yaitu melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, serta memeriksa, mengesahkan dokumen yang telah
dikeluarkan sebelum diarsipkan.
7. Menyediakan data agregat kependudukan dan catatan sipil.
Menyediakan data agregat kependudukan dan catatan sipil merupakan tugas dari seksi data kependudukan yang digunakan sebagai dasar pengolahan data
statsitik dan laporan data kependudukan. Data agregat kependudukan dan catatan sipil yang dibuat berupa data statistik dan laporan kependudukan seperti jumlah
penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, ataupun jumlah penduduk beradasarkan kecamatan ataupun kelurahan. Laporan kependudukan dapat
diserahkan kepada Badan Pusat Statistik ataupun Pemerinah Kota Medan.
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan juga melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota Medan yang
berkaitan dengan masalah kependudukan dan catatan sipil. Hal ini dikarenakan Walikota Medan sebagai Kepala Daerah yang menyelenggarakan pelaksanaan
adminisrasi kependudukan di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
cvi
V.2.2 Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Dalam Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran dan Akta
Kematian
Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan telah kita ketahui melalui tugas pokok dan fungsinya dalam bentuk kewajiban dan
wewenang yang tercantum dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan serta dalam bentuk Peraturan Daerah Kota Medan
No. 1 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Salah satu kewajiban yang tercantum dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 23 Tahun 2006
tersebut adalah memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap penduduk atas peristiwa kependudukan dan peristiwa penting. Peristiwa
kependudukan yang dimaksud adalah kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena membawa implikasi terhadap penerbitan atau perubahan kartu
keluarga, kartu tanda penduduk danatau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat serta perubahan status tinggal terbatas
menjadi tinggal tetap. Peristiwa penting yang dimaksud adalah kejadian yang dialami seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan,
perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.
Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dalam memberikan pelayanan yang sama dan profesional atas peristiwa kependudukan
dan peristiwa penting kepada masyarakat harus mengacu pada Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelananan Publik. Pelayanan administrasi
Universitas Sumatera Utara
cvii
kependudukan yang dilaksanakan oleh Dinas didasarkan pada standar pelayanan minimal dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Undang-Undang tentang
Pelayanan Publik menjelaskna bahwa terdapat beberapa standar pelayanan minimal yang harus dilaksanakan oleh Dinas yaitu sekurang-kurangnya harus ada
dasar hukum, persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, jangka waktu pelnyelesaian, biaya atau tarif, produk pelayanan, sarana, prasarana dan atau
fasilitas, kompetensi pelaksana, pengawasan internal, penanganan pengaduan, saran dan masukan, jumlah pelaksana, jaminan pelayanan, jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan, serta evaluasi kinerja pelaksana. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan yang merupakan
instansi pelaksana penyelenggaraan administrasi kependudukan di bawah naungan Pemerintah Kota Medan yang melingkupi 21 kecamatan yaitu kecamatan Medan
Kota, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Denai, Medan Barat, Medan Deli, Medan Tuntungan, Medan Belawan, Medan Ampelas, Medan Area, Medan Johor,
Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Tembung, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Perjuangan, Medan Petisah, Medan Timur, serta
Medan Selayang. Peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dalam pelayanan pengurusan Akta Kelahiran dan Akta Kematian merupakan
perannya dalam memberikan pelayanan yang termasuk pelayanan terhadap peristiwa penting kependudukan.
Pelayanan administrasi kependudukan seseorang dimulai sejak dilahirkan ke dunia hingga ia meninggal dunia. Seseorang sejak lahir sudah seharusnya tercatat
secara administratif dengan adanya kutipan akta kelahiran serta saat seorang
Universitas Sumatera Utara
cviii
tersebut meninggal juga dicatat dan dibuktikan dengan adanya kutipan akta kematian. Kita telah mengetahui permasalahan yang telah dikemukakan pada latar
belakang masalah dalam penelitian ini dimana masih sedikitnya kesadaran masyarakat dalam mengurus akta kelahiran dan akta kematian serta bagaimana
kualitas pelayanan dan indeks pelayanan publik yang ada di Kota Medan. Oleh karena itu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan memiliki peran
yang cukup besar dalam mengatasi permasalahan ini dan tentunya kita dapat mengetahui bagaimana peranannya dalam memberikan pelayanan yang sebaik
mungkin. Pembahasan mengenai peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Medan dapat kita lihat dari beberapa peranannya dalam beberapa hal yang menjadi fokus penelitian yang dilakukan oleh Dinas yaitu sebagai berikut:
1. Sosialisasi