commit to user
44
4.1.3 Uji Normalitas Data
Pada uji normalitas dengan menggunakan Uji chi-kuadrat ini digunakan pada sampel lebih dari 2 k 2 dan pada penelitian ini menggunakan pengujian peruas jalan 3
titik pengujian dengan tingkat signifikasi sebesar 95. Dalam penelitian ini v = n-1 = 8-1 = 7
Dengan taraf signifikasi 95 maka dari tabel distribusi x
2
maka didapat x
2 0,95;n-1
= 2,167 Jika x
2
x
2 0,95;n-1
maka sampel dapat diterima Jika x
2
x
2 0,95;n-1
maka sampel tidak dapat diterima Hasil yang didapat dari uji normalitas pada penelitian ini adalah bahwa semua
data uji terdistribusi normal atau bisa diterima. Hasil uji normalitas data menggunakan chi kuadrat di tampilkan dalam format lampiran .
4.1.4. Data Modifikasi Job Mix Formula Slurry Seal
Benda uji hasil modifikasi berjumlah 4 buah dengan 1 benda uji standart. Benda uji standart dibuat untuk membuat perlakuan yang sama terhadap benda uji yang lain,
terkait volume pencampuran, tempat meletakan benda uji, serta proses pengeringan. 4.1.4.1 Dasar Modifikasi
Modifikasi jobmix standart didasarkan dengan melihat berbagai kerusakan yang sering terjadi pada slurry seal, terutama yang menyebabkan berkurangnya nilai
kekesatan. Kerusakan yang disebabkan karena keausan akibat teroksidasinya permukaan karena waktu, serta terkikis, dan pelepasan butir agregat karena faktor
pergerakan lalulintas. a. Komposisi bahan
1 Agregat Agregat yang digunakan pada pembuatan benda uji ini adalah agregat yang
sudah melalui uji saringan, untuk pembuatan job mix slurry seal cilacap pada tahun 2010 oleh PT. Hutama Prima selaku produsen slurry seal. Sehingga setelah
dilakukan uji saringan ulang, komposisi agregat tidak jauh berbeda. Gambar proses penyaringan agregat divisualisasikan pada Gambar 4.1 dan komposisi agregat
ditampilkan pada Tabel 4.3.
commit to user
45
Gambar 4.1 Uji Saringan Pada Aregat Tabel 4.3. Uji Penyaringan Agregat
Ukuran Ayakan berat yang Lolos
Saringan Spesifikasi Persyaratan
Min Max
38 9,5 mm 100
100 100
No. 4 4,75 mm 92,98
85 95
No. 8 2,36 mm 66,82
65 90
No. 16 1,18 mm 55
45 70
No. 30 600 µ 38,99
30 50
No.50 330 µ 28,79
18 35
No. 100 150 µ 18,32
10 25
No. 200 75 µ 11,82
7 15
b. Komposisi Bahan Lain Komposisi bahan lain sesuai dengan Tabel 2.6 hanya volume percampuran
diperkecil. Ada 5 benda uji yang dibuat, dengan 1 benda uji standart job mix. Masing-masing benda uji berjumlah 3 buah. Job mix slurry seal Standart untuk
benda uji ditampilkan dalam Tabel 3.2 c. Media pencampur dan Pengeringan
Alat pencampur yang digunakan adalah bejana kaca, dengan pengadukan manual. Waktu pembuatan benda uji kondisi cuaca musim penghujan, sehingga
pemanasan menggunakan oven dengan suhu 60°c, di keringkan selama 48 jam
commit to user
46
4.1.4.2. Modifikasi Dengan Penambahan Additive Job Mix I Memodifikasi volume pada bahan Tambah additive, additive yang biasa
digunakan dalam campuran jenis indulin 814 dengan proporsi 0,5 dari berat kering agregat, kemudian ditambahkan 0,5 lagi, hingga volume additive menjadi 1 .
Penambahan Additive dimaksudkan, karena additive adalah merupakan senyawa kimia yang komplek dan digunakan untuk mempermudah penyelimutan sehingga diharapkan
aregat bisa terselimuti oleh aspal semuannya secara sempurna. Komposisi modifikasi
agregat dengan pertambahan additive ditampilkan dalam Tabel 4.4 dan divisualisasikan pada Gambar 4.2
Tabel 4.4 Job mix Slurry seal Modifikasi Volume additive Bahan
Persentase
Agregat 98
Cemen Portland 2
Additive 1
Water Max Ph 7 15
Aspal Emulsi CSS-1H Polymer 15
Gambar 4.2 Penambahan Additive Pada Campuran Modifikasi 4.1.4.3. Modifikasi Dengan Penggantian Filler Job Mix II
Memodifikasi filler, pada campuran standart digunakan filler dari cement portland, pada benda uji ini digunakan abu batu kapur 2 dari berat kering agregat
sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Khusus Interim SKh-1.6.7 Tentang Pemeliharaan Permukaan Jalan Dengan Bubur Aspal Emulsi slurry seal Dimodifikasi Latek
commit to user
47
penambahan filler pada slurry seal dimaksudkan untuk mengisi rongga daintara partikel- partikel agregat sehingga kohesinya lebih kuat, abu batu kapur sebagai bahan pengisi
tidak aktif juga untuk memenuhi gradasi agregat campuran. Agregat slurry seal dimodifikasi abu kapur sebagai filler di tampilkan dalam Tabel 4.5. dan divisualisasikan
pada Gambar 4.3. Tabel 4.5. Job Mix Slurry Seal Modifikasi Filler
Bahan Persentase
Aggregate 98
Abu Batu Kapur 2
Additive 0,5
Water Max Ph 7 15
Aspal Emulsi CSS-1H Polymer 15
Gambar 4.3. Abu batu Kapur Sebagai Filler Pada Campuran Modifikasi 4.1.4.4. Modifikasi Dengan Penambahan Latex Job Mix III
Memodifikasi Volume Kandungan Latek Pada Aspal Emulsi CSS-1H pada campuran standart. Penambahan latek dimaksudkan supaya daya lekat antar agregat
lebih sempurna. Standar campuran latek pada Aspal emulsi adalah 1,5 di rubah menjadi 3. Jobmix modifikasi penambahan Latek ditampilkan pada Table 4.6 dan
divisualisasikan pada Gambar 4.4.
commit to user
48
Tabel 4.6. Jobmix Slurry Seal Modifikasi Volume Latek Pada Aspal Emulsi Bahan
Persentase
Aggregate 98
Cemen Portland 2
Additive 0,5
Water Max Ph 7 15
Aspal Emulsi CSS-1H Polymer 15 dengan Latek 3
Gambar 4.4 Penambahan Latex Pada Campuran Modifikasi
4.2. Hasil Uji Kekesatan Lapangan