commit to user
25
2.2.3.2 Efek Jalan Licin Slippery raods Jalan licin adalah istilah teknis untuk efek kumulatif dari salju, es, air, material
lepas dari permukaan jalan akibat gesekan yang dihasilkan oleh roda kendaraan. Jalan licin dapat diukur baik dalam hal gesekan antara roda yang berputar bebas dengan tanah,
atau jarak henti pengereman kendaraan serta terkait dengan koefisien gesekan antara ban dan permukaan jalan. Masalah keamanan selip jalan, khusus Split gesekan atau µ mu –
split, secara signifikan gesekan berbeda antara pergerakan kiri dan kanan roda. Kondisi jalan licin mungkin tidak dianggap berbahaya ketika kendaraan berjalan pelan atau tidak
membutuhkan pengereman secra cepat. Tetapi sebaliknya dalam keadaan darurat jika sebuah kendaraan berjalan cepat dan membutuhkan pengereman mendadak, kendaraan
akan memutarkan roda dan permukaan jalan memberikan tahanan yang tinggi maka gesekan dapat mengakibatkan roda kendaraan tidak terkendali maka terjadilah selip.
Selip pada gesekan dapat disebabkan oleh kurangnya perawatan jalan, tekstur jalan, permukaan jalan yang berlebihan aspal. Suatu cara untuk mengukur permukaan jalan
yang licin, yaitu dengan cara pengujian gesekan dan pengujian menghentikan gesekan. Pengujian gesekan dapat menggunakan penguji gesekan permukaan atau penguji
portabel, serta memungkinkan sebuah objek yang diuji biasanya roda, bergerak dengan bebas, untuk melawan permukaan, dengan mengukur resistensi yang dialami oleh roda,
gesekan antara roda tanah dan dapat diketahui. Pengujian menghentikan gesekan, menghasilkan jarak untuk hasilnya, dimana suatu obyek kendaraan dapat berhenti
mendadak, kemudian diukur jarak pengeremannya, pengukuran dapat dilakukan, baik dari seberapa panjang tergelincir roda dengan adanya tanda yang ditinggalkan oleh roda
kendaraan, atau oleh alat penanda, pada metode chalk-to-gun dimana rem tersambung ke pistol kecil diisi dengan bubuk kapur, yang menandakan saat di mana pengereman
terjadi maka pistol akan menyembur, sehingga bisa diketahui untuk mengukur jarak berhenti penuh kendaraan, serta mengukur jarak selip dari titik di mana
roda m
mulai m
mengunci Anonim, 2010.
2.2.4 Alat Penguji Kekesatan
2.2.4.1 BPT British Pendulum Tester
commit to user
26
BPT merupakan alat uji jenis bandul pendulum dinamis, digunakan untuk mengukur energi yang hilang pada saat karet di bagian bawah telapak bandul menggesek
permukaan yang diuji, alat ini dimaksudkan untuk pengujian pada permukaan yang datar di lapangan atau laboratorium, dan untuk mengukur nilai pemolesan polishing value
pada benda uji berbentuk lengkung, sehingga dengan alat ini bisa diukur nilai kekesatan permukaan perkerasan. Dengan BPT dapat diukur sifat-sifat kekesatan benda uji, baik
mikrotekstur maupun makrotekstur permukaan yang diuji di lapangan atau di laboratorium. Pengujian ini dapat digunakan untuk menentukan efek relatif teknik
pemolesan polishing pada suatu bahan atau kombinasi bahan Anonim, 2008b. Sudah menjadi prosedur umum untuk uji laboratorium pengukuran bidang
gesekan kecepatan rendah maupun untuk bahan permukaan jalan dengan menggunakan alat BPT. Telah diakui secara luas bahwa gesekan dengan kecepatan rendah dipengaruhi
oleh mikrotekstur permukaan jalan, BPT adalah sebuah alat yang menjadi bentuk tidak langsung dalam pengukuran gesekan yang terjadi pada mikrotekstur pada permukaan.
Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengukuran gesekan kecepatan rendah oleh BPT terpengaruh oleh uji makrotekstur permukaan. Kondisi agregat sangat
berpengaruh dalam uji laboratorium. Laboratorium pengukuran cenderung mendeteksi ketahanan gelincir permukaan jalan akan lebih besar jika jarak permukaan agregat lebih
lebar dari jarak dari sampel laboratorium Liu,et all 2004. BPT mempunyai satuan nilai kekesatan yang dinyatakan dalam BPN British
Pendulum Number yaitu nilai yang diperoleh dari hasil uji kekesatan pada permukaan perkerasan, baik untuk permukaan uji datar atau nilai pemolesan untuk benda uji
lengkung. Nilai ini mempresentasikan sifat-sifat hambatan atau gesekan frictional, serta Nilai Pemolesan Polishing Value yaitu Kekesatan yang diperoleh dari pengujian
kekesatan menggunakan alat BPT terhadap permukaan benda uji berupa batu atau susunan batu yang diikat oleh semen atau aspal, dengan bentuk dan ukuran tertentu
Anonim, 2008 BPT adalah merupakan penguji jenis pendulum yang dipasang karet peluncur
standar untuk menentukan sifat-sifat hambatan atau gesekan frictional atau kekesatan permukaan perkerasan yang diuji. Sebelum pengujian, permukaan yang diuji
commit to user
27
dibersihkan dan dibasahi dengan air secukupnya. Pendulum dipasang karet peluncur pada posisi menyentuh bidang kontak permukaan perkerasan yang akan diuji. Batang
pendulum diangkat dan diletakkan pada posisi terkunci. Batang pendulum dilepaskan dan biarkan karet peluncur menggesek atau menyinggung permukaan yang diuji, dan
segera tangkap kembali pada saat bandul kembali berayun ke arah sebaliknya. Jarum indikator menunjuk angka berskala yang tertera pada piringan skala ukur dengan satuan
BPN. Makin kesat permukaan yang diuji makin besar pembacaan BPN Anonim, 2008 visualisasi British Pendulum Tester di tampilkan pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Alat Uji British Pendulum Tester BPT a. Ketelitian dan Bias pengukuran Pada BPT
Ketelitian dan bias seperti yang disyaratkan oleh SNI 4427 : 2008 bahwa dari hasil pengukuran,dan pengujian yang berulang-ulang menunjukkan bahwa deviasi
standar untuk pengujian yang menggunakan: 1 karet peluncur karet alam karet British : 1,0 BPN,
2 karet peluncur sesuai AASTHO M261 : 1,2 BPN. Kedua nilai deviasi standar tersebut telah mewakili nilai percentile ke 75 upper
quartile nilai-nilai deviasi standar hasil pengukuran yang menggunakan peralatan pengukuran yang berfungsi baik, karena tidak terdapat korelasi yang nyata antara deviasi
standar dengan nilai rata-rata aritmatik yang dihasilkan dari berbagai kelompok
commit to user
28
pengujian, maka nilai-nilai deviasi standar tersebut dapat digunakan tanpa dipengaruhi oleh tingkat kekesatan rata-rata yang sedang diukur.
Hubungan antara kekesatan yang diamati yang dinyatakan dalam BPN dengan nilai tingkat kekesatan yang sebenarnya true value, kalaupun ada, belum dipelajari atau
bahkan tidak dapat dipelajari. Karena itu, ketelitian dan bias pada pengukuran ini, yang berhubungan dengan nilai yang sebenarnya dari kekesatan yang diukur tidak dapat di
evaluasi, dan hanya pengulangan pengujian repeatability yang disajikan pada bagian ini, kesalahan pengukuran dapat dinyatakan sebagai berikut:
tσ √ n
dengan: E
= adalah Kesalahan pengukuran;
t =
nilai variable normal yang berhubungan dengan tingkat keyakinan 95 yaitu 1,96 atau dibulatkan menjai 2;
σ
= deviasi standart BPN;
n =
jumlah pengujian Agar kesalahan pengukuran tidak melebihi 1,0 BPN dengan tingkat keyakinan
95 atau dengan t = 1,96 atau dibulatkan t = 2 , diperlukan jumlah pengujian n minimum sebagai berikut:
a Untuk karet alam karet British : 4 b Untuk karet peluncur sesuai dengan AASHTO M 261 : 5
b. Koreksi Suhu Pada BPT Dikarenakan bahwa nilai kekesatan dipengaruhi oleh suhu permukaan
perkerasan maka digunakan koreksi suhu seperti yang disyaratkan dalam SNI 4427 : 2008 yaitu ditampilkan pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13. Koreksi Nilai BPN.
Temperatur °C Koreksi
27 27 - 32
+ 1 32 - 37
+ 2 37
+ 3
E =
2.3
Sumber : Badan Penelitian Dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum,2006.
commit to user
29
2.2.5 Analisis Data