Berdasarkan bahan aktifnya Berdasarkan cara kerjanya Berdasarkan organisme sasaran

f. Volume Ultra Rendah Berbentuk cairan pekat yang dapat langsung disemprotkan tanpa dilarutkan kembali. Pestisida ini biasanya disemprotkan dengan pesawat terbang dengan penyemprot khusus yang disebut Micron Ultra Sprayer. Contoh : Diazinon 90 ULV.

2.3.3.2 Berdasarkan sifat penetrasinya

Pestisida dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat penetrasinya, yaitu sebagai berikut. a. Penetrasi pada permukaan Pestisida ini hanya ada pada permukaan tanaman. b. Penetrasi dalam Apabila disemprotkan kedalam permukaan daun, pestisida dapat menembusmeresap ke seluruh jaringan tanaman yang tidak disemprotkan. c. Sistemik Pestisida ini mudah diserap melalui daun, batang akar, dan bagian lain dari tanaman. Pestisida sisitemik efektif untuk membasmi bermacam-macam hama pengerek dan pengisap Departemen Pertanian, 1998.

2.3.3.3 Berdasarkan bahan aktifnya

Berdasarkan asal bahan yang digunakan untuk membuat pestisida, maka pestisida dapat dibedakan ke dalam empat golongan yaitu : a. Pestisida Sintetik, yaitu pestisida yang diperoleh dari hasil sintesa kimia, contohnya organoklorin, organofosfat, dan karbamat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b. Pestisida Nabati, yaitu pestisida yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, contohnya neem oil yang berasal dari pohon mimba c. Pestisida Biologi, yaitu pestisida yang berasal dari jasad renik atau mikrobia yaitu jamur, bakteri atau virus. d. Pestisida Alami, yaitu pestisida yang berasal dari bahan alami, contohnya bubur bordeaux Sitompul, 1987.

2.3.3.4 Berdasarkan cara kerjanya

Berdasarkan cara kerjanya, pestisida dapat dibedakan kedalam beberapa golongan yaitu: a. Pestisida Kontak Pestisida kontak yaitu pestisida yang dapat membunuh OPT organisme pengganggu tanaman bila OPT tersebut terkena pestisida secara kontak langsung atau bersinggungan dengan residu yang terdapat di permukaan tanaman. Contoh : Mipcin 50 WP. b. Pestisida Sistemik Pestisida sistemik yaitu pestisida yang dapat ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman. OPT akan mati setelah menghisapmemakan tanaman, atau dapat membunuh gulma sampai ke akarnya. c. Pestisida Lambung Pestisida lambung yaitu pestisida yang mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran makanan pestisida. Contoh : Diazinon 60 EC. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d. Pestisida pernapasan Dapat membunuh hama yang menghisap gas yang berasal dari pestisida Sudarmo, 1993.

2.3.3.5 Berdasarkan organisme sasaran

Menurut Wudianto 1999, dari banyaknya jenis jasad penggangu yang bisa mengakibatkan fatalnya hasil petanian, pestisida dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam sesuai dengan sasaran yang akan dikendalikan, yaitu : a. Insektisida Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang bisa mematikan semua jenis serangga. b. Fungisida Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencengah fungicendawan. Selain untuk mengendalikan serangan cendawan di areal pertanaman, fungisida juga banyak diterapkan pada buah dan sayur pascapanen. c. Bakterisida Bakterisida adalah senyawa yang mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri. Bakterisida biasanya sistemik karena melakukan perusakan dalam tubuh inang. d. Nematisida Nematisida adalah racun yang dapat mengendalikan nematoda. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara e. Akarisida Akarisida atau sering juga disebut dengan mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba. f. Rodentisida Rodentisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus. g. Moluskida Moluskida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu siput telanjang, siput setengah telanjang, sumpil, bekicot, serta trisipan yang banyak terdapat di tambak. h. Herbisida Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan penggangu yang disebut gulma. i. Pestisida lain Selain beberapa jenis pestisida di atas masih banyak jenis pestisida lain. Namun karena kegunaanya jarang maka produsen pestisida belum banyak yang menjual, sehingga di pasaran bisa dikatakan sulit ditemukan. Pestisida tersebut adalah sebagai berikut : − Pisisida, adalah bahan senyawa kimia beracun untuk mengendalikan ikan mujair yang menjadi hama di dalam tambak dan kolam. − Algisida, merupakan pestisida pembunuh ganggang. − Avisida, pestisida pembunuh burung. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara − Larvisida, pestisida pembunuh ulat. − Pedukulisida, pestisida pembunuh kutu. − Silvisida, pestisida pembunuh pohon hutan. − Ovisida, pestisida perusak telur. − Termisida, pestisida pembunuh rayap. j. Pestisida berperan ganda Pestisida ini merupakan pestisida yang memiliki fungsi ganda untuk membasmi 2 atau 3 golongan organisme pengganggu tanaman. Pestisida di Indonesia adalah sebagai berikut insektisida 55,42, herbisida 12,25, fungisida 12,05, repelen 3,61, zat pengatur pertumbuhan 3,21,nematisida 0,44, dan 0,40 ajuvan serta lain-lain berjumlah 1,41. Dari gambaran ini insektisida merupakan jenis pestisida yang paling banyak digunakan Soemirat, 2003.

2.3.4 Residu Pestisida

Dokumen yang terkait

Aplikasi Pestisida dan Analisa Residu Pestisida Golongan Organofosfat Pada Beras di Kecamatan Potibi Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2009

2 47 79

RESIDU PESTISIDA GOLONGAN ORGANOFOSFAT KOMODITAS BUAH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) PADA BERBAGAI LAMA PENYIMPANAN.

0 0 17

Analisis Aplikasi Pestisida pada Tanaman Padi dan Residu Pestisida Golongan Organofosfat dalam beras di Kelurahan Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 17

Analisis Aplikasi Pestisida pada Tanaman Padi dan Residu Pestisida Golongan Organofosfat dalam beras di Kelurahan Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 2

Analisis Aplikasi Pestisida pada Tanaman Padi dan Residu Pestisida Golongan Organofosfat dalam beras di Kelurahan Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 7

Analisis Aplikasi Pestisida pada Tanaman Padi dan Residu Pestisida Golongan Organofosfat dalam beras di Kelurahan Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 41

Analisis Aplikasi Pestisida pada Tanaman Padi dan Residu Pestisida Golongan Organofosfat dalam beras di Kelurahan Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 3

Analisis Aplikasi Pestisida pada Tanaman Padi dan Residu Pestisida Golongan Organofosfat dalam beras di Kelurahan Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 18

ANALISIS CEMARAN RESIDU LOGAM BERAT DAN RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA DAGING, HATI DAN GINJAL SAPI

0 0 13

ANALISA RESIDU PESTISIDA PADA BERAS, BEKATUL DAN JERAMI DARI TANAMAN PADI YANG DISEMPROT PESTISIDA, DENGAN GAS KROMATOGRAFI

0 0 32