2.3.5 Pendaftaran dan Perizinan Pestisida
Pestisida sebelum beredar, terlebih dahulu harus didaftar dan dimintakan izin yang berwenang oleh Departemen Pertanian. Hal tersebut dilaksanakan
supaya penggunaannya tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan. Pestisida yang sangat berbahaya, tidak diperkenankan digunakan oleh pemakai umum..
Tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan- keterangan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
pendaftaran dan izin masing-masing pestisida. Permohonan pendaftaran pestisida wajib menyediakan data teknis dan
keterangan selengkap-lengkapnya mengenai formulasi pestisida yang didaftarkan sehingga Komisi Pestisida dapat mempelajari dan menilai dengan sebaik-baiknya
aspek keamanan dan efikasi formulasi pestisida tersebut. Dalam pendaftaran pestisida, izin suatu formulasi dapat diberikan oleh Menteri Pertanian sebagai izin
percobaan atau izin sementara yang masing-masing berlaku untuk satu tahun atau izin tetap yang berlaku lima tahun. Izin dapat diperpanjang setelah masa
berlakunya habis Sudarmo, 1993.
2.3.6 Dinamika Pestisida di Lingkungan
Pestisida sebagai salah satu agen pencemar ke dalam lingkungan baik melalui udara, air maupun tanah dapat berakibat langsung terhadap komunitas
hewan, tumbuhan terlebih manusia. Pestisida masuk ke dalam tanah berjalan melalui pola biotransformasi dan bioakumulasi oleh tanaman, proses reabsorbsi
oleh akar serta masuk langsung pestisida melalui infiltrasi aliran tanah. Gejala ini akan mempengaruhi kandungan bahan pada sistem air tanah hingga proses
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
pencucian zat pada tahap penguraian baik secara biologis maupun kimiawi di dalam tanah. Proses pencucian bahan-bahan kimia tersebut akan mempengaruhi
kualitas air tanah baik setempat maupun secara regional dengan berkelanjutan. Apabila proses pemurnian unsur-unsur residu pestisida berjalan dengan baik dan
tervalidasi hingga aman pada wadah-wadah penampungan air tanah, misal sumber mata air, sumur resapan dan sumur gali untuk kemudian dikonsumsi oleh
penduduk, maka fenomena pestisida ke dalam lingkungan bisa dikatakan aman Sastroutomo, 1993.
Penurunan kualitas air tanah serta kemungkinan terjangkitnya penyakit akibat pencemaran air merupakan implikasi langsung dari masuknya pestisida ke
dalam lingkungan. Pada tingkat tertentu, bahan pencemar tersebut mampu terakumulasi hingga dekomposit pestisida di udara terjadi melalui proses
penguapan oleh foto-dekomposisi sinar matahari terhadap badan air dan tumbuhan. Selain pada itu masuknya pestisida diudara disebabkan oleh driff yaitu
proses penyebaran pestisida ke udara melalui penyemprotan oleh petani yang terbawa angin. Gangguan pestisida oleh residunya terhadap tanah biasanya terlihat
pada tingkat kejenuhan karena tingginya kandungan pestisida persatuan volume tanah. Unsur-unsur hara alami pada tanah makin terdesak dan sulit melakukan
regenerasi hingga mengakibatkan tanah masam dan tidak produktif Frank, 1995.
2.4 Teknik Aplikasi Pestisida
Teknik aplikasi atau teknik penggunaan pestisida pertanian mempelajari cara pengaplikasian pestisida pertanian agar mendapatkan hasil yang optimal
dengan resiko sekecil-kecilnya. Teknik aplikasi memegang peranan yang sangat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara