Gaya Bahasa Hiperbola Gaya Bahasa Metonimia Gaya Bahasa Antitesis

c. Gaya Bahasa Hiperbola

1 Bintang tumpah mengukir angkasa membentuk ribuan formasi. hal. 1 2 Duduk di ayunan tua yang terbuat dari ban raksasa mobil fuso. hal. 3 3 Disusul guntur menggelegar mengaduk-aduk perasaan. hal. 6 4 Tangisnya mengundang hujan. hal. 8 5 Dia berharap malam ini panjangnya satu abad. hal. 53 6 Tubuh itu remuk tak tersisa. hal. 58 7 Tubuhnya terjerambab bermandikan darah di atas tong sampah. hal. 65 8 Kau bayangkan, ada bermilyar bulir air hujan yang jatuh di atas air kolam, membuat riak. hal. 82 9 Nafasnya masih tersengal tiga tarikan satu detik, keringat membanjir di seluruh tubuh. hal. 103 10 Kereta listrik KRL, yang jalu-jalur relnya membelah ibukota berderit berhenti. hal. 139 11 Sampah-sampah menggunung tidak bergerak menjadi pemandangan sehari-hari. hal. 143 12 Kemudian duduk menjuntai persis di sebelah gentong raksasa berwarna merah muda. hal. 149 13 Sudah ribuan kali Ray membaca potongan koran tua itu. hal. 150 14 KRL masih menderu membelah kota. hal. 172 15 Hatinya tersayat menjadi ribuan bagian. hal. 212 16 Kereta diesel tua itu membelah hamparan sawah menguning. hal. 223 17 Matahari persis di atas kepala. hal. 223 18 Kereta terus membelah areal persawahan luas. hal. 225 19 Lima kembang api raksasa serentak melesat ke angkasa. hal. 263 20 Sayang tatapan gadis itu baru saja membunuh semua kalimat yang direncanakannya. hal. 264 commit to users 21 Ombak berdebur memecah pantai. hal. 278 22 Menatap sejuta arti. hal. 307 23 Taksi itu meluncur membelah kota. hal. 388 24 Mobil yang dikemudikan Ray membelah jalan-jalan kota. hal. 349

d. Gaya Bahasa Metonimia

1 Orang berlalu lalang bergegas membawa kardus-kardus, kantong-kantong plastik, tas-tas ransel. hal. 19 2 Petinggi kota datang. hal. 282

e. Gaya Bahasa Antitesis

1 Maju-mundur. Terhenti. Maju-mundur. Berderit. Ayunan itu amat berisik,mengingat enam bulan engselnya lupa diminyaki. hal. 3 2 Jawaban yang sempurna. Tidak lebih, tidak kurang. hal. 5 3 Berkedip. Naik-turun. Naik-turun lagi. hal. 8 4 Rehan memutuskan membisu, meski hatinya mengucap sumpah serapah. hal. 11 5 Kecil ternyata besar. Kecil ternyata besar. Besar ternyata kecil. hal. 52 6 Kering atau basah nasib sebutir gandum itu sudah ditentukan. hal. 56 7 Ray menggaruk rambutnya yang tidak gatal. hal. 230

f. Gaya Bahasa Ironi