Penelitian Relevan Kerangka Berpikir

c. Nilai Pendidikan Sosial

Nilai sosial mengacu pada hubungan individu dengan individu yang lain dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Dalam masyarakat Indonesia yang sangat beraneka ragam coraknya, pengendalian diri adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan masyarakat. Dorongan sosial ini berkenaan dengan pembentukan dan pemeliharaan jenis-jenis tingkah laku, hubungan antar individu, dan hubungan individu dengan masyarakat. Dorongan sosial pada akhirnya akan mendorong penciptaan sastra yang mau tidak mau akan memperjuangkan berbagai bentuk aktivitas sosial tersebut Semi, 1993:22. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai sosial merupakan nilai yang berkenaan dengan hal-hal kemanusiaan, kaitannya dalam mengembangkan kebutuhan hidup bersama, seperti kasih sayang, kerja sama, perlindungan, dan segala hal yang ditujukan untuk kepentingan kemanusiaan. Biasanya hal-hal yang mengandung nilai sosial merupakan kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun.

D. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ririh Yuli Atminingsih 2008, mahasiswa Program Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata. Hasil penelitian adalah gaya bahasa yang dipakai pengarang dalam novel Laskar Pelangi yaitu: simile, metafora, tautotes, ironi, hiperbola, metonimia, anaphora, antonomasia, asidenton, pertanyaan retoris, epizeukis, paradoks, hipalase, dipersonifikasi, antitesis, parifrasis, alusio, inuedo, epitet, tautologi, commit to users koreksio, personifikasi, pleonasme, eponim, sinekdoke pars pro toto, sinekdoke totum pro parte, ellipsis, dan satire. Nilai–nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi yaitu : iman, syukur, takwa, ikhlas, tawakal, sabar, berpikir positif, disiplin, menjadi contoh yang baik, tekad kuat dan kerja keras, mendahulukan kewajiban daripada hak, beradaptasi dan bersikap baik terhadap lingkungan, membantu meringankan beban orang tua, silaturahmi, tidak merendahkan golongan lain, baik sangka, rendah hati, menepati janji, lapang dada, dan dapat dipercaya.

E. Kerangka Berpikir

Pada dasarnya sebuah karya sastra berupaya mengupas atau membahas secara mendalam mengenai suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat. Untuk mengungkapkan gagasannya pengarang menggunakan media bahasa. Dengan demikian dapat dikatakan peran bahasa sangat penting dalam kehadiran sebuah karya sastra. Pengarang Tere Liye sangat eksploratif dalam mengungkapkan setiap gagasannya. Setiap kalimat yang dipilih dilakukan atas kesadaran untuk menimbulkan efek keindahan. Dalam kalimat-kalimatnya banyak dijumpai pemanfaatan gaya bahasa perbandingan. Meskipun pemanfaatan gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa pertautan, dan gaya bahasa perulangan relatif sedikit tetapi tidak mengurangi efek keindahan yang disajikan. Pemanfaatan bahasa-bahasa kias dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu mendorong pembaca untuk menginterpretasikan makna yang dimaksud pengarang dalam terciptanya suasana tertentu. Berdasarkan uraian tersebut peneliti melakukan analisis terhadap pemanfaatan gaya bahasa yang ada dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu kemudian melakukan analisis makna yang terkandung dalam pemanfaatan gaya bahasa tersebut dengan tujuan membantu pembaca agar dapat memahami isi cerita secara mendalam. commit to users Berangkat dari gaya bahasa, peneliti membidik nilai-nilai pendidikan yang disampaikan pengarang melalui karyanya. Aspek etika yang terkandung dalam cerita sangat menarik untuk dikaji dengan tujuan agar pembaca dapat memahami pesan-pesan moral yang disampaikan pengarang dan dapat mengimplementasikan pesan-pesan moral tersebut dalm kehidupan sehari-hari. Secara garis besar segmen novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu yang akan penulis analisis, yaitu: gaya bahasa yang digunakan pengarang dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalamnya. Analisis penggunaan gaya bahasa dilakukan dengan mendata jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dan menentukan makna gaya bahasa tersebut. Setelah melakukan analisis gaya bahasa langkah selanjutnya melakukan analisis nilai-nilai pendidikan. Dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu terdapat tiga macam nilai pendidikan, yaitu: pendidikan moral, pendidikan religius, dan nilai pendidikan sosial. Setelah dianalisis gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikannya, kemudian ditarik kesimpulan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka berpikir berikut. commit to users Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan Makna gaya bahasa yang digunakan Analisis Gaya Bahasa Analisis Nilai-nilai Pendidikan 1. Nilai Religius 2. Nilai Moral 3. Nilai Sosial Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu Simpulan commit to users

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian tidak terikat pada satu tempat karena objek yang dikaji berupa naskah teks sastra, yaitu novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye. Penelitian ini bukan penelitian lapangan yang analisisnya bersifat statis melainkan sebuah analisis yang dinamis yang dapat terus dikembangkan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan yaitu dari bulan Januari sampai Juni 2010. Tabel 1. Rincian Waktu Penelitian No Jenis kegiatan Jan Feb Mar April Mei Juni 2010 1 Pengajuan Judul x-- 2 Pembuatan Proposal -xxx 3 Pengurusan Surat Izin xx-- 4 Perizinan Penelitian --xx 5 Pengumpulan Bahan Sumber Materi Penelitian xxxx 6 Pengolahan Data dan Analisis Data xxxx xxxx 7 Penyusunan Laporan akhir xxxx xxxx xxx- 35 commit to users