o. Gaya Bahasa Elipsis
1 Dalam hitungan menit piring itu tak tersisa. hal. 39
Elipsis adalah suatu gaya yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah diisi atau ditafsirkan sendiri
oleh pembaca Keraf, 2004:132. Kalimat dalam hitungan menit piring itu tak tersisa mengalami gejala elipsis. Adapun unsur
kalimat yang hilang dari konteks tersebut adalah kata makanan yang seharusnya ada sebelum kata piring. Apabila kita cermati
tidak mungkin piring dimakan manusia hingga tak tersisa. Lazimnya yang dimakan manusia adalah makanan yang berada
di atas piring. Jadi, makna kalimat di atas adalah hanya dalam hitungan menit sepiring nasi itu tak tersisa.
2 Sabit menghias angkasa. hal. 66
Kalimat tersebut mengalami gejala elipsis. Adapun unsur kalimat yang hilang dari konteks tersebut adalah kata bulan.
Apabila kita cermati tidak mungkin sabit dapat menghiasi angkasa. Berdasarkan konteksnya makna kalimat di atas adalah
bulan yang berbentuk seperti sabit yang menghiasi angkasa. 3
Menyaksikan tubuh lebam itu saja sudah menusuk, apalagi ditambah dengan sedu-sedannya. hal. 71
Kalimat tersebut mengalami gejala elipsis. Adapun unsur kalimat yang hilang dari konteks tersebut adalah kata perasaan.
Tanpa harus menuliskan kata perasaan pada konteks tersebut pembaca dengan mudah dapat menafsirkan bahwa yang
dimaksudkan dalam kalimat itu adalah menusuk perasaan. 4
Mushalla dekat tower mengumandangkan takbir, memanggil orang-orang untuk kembali. hal. 190
Kalimat tersebut mengalami gejala elipsis. Adapun unsur kalimat yang hilang dari konteks tersebut adalah kata beribadah
setelah kata kembali. Tanpa harus menuliskan kata beribadah setelah kata kembali pembaca dapat dengan mudah menafsirkan
commit to users
bahwa yang dimaksudkan kalimat tersebut adalah gema takbir mengajak orang-orang untuk segera beribadah, mengingat Sang
Pencipta.
p. Gaya Bahasa Pleonasme
1 Merapikan anak rambut yang menganggu ujung-ujung mata.
hal. 100 Pleonasme adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih
banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan. Kalimat di atas menggunakan gaya bahasa
pleonasme karena kata yang dianggap berlebihan apabila dihilangkan maka artinya tetap utuh. Dalam konteks ini terdapat
frasa anak rambut pabila kata anak dihilangkan maka tidak akan megubah makna kalimat. Berdasarkan konteksnya makna
kalimat di atas adalah merapikan rambut yang mengganggu ujung-ujung mata.
2 Menyibak anak rambut. hal. 183
Pleonasme adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran
atau gagasan. Kalimat di atas menggunakan gaya bahasa pleonasme karena kata yang dianggap berlebihan apabila
dihilangkan maka artinya tetap utuh. Dalam konteks ini terdapat frasa anak rambut apabila kata anak dihilangkan maka tidak
akan mengubah makna kalimat.
3 Persis satu bulan sepulang dari kremasi Vin, ketika kakinya
menuruni anak tangga pertama pesawat yang baru membawanya kembali dari kunjungan ke tambang bersalju itu,
tubuh kekar Ray jatuh terjerambab. hal. 402
Pleonasme adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran
atau gagasan. Kalimat di atas menggunakan gaya bahasa
commit to users
pleonasme karena kata yang dianggap berlebihan apabila dihilangkan maka artinya tetap utuh. Dalam konteks ini terdapat
frasa anak tangga apabila kata anak dihilangkan maka tidak akan mengubah makna kalimat. Berdasarkan konteksnya makna
kalimat di atas adalah Ray terjatuh ketika menuruni tangga pesawat.
q. Gaya Bahasa Perifrasis