Pengertian Nilai Hakikat Nilai Pendidikan

Setelah diuraikan definisi dari masing-masing jenis gaya bahasa perulangan maka dapat ditarik kesimpulan pengertian gaya bahasa perulangan adalah gaya bahasa yang mengandung pengulangan berkali-kali atas kata atau kelompok kata yang sama. Meskipun gaya bahasa perulangan dapat terlihat jelas pada puisi atau mantra tetapi tidak jarang pula bentuk gaya bahasa ini dijumpai dalam novel. Pengarang Tere Liye cenderung menggunakan gaya bahasa epizeukis dan anafora, mengulang hal-hal yang dianggap penting agar pembaca mempunyai perhatian khusus pada kata atau frase yang diulang-ulang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa adalah cara pengungkapan dengan bahasa yang khas untuk menuangkan sebuah gagasan sehingga menciptakan efek-efek tertentu kepada para pembaca atau pendengar. Gaya bahasa yang paling dominan dalam novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu adalah simile disusul metafora, personifikasi, dan hiperbola. Pemanfaatan ragam gaya bahasa tersebut dimaksudkan oleh pengarang untuk menghasilkan imaji tambahan dalam mengemas sebuah cerita sehingga yang abstrak menjadi konkret dan menjadikan novel lebih nikmat dibaca.

C. Hakikat Nilai Pendidikan

1. Pengertian Nilai

Theodorson dalam Basrowi, 2005: 79-80 mengemukakan, nilai merupakan sesuatu yang abstrak yang dijadikan pedoman dan prinsip-prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Menurut Koentjaraningrat dalam Basrowi, 2005: 80 nilai terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap mulia. Soekanto 1983: 161 menyatakan, nilai-nilai merupakan abstraksi daripada pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan sesamanya. Pada commit to users hakikatnya, nilai yang tertinggi selalu berujung pada nilai yang terdalam dan terabstrak bagi manusia, yaitu menyangkut tentang hal-hal yang bersifat hakiki. Mulyana 2004: 11 menyatakan nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Karya sastra memang merupakan salah satu bentuk seni dan tidak dapat lepas dari nilai-nilai keindahan. Namun, tidak dapat disangkal bahwa karya sastra juga mempunyai pengaruh bagi masyarakat karena bagaimanapun masyarakatlah yang mengonsumsi suatu novel. Oleh karena itu, apa yang terkandung di dalam novel mempunyai dampak bagi para pembacanya. Bahkan, karya sastra mempunyai potensi untuk menawarkan nilai-nilai dan norma-norma sosial baru yang membuka mata para pembacanya. Dunia dalam karya sastra adalah sebuah dunia yang fiktif. Akan tetapi, dunia fiktif ini bisa jadi mengandung nilai-nilai yang menjadi alternatif dari nilai-nilai yang selama ini mendominasi di dunia nyata. Nilai-nilai yang ditawarkan oleh karya sastra ini bisa jadi lebih baik atau bahkan lebih buruk. Penilaian tersebut tentu tergantung pada masyarakat yang mengonsumsi karya sastra yang dimaksud. Penulis mungkin tidak mempunyai wewenang untuk memaksa masyarakat menganut nilai-nilai dan norma-norma sosial tertentu. Ia hanya bisa menuangkan isi pikiran dan hatinya dalam tulisan. Namun, apa yang ditulis olehnya dapat menawarkan sesuatu yang baru yang sedikit banyak dapat mempengaruhi masyarakat, walaupun hanya dari segi emosional. Tidak bisa dipungkiri, itupun adalah kekuatan dari karya sastra.

2. Pengertian Pendidikan