Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Analisis Grafik

70 Berikut adalah Tabel 4.7 hasil uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.7 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 diolah Menurut Umar 2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai Asymp.Sig adalah 0,409 0,05 sehingga model regresi yang didapat adalah berdistribusi normal.

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF untuk masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 69 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.45447078 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .046 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z .888 Asymp. Sig. 2-tailed .409 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 71 Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Tabel 4.8 Hasil Uji Multikoliniearitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 diolah Pada Tabel 4.8 variabel pengawasan dan kepemimpinan memiliki nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 5 maka variabel tersebut tidak mempunyai persolan multikolinieritas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 16.881 3.092 5.459 .000 deskripsi_pekerjaan .387 .124 .432 3.109 .003 .560 1.786 Koordinasi .201 .201 .139 2.497 .032 .560 1.786 a. Dependent Variable: efektivitas_karyawan Universitas Sumatera Utara 72

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu :

1. Analisis Grafik

Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-yiyik tidak membentuk suatu pola atau menybar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Kriteria Keputusan : a. Jika diagram pencar yang ada menbentuk poloa-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagram pencar yang ada tidak menbentuk poloa-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 diolah Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot Universitas Sumatera Utara 73 Dari gambar 4.4 terlihat titik titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas srta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

2. Analisis Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

1 5 149

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 10

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 2

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 11

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 25

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

1 11 2

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Deskripsi Pekerjaan (Job Description) - Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

0 0 12

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

0 0 10