13 karyawan sebagai imbalan atas yang diberikan kepada perusahaan. Sedangkan
menurut Handoko 2004:153 Kornpensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja mereka. Sedangkan menurut Veithzal
2005:741 mengemukakan bahwa “kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi yang diberikan kepada para karyawan atas prestasi yang bernilai positif akan
memotivasi untuk berprestasi kerja. Untuk itu karyawan dituntut agar meningkatkan prestasi kerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya yang Jayak dan
tercapainya tujuan perusahaan secara efektivitas dan efisien. Kompensasi berkenaan tidak hanya pada tujuan-tujuan dan imbalan intrisik organisasi, seperti
pengakuan, kesempatan dan promosi.
2.2.2. Komponen Kompensasi
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas pengorbanan yang telah disumbangkan karyawan kepada perusahaan pada
dasarnya dibentuk oleh berbagai kornponen-komponen. Secara garis besar komponen-kornponen kompensasi dibuat atas dasar kepentingan karyawan
sebagai penerima dan perusahaan sebagai pemberi. Menurut Veithzal 2005:360 komponen-kornponen kompensasi tersebut meliputi:
1. Gaji Pokok
Dalam perkembangan system penggajian, komponen gaji semakin beragam baik fungsi maupun peristilahannya, hal ini menyebabkan gaji pokok
seolah tenggelam dan perbandingannya dengan kornponen- komponen
Universitas Sumatera Utara
14 kompensasi yang lain semakin kecil. Untuk itu ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan di dalam gaji pokok: a.
Gaji pokok bagaimanapun tetap merupakan wujud yang paling nyata mewakili arti dari kerja fungsi yang dijalani pekerja. Maksudnya adalah
bahwa melalui gaji pokoklah pekerja melihat harga dari pekerjaannya, dan melalui itulah pekerja menggantungkan kepentingannnya.
b. Gaji pokok harus menjadi komponen yang mewadahi upahgaji
minimum
.
Sehingga jaringan pengaman tersebut mendapat tempatnnya, tempat yang memenuhi fitrah upahgaji minimum.
c. Diantara keseluruhan imbalan, penggajian perlu adanya komponen gaji
yang terjamin kepastiannya. Pada gaji pokoklah keperluan tersebut diletakkan, baik kepastian terhadap situasi perusahaan maupun kondisi
sekitar diri pekerja. 2.
Jaminan Sosial Komponen kompensasi yang satu ini banyak aspek dan fungsi, yaitu menjaga
kemungkinan hilangnya
pendapatan karyawan sebagianseluruhnya
dikarenakan hilang atau menurunnya daya kerja, hilangnya sumber nafkah, maupun dikarenakan bertambahnya kebutuhan dari biasanya, misalnya
karyawan mendapat kecelakaan dan sebagainya. Jaminan sosial terbagi atas beberapa komponen-kornponen antara lain: tunjangan sakit, santunan cacat,
santunan hari tua, pesangon, uang jasa dan ganti rugi.
Universitas Sumatera Utara
15 3.
Kesejahteraan Karyawan Tidak jauh berbeda dengan jaminan sosial, tunjangan kesejahteraan
merupakan tanggung jawab social pihak perusahaan. Tunjangan ini bertujuan untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta
keluarganya. 4.
Bagi Keuntungan dan Bonus Keberhasilan dari perusahaan tentunya tidak terlepas dari andil karyawan dan
sudah sewajarnya karyawan ikut menikmati keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
5. Insentif
Jika upah adalah kompensasi dari pihak perusahaan terhadap hasil kerja atau janji kerja yang diberikan kepada karyawan, maka insentif dapat
disebut sebagai pemberian dari perusahaan dengan harapan akan diimbangi dengan prestasi kerja dari karyawan. Jadi dapat dikatakan bahwa system
insentiflah yang menunjukkan hubungan yang paling jelas antara produktifitas kerja.
6. Pemberian Saham
Jika pembagian keuntungan untuk menumbuhkan rasa memiliki berdasarkan hak karyawan atas kemajuan perusahaan serta perwujudan semangat
kekeluargaan dan gotong royong, maka pemberian saham pada karyawan akan menjadikan karyawan sebagai pemilik sebagian modal, namun
fungsinya saran dengan pembagian keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
16 7.
Upah lembur Upah lembur adalah komponen upah yang dibayarkan atas kerja yang
dijalankan diluar jam kerja, misalnya pada hari libur atau pada saat istirahat. Harga dari setiap satuan waktu jamhari sepantasnya dibayar lebih dari
upah biasa. Menurut Mangkunegara 2000:85 jenis atau bentuk kompensasi yaitu
langsung yang merupakan upah dan gaji, dan tidak langsung yang merupakan pelayanan dan keuntungan.
Menurut Veithzal 2005:471 kompensasi terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. Kompensasi Finansial
Kompensasi finansial terdiri dari atas dua yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung tunjangan:
a. Kompensasi finansial langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam
bentuk gaji, upah, komisi atau bonus b.
Kompensasi finansial tidak langsung atau benefit, terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung
yang meliputi liburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau kepedulian keagamaan dan sebagainya.
2. Penghargaan Non Finansial
Penghargaan non finansial terdiri dari pujian, menghargai diri sendiri dan pengakuan.
Universitas Sumatera Utara
17 Mondy dan Noe dalam Dewi 2012:23 membagi jenis kompensasi menjadi
2 dua bentuk finansial dan non finansial, sebagai berikut: 1.
Kompensasi Finansial terdiri dari: a.
Gaji Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara
teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Gaji merupakan jenis penghargaan yang paling penting dalam organsasi
b. Upah
Upah meruapakan imbalan finansial langsung dibayarkan kepada para pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau
banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah – ubah. Pada
dasarnya gaji atau upah diberikan untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan.
c. Insentif
Merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan
bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya
dibayarkan berdasarkan hasil kerja. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menentukan standar yang tepat. Standar yang terlau mudah
tentunya tidak menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan yang terlalu sulit menyebabkan karyawan frustrasi.
Universitas Sumatera Utara
18 2.
Kompensasi Non Finansial Merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan karyawan. Contohnya asuran kesehatan, asuransi jiwa, dan
bantuan perusahaan. Adanya pembagian jenis kompensasi ini menunjukkan bahwa karyawan sebagai suatu elemen penting di dalam organisasi
perusahaan, harus diberikan apresiasi sesuai kontribusi yang diberikannya. Agar karyawan dapat terus termotivasi dalam memberikan kontribusi kerja
terbaik. Hal ini akan sangat menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan organisasinya.
2.2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
Menurut Penggabean 2004:81, ada enam faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi yaitu:
1. Permintaan dan penawaran keterampilan karyawan
Untuk pekerjaan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi, serta tenaga kerja yang langka, maka kompensasi cenderung tinggi.
2. Organisasi Serikat Pekerja
Organisasi ini ikut mempengaruhi tingkat gaji upah, karena fungsinya dalam memperjuangkan tingkat upah minimum dan berdasarkan kondisi
profesionalitas para pekerja sebagai anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
19 3.
Kemampuan perusahaan untuk membayar Kedua faktor diatas sangat tergantung pada kemampuan perusahaan dalam
membayar upah yang ditentukan oleh keuntungan, sebagai satu- satunya sumber untuk pengupahan penggajian karyawan.
4. Produktivitas Perusahaan
Tingkat produktivitas atau prestasi kerja seharusnya dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan besarnya upah atau gaji pekerja.
Pertimbangan ini selain untuk memenuhi aspek keadilan dan kewajaran, juga akan mempengaruhi motivasi kerja yang bermuara pada kemampuan
kompetitif bagi para pekerja. 5.
Biaya Hidup Faktor ini disebut juga tingkat kecukupan gaji upah, yang pada tingkat
paling rendah harus memenuhi kebutuhan dasar minimum para pekerja sebagai manusia.
6. Peraturan Pemerintah
Faktor ini merupakan usaha pemerintah yang berhubungan dengan faktor biaya kehidupan agar pekerja memperoleh penghasilan yang memungkinkan
hidup layak sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Sedangkan menurut Mangkunegara dalam Febryanti 2012:12 faktor -
faktor yang mempengaruhi dalam pemberian kompensasi adalah: 1.
Faktor Pemerintah 2.
Penawaran bersama 3.
Standar dan biaya kehidupan
Universitas Sumatera Utara
20 4.
Upah perbandingan 5.
Permintaan dan persediaan 6.
Kemampuan membayar
2.3. Kinerja