Confrontative Coping Planful Problem Solving

peneliti adalah benar sedang melakukan penelitian. Setelah anak kandung subyek BH mendengar penjelasan dari peneliti dia langsung menghubungi subyek BH di rumah melalui telepon selulernya dan menjelaskan bahwa akan ada mahasiswa dari UIN yang akan melakukan sesi wawancara untuk penelitian. Setelah dijelaskan oleh anaknya itu subyek BH menyepakati untuk waktu wawancara yaitu hari minggu tanggal 13 desember 2009 jam 09.00 pagi. Hari minggu 13 desember 2009 peneliti tiba di rumah subyek BH jam 09.10 menit. Peneliti memperhatikan bentuk design rumah yang masih mempertahankan bentuk asli rumah gedongan ciri arsitek bangunan belanda membuat peneliti merasa seperti di zaman Indonesia masih dalam jajahan belanda, ditambah lagi halaman rumah yang luas dan garasi mobil yang juga cukup besar. Kedatangan peneliti disambut oleh anak kandungnya yakni W yang mengenakan baju kaos oblong putih dipadu dengan celana panjang warna hitam. Rambutnya tipis dengan bagian jidat agak lebar. lalu peneliti dipersilahkan masuk dan langsung duduk di ruang tamu. Kemudian W memanggil subyek BH. sambil menunggu peneliti mempersiapkan surat pengantar dari kampus lalu peralatan wawancara seperti tape recorder, alat tulis, dan papan jalan. BH datang dan menyalami peneliti dan saling mengenalkan diri, lalu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari kedatangan peneliti sambil kemudian menyodorkan surat keterangan dari kampus. Setelah membaca surat pengantar tersebut subyek BH pun akhirnya mempersilahkan peneliti untuk memulai proses wawancara. Subyek BH memiliki tinggi badan ± 165 cm dan berat badan ± 60 kg dengan bentuk wajah yang oval dan kulit yang sudah mulai mengeriput, subyek mengenakan daster warna dasar kuning motif bunga-bunga, rambut ikal berwarna putih seluruhnya sepanjang leher dan menggunakan kaca mata. Subyek memakai sandal jepit dan duduk di atas kursi persis menghadap peneliti dengan batas meja yang ada dihadapan kami, meja yang berbahan dasar kayu jati dengan tambahan kaca dan dilapisi taplak warna merah di atasnya. Di atas meja ada tape recorder yang peneliti siapkan untuk merekam pembicaraan selama wawancara, juga ada asbak bentuk bulat dari tanah liat dan minuman yang disediakan oleh pembantu rumah tangga subyek untuk peneliti. Disekitar ruang tamu yang cukup luas itu terdapat jam dinding lalu ada satu set sofa, kemudian foto-foto keluarga yang terpajang di dinding dan lemari pajangan terutama foto almarhum suami subyek BH seorang purnawirawan TNI AD yang berpangkat Mayjen. Ruang tamu tersebut bisa langsung menuju ruang keluarga, jadi saat itu ada beberapa orang yang juga sedang menonton televisi di ruang keluarga. Diawal sesi wawancara anak kandung subyek BH yang mantan pecandu narkoba tersebut duduk di samping BH, tapi hanya sebentar saja untuk kemudian masuk ke ruang keluarga, lalu kembali duduk di samping subyek BH menjelang akhir wawancara. Dipertengahan proses wawancara subyek BH sempat menerima telepon yang letak teleponnya tidak jauh dari tempat subyek duduk persis dibelakang pintu menuju ruang keluarga. Selama proses wawancara sempat terdengar beberapa kali suara bising kendaraan baik motor maupun mobil yang