Distancing Coping stress orang tua yang memiliki anak kecanduan narkoba
Subyek BH memiliki tinggi badan
± 165 cm dan berat badan ± 60 kg dengan bentuk wajah yang oval dan kulit yang sudah mulai mengeriput,
subyek mengenakan daster warna dasar kuning motif bunga-bunga, rambut ikal berwarna putih
seluruhnya sepanjang leher dan menggunakan kaca mata. Subyek memakai sandal jepit dan duduk di atas kursi persis menghadap peneliti dengan batas meja yang
ada dihadapan kami, meja yang berbahan dasar kayu jati dengan tambahan kaca dan dilapisi taplak warna merah di atasnya.
Di atas meja ada tape recorder yang peneliti siapkan untuk merekam pembicaraan selama wawancara, juga ada asbak bentuk bulat dari tanah liat dan
minuman yang disediakan oleh pembantu rumah tangga subyek untuk peneliti. Disekitar ruang tamu yang cukup luas itu terdapat jam dinding lalu ada satu set
sofa, kemudian foto-foto keluarga yang terpajang di dinding dan lemari pajangan terutama foto almarhum suami subyek BH seorang purnawirawan TNI AD yang
berpangkat Mayjen. Ruang tamu tersebut bisa langsung menuju ruang keluarga, jadi saat itu ada beberapa orang yang juga sedang menonton televisi di ruang
keluarga. Diawal sesi wawancara anak kandung subyek BH yang mantan pecandu
narkoba tersebut duduk di samping BH, tapi hanya sebentar saja untuk kemudian masuk ke ruang keluarga, lalu kembali duduk di samping subyek BH menjelang
akhir wawancara. Dipertengahan proses wawancara subyek BH sempat menerima telepon yang letak teleponnya tidak jauh dari tempat subyek duduk persis
dibelakang pintu menuju ruang keluarga. Selama proses wawancara sempat terdengar beberapa kali suara bising kendaraan baik motor maupun mobil yang
berlalu-lalang, hal ini dikarenakan posisi rumah subyek yang menghadap ke arah jalan raya utama.
Selain itu ketika proses wawancara berlangsung anak kandung perempuan subyek BH yang pertama yang kebetulan hari itu datang, berpamitan untuk pergi
bersama suaminya, subyek BH pun sempat mengenalkan ke peneliti anak kandungnya tersebut dan juga suaminya, lalu peneliti juga memperkenalkan diri.
Subyek BH juga memberitahu peneliti tentang pekerjaan suami dari anaknya itu yang berprofesi sebagai ahli ortopedi yang bekerja disalah satu rumah sakit di
kota J. Selain itu tidak ada hal lain yang terlalu mengganggu selama proses wawancara berlangsung.
Adapun wawancara kedua dilakukan pada tanggal 20 desember 2009, dimana peneliti mendatangi kembali rumah subyek yang berada di daerah M. saat
itu subyek mengenakan pakaian baju lengan panjang motif bunga dipadu dengan celana warna putih dan mengenakan sandal. Anak subyek pun turut menemani
sang ibu selama proses wawancara. Ada kalanya sesekali anak subyek juga ikut memberikan pengakuan dan informasi tentang keterlibatannya dalam pemakaian
narkoba itu.