Universitas Sumatera Utara
Biasanya, berita fitnah atau bohong berisi tulisan yang memojokkan atau mendiskreditkan pihak tertentu. Tak jarang berita bohong dan fitnah juga disertai tulisan-
tulisan yang mendramatisir atau sensasional. Hal ini tidak diketemukan dalam rubrik Siantar Raya edisi Januari 2013. Artinya, wartawan Siantar 24 Jam sudah menyajikan berita-berita
yang real, sesuai fakta tanpa ada unsur fitnah atau bohong di dalamnya. Hal tersebut didukung dengan pengamatan peneliti mengenai wawancara yang dilakukan, sumber yang
diwawancara, serta unsur-unsur berita yang sudah terpenuhi dengan baik dalam pemberitaan di rubrik Siantar Raya. Secara keseluruhan, tingkat reliabilitas untuk kategori berita bohong
dan fitnah adalah 1. Tentu hal positif seperti ini harus terus dipertahankan oleh harian Siantar 24 Jam agar
mendapat kepercayaan penuh dari pembacanya. Berita bohong dan fitnah memang akan membawa dampak yang buruk bagi surat kabar yang menayangkannya. Selain berkurangnya
tingkat kepercayaan dari masyarakat, surat kabar juga dapat dituntut oleh pihak yang merasa dirugikan akibat dari pemberitaan tersebut. Tentu Siantar 24 Jam tidak mau hal seperti itu
terjadi, mengingat salah satu misi perusahaan Siantar 24 Jam adalah menjalankan berita sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers.
4.2.2 Tulisan Sadis
Dalam kategori tulisan sadis, peneliti mencari serta mengamati apakah ada unsur sadisme atau kekejaman dalam pemberitaan di rubrik Siantar Raya. Sadis dalam konteks ini
0.0
100.0 0.0
Persentase Tulisan Bohong dan Fitnah
Ada Tulisan Sadis Tidak Ada Tulisan Sadis
Tidak Jelas
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
maksudnya menggambarkan suatu kronologis atau kejadian yang di dalamnya banyak terdapat kekejaman atau tidak mengenal belas kasihan. Secara keseluruhan, tingkat
reliabilitas dalam kategori ini adalah sebesar 0,96. Peneliti menemukan ada beberapa berita yang melanggar Kode Etik Jurnalistik pasal 4. Berikut merupakan hasil pengamatan peneliti
terhadap kategori tulisan sadis secara keseluruhan :
Berdasarkan diagram di atas, ada beberapa berita di rubrik Siantar Raya yang mengandung tulisan sadis, yakni sebanyak 12 berita. Tulisan sadis memiliki efek negatif
kepada pembacanya. Tidak semua pembaca dapat menerima dengan baik tulisan-tulisan yang
50 100
150
Ada tulisan sadis Tidak ada tulisan
sadis Tidak jelas
Ju m
la h
B e
ri ta
Ada tulisan sadis Tidak ada tulisan sadis
Tidak jelas Tulisan Sadis
12 145
Frekuensi Tulisan Sadis
92.4 7.6
0.0
Persentase Tulisan Sadis
Ada Tulisan Sadis Tidak Ada Tulisan Sadis
Tidak Jelas
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan kekejaman. Tak jarang ada pembaca yang mengalami kengerian rasa takut ketika menyimak tulisan yang menggambarkan kekejaman atau kesadisan tersebut. Bahkan,
penggambaran kejadian sadis ditakutkan akan menginspirasi pembaca untuk melakukan hal yang serupa. Berikut merupakan contoh tulisan yang mengandung unsur kekejaman dalam
rubrik Siantar Raya :
Syamsudin yang emosi menghujamkan sebilah pisau sabit ke perut Miller hingga ususnya terburai keluar. Melihat Miller terkapar bersimbah darah, warga langsung membawanya ke
RSUD dr Djasamen Saragih untuk mendapat perawatan. Sementara Syamsudin langsung kabur melarikan diri dan sembunyi di dalam rumahnya. “Mabuk Tuak, Bapak 5 Anak
Tikam Perut Tetangga”, Siantar 24 Jam, 17 Januari 2013. Tulisan sadis menggambarkan kekejaman dapat kita lihat dengan jelas dalam kalimat
“ususnya terburai keluar” dan “terkapar bersimbah darah”. Hal ini dapat menimbulkan kengerian bagi pembacanya, apalagi jika membayangkan bagaimana kejadian sadis tersebut
dilakukan. Padahal, wartawan Siantar 24 Jam tidak perlu menggambarkan bagaimana aksi sadisme itu terjadi. Contoh tulisan yang mengandung kekejaman atau kesadisan lainnya
terlihat dalam tulisan berikut ini :
Diantara ketiganya, sempat terjadi perdebatan mengenai status Sarman yang tidak diketahui Edison. Merasa berbelit-belit dengan Edison, Sarman yang tersulut emosi mendorong tubuh
Edison hingga terjatuh, sial saat terjatuh kepala Edison membentur batu besar hingga terluka, darah segar pun mengucur deras dari luka di kepalanya itu. Tak terima, meski
berlumur darah, Edison datang ke Mapolres Siantar yang letaknya tak jauh dari lokasi kejadian, Edison ingin melaporkan perbuatan anak tirinya itu. “Tak Nafkahi Anak Istri
Kepala Jukir Pecah Kena Batu”, Siantar 24 Jam, 12 Januari 2013. Penggambaran kekejaman dan kesadisan terlihat dengan jelas dalam kalimat “darah
segar pun mengucur deras” dan frase “berlumur darah”. Selain itu, judul beritanya juga seperti mendramatisir kejadian yang ada. Judul berita tersebut adalah “Tak Nafkahi Anak
Istri Kepala Jukir Pecah Kena Batu”. Padahal, kepala Jukir tidak pecah, hanya bocor saja setelah membentur batu. Redaksi harian Siantar 24 Jam harus mempertimbangkan kondisi
psikologis pembaca ketika mengkonsumsi tulisan-tulisan sadis seperti contoh yang telah disebutkan tadi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Tulisan Cabul