Menyebutkan dan Menyiarkan Identitas Korban Kejahatan Asusila

Universitas Sumatera Utara Ternyata foto-foto cabul tidak diketemukan dalam rubrik Siantar Raya edisi Januari 2013. Hal ini merupakan suatu raihan positif mengingat efek negatif yang dapat ditimbulkan jika foto-foto cabul ditampilkan. Siantar 24 Jam juga harus ingat bahwa surat kabar memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah fungsi mempengaruhi. Apabila surat kabar menampilkan foto-foto cabul, dikhawatirkan akan mempengaruhi perilaku pembacanya. Apalagi jika foto tersebut dilihat oleh orang yang belum pantas mengkonsumsi, misalnya oleh anak-anak.

4.4 Pelanggaran Tulisan Kode Etik Jurnalistik Pasal 5

Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik berbunyi sebagai berikut : “Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan”. Dalam meneliti penerapan Kode Etik Jurnalistik pasal 5 di rubrik Siantar Raya, peneliti membuat perbedaan kategorisasi menjadi dua, yaitu pelanggaran tulisan dan pelanggaran foto. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian yang didapat menjadi lebih komprehensif serta mendalam. Peneliti membuat dua kategorisasi lagi dalam pelanggaran tulisan, yaitu menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan asusila serta menampilkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.

4.4.1 Menyebutkan dan Menyiarkan Identitas Korban Kejahatan Asusila

Pers memang diberi kebebasan untuk menerbitkan berita sesuai dengan kenyataan atau fakta yang terjadi di lapangan. Namun, kebebasan itu juga harus disertai dengan tanggung jawab sosial. Salah satu bentuk tanggung jawab sosial adalah melalui penyensoran identitas korban kejahatan asusila. Kode Etik Jurnalistik memandang kesusilaan langsung berkaitan dengan norma, rasa malu yang sangat tinggi, bukan hanya bagi korban melainkan juga keluarga korban. Mereka yang menjadi korban kejahatan asusila akan mengalami luka batin yang mendalam dan menanggung beban sosial yang luar biasa. Sebagai bagian dari penghormatan terhadap nilai-nilai kehidupan di masyarakat dan sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Kode Etik Jurnalistik melarang identitas korban kejahatan kesusilaan disiarkan. Pengertian identitas tidak hanya nama, namun juga semua hal yang memudahkan publik untuk mengidentifikasi korban tersebut. Berikut merupakan hasil Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pengamatan dari peneliti mengenai penyebutan dan penyiaran identitas korban kejahatan asusila : 50 100 150 200 Ada penyebutan atau penyiaran identitas korban kejahatan asusila Tidak ada penyebutan atau penyiaran identitas korban kejahatan asusila Tidak jelas Ju m la h B e ri ta Ada penyebutan atau penyiaran identitas korban kejahatan asusila Tidak ada penyebutan atau penyiaran identitas korban kejahatan asusila Tidak jelas Menyebutkan dan Menyiarkan Identitas Korban Kejahatan Asusila 4 153 Frekuensi Penyebutan dan Penyiaran Identitas Korban Kejahatan Asusila Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan diagram di atas, peneliti masih menemukan adanya penyebutan penyiaran identitas korban kejahatan asusila. Walaupun frekuensinya kecil, hanya 2,5 , namun tetap saja hal tersebut sudah melanggar Kode Etik Jurnalistik Pasal 5. Tingkat reliabilitas untuk kategori ini adalah sebesar 0,99. Berikut merupakan potongan berita yang menyebutkan menyiarkan identitas korban : Dedi 31 terpaksa ‘pindah rumah’ ke sel tahanan Mapolres Siantar. Pasalnya, Honorer PDAM Tirtauli Siantar yang tinggal di Jalan Nagur, Kelurahan Martoba, Siantar Utara ini dilaporkan atas tuduhan telah mencabuli seorang gadis yang masih di bawah umur, sebut saja namanya, Siska 14, Jumat 111 sekira jam 15.00 WIB. Informasi dihimpun, Dedi dan Siska ternyata sudah pacaran selama setahun. Selama berpacaran, kepolosan Siska yang hanya tamatan SMP ini dimanfaatkan oleh Dedi. Siska yang tinggal di Jalan Seram, Kelurahan Bantan, Siantar Barat dan bekerja di salah satu warung nasi milik keluarganya itu terpaksa harus merelakan mahkotanya direnggut Dedi di salah satu penginapan di Jalan Cornel Simanjuntak, Kelurahan Nagahutta Timur, Siantar Marimbun dengan iming-iming akan dinikahi. “Cabuli Gadis ABG Honorer PDAM Goll”, Siantar 24 Jam, 12 Januari 2013. Dari berita di atas kita bisa melihat bahwa nama korban kejahatan asusila memang disamarkan dengan nama Siska. Hal ini sudah mematuhi kaidah Kode Etik Jurnalistik pasal 5. Namun ternyata alamat dari Siska tadi dicantumkan dengan jelas beserta pekerjaannya saat ini, yaitu dalam kalimat “..di Jalan Seram, Kelurahan Bantan, Siantar Barat dan bekerja di salah satu warung nasi milik keluarganya..”. Tentu pembaca bisa mengetahui lebih jelas di mana alamat sang korban. Penyebutan identitas seperti itu dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kehidupan sang korban, misalnya mendapat cemoohan, dikucilkan atau bahkan dipermalukan. 2.5 97.5 0.0 Persentase Penyebutan dan Penyiaran Identitas Korban Kejahatan Asusila Ada Penyebutan dan Penyiaran Identitas Korban Kejahatan Asusila Tidak Ada Penyebutan dan Penyiaran Identitas Korban Kejahatan Asusila Tidak Jelas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Menyebutkan Identitas Anak yang Menjadi Pelaku Kejahatan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK OLEH SURAT KABAR KRIMINAL Analisis Isi Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Pada Surat Kabar Memo Arema Edisi 13 1 Agustus 2007

0 3 2

Etika Pers Dan Kerja Jurnalistik Dalam Surat Kabar (Studi Etnometodologi Wartawan Surat Kabar Lampu Hijau Jawa Pos)

11 70 201

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION FOTO JURNALISTIK PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION FOTO JURNALISTIK KORBAN BENCANA (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik dan Penulisan Caption Foto Jurnalistik

0 2 18

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM PEMBERITAAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL ANAK PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM PEMBERITAAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL ANAK (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Pemberitaan Kasus Kekerasan Seks

0 5 17

DESKRIPSI SUBYEK PENELITIAN PENERAPAN KODE ETIK PEMBERITAAN KASUS KECELAKAAN DI SURAT KABAR POS KOTA DAN WARTA KOTA (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Pemberitan Kecelakan di Tol Jagorawi Pada Surat Kabar Harian Pos Kota dan

0 4 19

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Surat Kabar (Studi Analisis Isi Penerapan Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik di Rubrik Siantar Raya dalam Surat Kabar Siantar 24 Jam Edisi Januari 2013)

2 21 91

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA KEJAHATAN SUSILA PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA KEJAHATAN SUSILA (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik Dalam Berita Kejahatan Susila di Harian Umum Koran Merapi Periode Januari

0 3 21

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTIONDALAM FOTO JURNALISTIK PEMBERITAAN KECELAKAAN PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION DALAM FOTO JURNALISTIK PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT SUKHOI (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode

0 3 17

KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA Studi Analisis Framing Mengenai Penerapan Kode Etik Jurnalistik Indonesia Dalam Tayangan Berita Langsung TV One Edisi Penggerebekan Teroris di Temanggung yang Ditayangkan Selama 18 Jam

0 3 17

KODE ETIK JURNALISTIK DALAM PENERAPAN St

0 0 20