Menyangkut kewajiban orang tua terhadap anak dimuat di dalam Bab X mulai pasal 45-49, pasal-pasal tersebut menjelaskan bahwa kedua orang tua
wajib memelihara dan mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya. Ketika  sebelum  perceraian  orang  tua  berkewajiban  untuk
memperhatikan  segala  anak  sekaligus  harta  bendanya,  begitu  pula  apabila terjadi  perceraian  orang  tuanya.  Menurut  Undang-Undang  Nomor  1  Tahun
1974  Tentang  Perkawinan,  anak  yang  belum  berumur  21  dua  puluh  satu tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan
orang tua selama mereka tidak dicabut dari kekuasaannya. Kekuasaan  orang  tua  dapat  dicabut  berdasarkan  ketentuan  Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 49 1, yaitu: a.   Ia sangat melalaikan kewajibannya terhadap anaknya
b. Ia berkelakuan buruk sekali.
Dan  ketika  anak  tidak  berada  di  bawah  kekuasaan  orang  tuanya,  ia berada  dibawah  kekuasaan  wali.  Adapun    hal-hal  yang  bersangkutan  dengan
perwalian  adalah  meliputi  pribadi  anak  yang  bersangkutan  maupun  harta bendanya  hal  Perwalian  juga  dapat  dicabut  berdasarkan  Undang-Undang
Perkawinan Nomor 1 Tahun Tentang Perkawinan 1974 Pasal 49 1.
3. Hadhanah Menurut Kompilasi Hukum Islam
Kompilasi  Hukum  Islam  KHI  dalam  pasal-pasal  menggunakan istilah  pemeliharaan  anak  yang  dimuat    dalam  bab  XIV  pasal  98,  pasal  105,
dan  pasal  106.  Dalam  pasal  98  dijelaskan  bahwa  batas  usia  anak  mampu
berdiri  sendiri  atau  dewasa  adalah  21  tahun,  sepanjang  anak  tersebut  tidak bercacat secara fisik maupun mental atau belum menikah.
Pasal 105 dan pasal 106 secara eksplisit mengatur masalah kewajiban pemeliharaan  anak  dan  harta.  Dalam  pasal  tersebut  dijelaskan  jika  terjadi
perceraian,  pemeliharaan  anak  yang  belum  mumayyiz  atau  belum  mencapai umur 21 dua puluh satu tahun adalah hak ibunya, jika sudah mumayyiz maka
anak  tersebut  disuruh  memilih  siapa  diantara  ayah  atau  ibu  yang  memegang hak pemeliharaannya.
Namun biaya pemeliharaan anak tetap ditanggung oleh ayahnya, selain itu juga orang tua berkewajiban merawat dan mengembangkan harta anaknya
yang  belum  dewasa,  dan  orang  tua  bertanggung  jawab  atas  kerugian    yang ditimbulkan karena kesalahan dan kelalaian dari kewajiban orang tua tersebut.
Dalam  Kompilasi  Hukum  Islam  KHI  batas  usia  yang  di  asuh  dan dipelihara adalah sampai anak itu dewasa dan dapat mengurus dirinya sendiri.
Batas usia  itu adalah ketika anak  berusia  berumur 21 dua puluh  satu tahun sebagaimana  pasal  156  huruf  d:  “Semua  biaya  hadhanah  dan  nafkah
manjadi  tanggungan  ayah  menurut  kemampuannya,  sekurang-kurangnya sampai  anak  tersebut  dewasa  dan  dapat  mengurus  dirinya-sendiri  21
tahun” . Dan Pasal 98 ayat 1 :“Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri
atau  dewasa  adalah  21  tahun,  sepanjang  anak  tersebut  tidak  bercacat  fisik maupun mental maupun belum pernah melakukan perkawinan ”.
Jadi  menurut  Kompilasi  Hukum  Islam  KHI  batas  usia  anak  yang wajib  diasuh    dan  dapat  mengurus  dirinya  sendiri  sepanjang  anak  tersebut
tidak  cacat  fisik  maupun  mental,  selain  itu  anak  yang  telah  melangsungkan perkawinan  dianggap  telah  dewasa,  dan  pada  masa  tersebut  orang  tua  tidak
berkewajiban  memberikan  pemeliharaan  dan  nafkah  kepada  anak.  Dan  juga pasal  156  huruf  a  menjelaskan  akibat  putusnya  perkawinan  karena
perceraian, bahwa anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dari  ibunya,  kecuali  bila  telah  meninggal  dunia,  maka  kedudukannya  dapat
digantikan. Kemudian dalam Kompilasi Hukum Islam KHI pasal 156 huruf c
dinyatakan apabila pemegang hadhanah ternyata tidak menjamin keselamatan jasmani  dan  rohani  anak,  meskipun  biaya  nafkah,  dan  hadhanah  telah
dicukupi,  maka  atas  permintaan  kerabat  yang  bersangkutan  Pengadilan Agama  dapat  memindahkan  hak  hadhanah  kepada  kerabat  lain  yamg
mempunyai hak hadhanah pula. Mengambil  dari  syarat-syarat  yang  terdapat  pada  pasal  49  ayat  1
undang-undang perkawinan  dan pasal 156 huruf c Kompilasi Hukum Islam KHI  maka  seorang  pengasuh  harus  dapat  dipercaya  dan  mampu  untuk
melaksanakan  kewajiban  dalam  pemeliharaan  dan  pengasuhan  anak hadhanah, di samping itu seorang pengasuh harus taat beribadah.
B. Syarat-syarat Hadhanah