Nilai mean yang muncul ialah 19,61 dan standar deviasi 2,498. Dari nilai mean tersebut, diketahui terdapat 29 mahasiswa 53,7 yang
memiliki nilai trust di bawah rata-rata dan 25 mahasiswa 46,3 lainnya memiliki nilai trust di atas rata-rata.
Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki nilai
trust di bawah rata-rata. Hal itu dapat disebabkan karena aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan nilai trust pada kuesioner NPVS-R belum banyak
dilaksanakan pada tingkat mahasiswa program profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai contoh, dalam kegiatan berkolaborasi
ketika tidak mampu memenuhi kebutuhan klien NPVS-R item 2, mahasiswa program profesi masih belum dituntut atau diminta untuk
melaksanakan kolaborasi dengan lintas praktisi tersebut. Melainkan, hal itu dilakukan oleh perawat profesional yang sedang bertugas di rumah sakit.
Untuk meningkatkan nilai trust, pendidik maupun pembimbing klinik dapat membentuk sebuah forum reflektif yang memberikan ruang
kepada mahasiswa profesi untuk mendiskusikan refleksi mereka tentang nilai trust Johns, 2009. Hal itu dimaksudkan agar pendidik dan
pembimbing dapat mengarahkan mahasiswa serta memberikan role model melalui diskusi.
5. Gambaran Nilai Profesionalisme Professionalism Mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Komponen nilai profesionalisme professionalism ini diwujudkan dengan ditegakkannya standar-standar praktik dalam pelaksanaan praktik,
menginisiasi diri untuk menciptakan dan meningkatkan lingkungan praktik yang tepat dan baik, hingga terlibat langsung dalam evaluasi teman
sejawat secara obyektif Weis Schank, 2009. Dehghani 2015 menemukan ada tiga pilar yang membangun profesionalisme dalam
keperawatan, yakni
prinsip kepedulian,
komunikasi, dan
etik. Profesionalisme perawat juga ditentukan oleh tiga hal penting, yakni
kognitif, sopan santun, dan psikomotorik Ghadirian, dkk, 2014. Pada komponen profesionalisme ini, mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan nilai terendah 11 dan nilai tertinggi 20 dari nilai terendah 4 dan nilai tertinggi 20 : Weis
Schank, 2009. Nilai yang bervariasi tersebut memiliki nilai mean 14,48 SD=2,196. Dari nilai mean tersebut, diketahui bahwa lebih banyak
mahasiswa yang memiliki nilai profesionalisme di bawah rata-rata, yakni sejumlah 30 orang 55,6, dan hanya 24 orang 44,4 yang memiliki
nilai profesionalisme di atas rata-rata. Menurut pengamatan peneliti, lebih sedikitnya mahasiswa yang
memiliki nilai di atas rata-rata kemungkinan disebabkan karena mahasiswa program profesi belum memiliki tanggung jawab secara penuh 100
dalam mengelola klien, dan yang dilakukan masih sebatas pada tuntutan yang diterima dari kampus. Sehingga nilai profesionalisme tersebut kurang
terasah.
Untuk mengasah nilai profesionalisme mahasiswa, Fowler 2013 melakukan penelitian eksperimental, yang menunjukkan bahwa seorang
mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pertemuan perawat
profesional, kesempatan
untuk mengobservasi
perilaku leadership, dan melakukan diskusi mendalam atas dua hal tersebut
ternyata memiliki skor nilai profesional yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diberi kesempatan untuk terlibat dalam program Service
Learning SL yang melibatkan mahasiswa pada pelayanan organisasi non- profit, penyuplai peralatan medis, serta penyedia pelayanan kesehatan
sebagai suatu komunitas pelayanan. Cara ini dapat digunakan institusi pendidikan untuk meningkatkan nilai profesional mahasiswanya.
Kawamoto, dkk 2014 dan Tanaka, dkk 2014 mengatakan bahwa profesionalisme seorang perawat sangat berhubungan signifikan dengan
lamanya pengalaman yang dimiliki oleh perawat dan persiapan pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Karimi, dkk 2014, mahasiswa keperawatan
mempelajari profesionalisme dengan menggunakan metode yang berbeda serta sumber yang berbeda.
Rhodes, dkk 2012 menemukan strategi kurikulum untuk meningkatkan profesionalisme peserta didik. Strategi tersebut ialah dengan
memberikan seminar
untuk meningkatkan
interaksi mahasiswa,
mengeksplorasi isu-isu mengenai profesionalisme, melatih mahasiswa berpikir kritis, pemberian perkuliahan interaktif dengan para ahli
profesionalisme, serta menggabungkan strategi-strategi tersebut dengan penggunaan
Miller‟s Wheel of Professionalism in Nursing dalam diskusi.
Cara tersebut
dapat meningkatkan
perkembangan perlilaku
profesionalisme.
6. Gambaran Nilai Keadilan Justice Mahasiswa Program Profesi Ners