Tahap Pengambilan Data Teknik Analisa Data

r=,0423. Untuk menangani sembilan pernyataan yang tidak valid, peneliti menemui tiga ahli dalam Keperawatan Manajemen untuk melakukan content validity. Hasil akhir dari berbagai hasil diskusi dan berbagai saran para ahli, dihasilkan 26 item pernyataan positif, dengan sembilan pernyataan tidak valid telah direvisi secara redaksional. Instrumen juga diuji kestabilannya dalam mengukur sesuatu, yakni dinamakan uji reliabilitas Riyanto, 2011. Instrumen yang raliabel artinya mampu menunjukkan nilai yang sama pada penggunaan yang berulang-ulang. Pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen dinilai reliabel jika mampu menghasilkan jawaban yang sama dari waktu ke waktu. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner NPVS-R yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dinyatakan reliabel, dengan bukti nilai Cronbach‟s Alfa sebesar 0,878.

G. Tahap Pengambilan Data

1. Langkah pertama yakni peneliti mengajukan proposal penelitian dan melaksanakan seminar proposal. 2. Jika proposal penelitian beserta perangkatnya diterima, peneliti menyusun surat izin untuk melaksanakan pilot study untuk uji validitas dan reabilitas instrumen kuesioner kepada mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Surat Permohonan Izin pilot study diajukan kepada Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Jika kuesioner telah valid dan reliabel, peneliti mengajukan surat permohonan izin pengambilan data kepada Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Jakarta dan kemudian mengambil data penelitian. 5. Pemberian izin yang didapatkan peneliti menjadi dasar hukum bagi peneliti untuk menemui responden dan mengambil data. 6. Responden dipilih dengan cara total sampling atau sampel jenuh, yakni seluruh anggota populasi dijadikan sampel atau responden penelitian. 7. Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan responden secara bergilir dalam beberapa gelombang 10 – 20 responden per gelombang. 8. Peneliti memberikan informed consent terkait penelitian dan iktikad untuk menjadikan sampel terkait sebagai responden penelitian. 9. Setelah anggota sampel memberikan persetujuan untuk menjadi responden penelitian, peneliti memberikan kuesioner penelitian untuk diisi oleh responden. Kuesioner dibaca sendiri oleh responden. 10. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner kurang lebih selama 10 menit dan pengambilan data dilaksanakan selama bulan Maret-April. 11. Kuesioner yang telah diisi dengan lengkap diserahkan kembali kepada peneliti untuk selanjutnya diolah dan dianalisa.

H. Teknik Analisa Data

Peneliti melakukan analisa univariat data pada penelitian ini. Analisa tersebut dilakukan untuk mengkaji lebih dalam terkait nilai profesional keperawtan pada mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Analisis univariat merupakan cara untuk menganalisis variabel tunggal Lapau, 2012. Hasil analisa ini dapat menunjukkan distribusi ukuran kasus sampel misal : distibusi umur dan komposisi populasi. Analisa univariat pada kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. I.Etika Penelitian Profesi kesehatan telah sejak lama mempertimbangkan pentingnya pertimbangan etik dalam penelitian dan praktik. Pertimbangan etik tersebut berusaha untuk melindungi kemanusiaan, privasi, serta jaminan keamanan informasi pasien dan subyek penelitian. Pertimbangan etik yang dilakukan dalam penelitian menunjukkan kejujuran peneliti, objektifitas, kehati-hatian, penjagaan kerahasiaan, dan menghargai properti intelektual Shamoo Renik, 2003, dalam Waltz, dkk, 2010. Waltz, dkk 2010 memaparkan beberapa prinsip etika dalam penelitian yang harus dilaksanakan oleh peneliti. Hal pertama terkait etik yang dapat dibicarakan ialah informed consent. Informed consent yang diterapkan pada setiap awal interaksi profesional ini merupakan sebuah usaha untuk saling memberikan pemahaman dan perizinan. Informed consent memberikan pasien atau subyek penelitian atas haknya terhadap pemilihan keputusan bagi dirinya sendiri, atau yang disebut autonomy. Kedua, partisipan atau subyek penelitian menerima posisi etik, yakni dengan bebas berpartisipasi atau mengundurkan diri dari kegiatan penelitian tanpa diberi prasangka. Dalam penelitian tersbeut harus dipastikan bahwa subyek penelitian terlibat secara sukarela atau tanpa paksaan. Seseorang harus dapat dengan bebas memilih untuk berpartisipasi atau mengundurkan diri dalam aktifitas pengkajian, baik dalam konteks klinik, pendidikan, maupun administratif. Ketiga, prinsip privasi harus dilaksanakan dalam penelitian. Subyek penelitian akan memberikan informasi terkait dirinya kepada penliti atau mengizinkan peneliti mengkaji langsung subyek penelitian. Informasi yang didapatkan peneliti tersebut tentu bersifat privasi. Peneliti harus memastikan bahwa informasi yang diberikan atau dinyatakan subyek penelitian tersebut tidak akan membahayakan atau merugikan subyek penelitian. Keempat, dalam etika penelitian terdapat pula kerahasiaan dan anonimitas. Kerahasiaan yang dimaksud ialah peneliti berkewajiban untuk menjaga agar informasi yang didapatkan dari subyek penelitian tidak tersebar tanpa izin orang terkait. Sedangkan anonimitas ialah tidak dimunculkannya identitas subyek penelitian dalam aktifitas pengkajian, misalnya di dalam lembar kuesioner. Hal itu penting guna melindungi subyek penelitian dan mmastikan bahwa subyek penelitian merespon dengan benar dan lengkap. Kelima, peneliti berkewajiban untuk tidak melukai subyek penelitian, memaksimalkan potensi kemanfaatan, dan meminimalkan potensi kerugiaan atau bahaya yang ditimbulkan dari penelitian atau aktifitas pengkajian. Prinsip tersebut sejalan dengan norma dalam keperawatan, bahwa perawat memperjuangkan kebaikan dan kesejaahteraan pasiennya. 36

BAB V HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengalaman Mahasiswa PSIK FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mengenai Penerapan Terapi Komplementer dan Alternatif

5 30 139

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Gambaran Gaya Belajar Mahasiswa PSIK Angkatan 2009-2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Ajaran 2014

3 16 64

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Gambaran Berpikir Kritis Dalam Problem Based Learning (PBL) Mahasiswa Keperawatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta AGIL MAIZAR FKIK

0 0 96