Cara tersebut
dapat meningkatkan
perkembangan perlilaku
profesionalisme.
6. Gambaran Nilai Keadilan Justice Mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nilai keadilan justice ini mengarahkan perawat untuk tidak membeda-bedakan pemberian pelayanan keperawatan kepada klien dengan
latar belakang yang berbeda. Melalui nilai keadilan, perawat dituntun untuk dengan obyektif memperhatikan setiap klien dari suku yang berbeda,
agama, ras, negara, warna kulit, dan budaya yang berbeda. Mengenai komponen ini, mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai keadilan justice dengan nilai paling kecil 8 dan nilai paling besar ialah 15 dari nilai terendah 3 dan
nilai tertinggi 15 : Weis Schank, 2009. Mahasiswa tersebut ternyata ada yang mencapai nilai tertinggi yang tersedia, yakni 15. Nilai mean yang
dimiliki komponen ini ialah 11,26 dan standar deviasi 1,639. Pada komponen ini, ternyata lebih banyak mahasiswa yang memiliki nilai
keadilan justice yang lebih kecil dari pada rata-rata, yakni sebanyak 59,3 n=32, dan 40,7 lainnya n=22 memiliki milai keadilan justice
di atas rata-rata. Belum dapat diketahui secara pasti mengenai lebih banyaknya
mahasiswa yang memiliki nilai di bawah rata-rata. Namun, mahasiswa tetap perlu difasilitasi dan ditanamkan lebih dalam mengenai nilai justice.
Karena melalui komitmen pada penerapan keadilan sosial, perawat
memainkan peran pengaruh penting dalam usaha pemerataan kesehatan secara global Schmidt Lobo, 2012. Mahasiswa perawat sebagai calon
perawat perlu memperkuat nilai justice serta mengimplementasikannya dalam praktik keperawatan, karena hal itu penting dan sangat bermanfaat
bagi klien maupun bagi profesi Schulyer, 2013. Pada PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah dilakukan pula
usaha untuk meningkatkan nilai justice pada mahasiswa. Salah satu cara tersebut ialah mengajarkan keperawatan islami yang di dalamnya terdapat
ajaran mengenai konsep pluralisme dalam Islam. Melalui pengajaran keperawatan islami tersebut, ditanamkan kepada mahasiswa bahwa
sebagai perawat muslim tidak diperbolehkan membeda-bedakan pasien berdasarkan latar belakang maupun bentuk fisik. Seorang perawat muslim
harus menempatkan seluruh pasien dalam posisi yang sama dan tidak membedakan pelayanan keperawatan yang diberikannya.
Selain itu, penanaman nilai justice juga dilakukan pada pelaksanaan Janji Kepaniteraan saat para mahasiswa PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta akan melaksanakan program praklinik. Pada salah satu poin dalam Janji Kepaniteraan tersebut, mahasiswa diminta untuk berjanji agar tidak
membeda-bedakan pasien dengan berbagai latar belakang dan memberikan pelayanan keperawatan sama rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pasien.
C. Gambaran Mean Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program