Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

38 mengharuskan semua anggota menguasai pelajaran itu. Setelah melakukan kegiatan diskusi setiap anggota kelompok akan diberi ujian atau kuis secara individu. Nilai yang diperoleh setiap anggota dikumpulkan untuk memperoleh nilai kelompok. Sehingga untuk mendapatkan penghargaan, setiap siswa dalam kelompok harus membantu kelompoknya. Pada pembelajaran kooperatif teknik STAD siswa belajar dan membentuk sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan kerjasama setiap siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada mereka, pada pembelajaran ini siswa dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka sedangkan guru pada metode pembelajaran ini berfungsi sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya proses belajar. Guru yang menggunakan STAD juga mengacu pada belajar kelompok siswa, menyajikan infomasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Secara individu, setiap minggu atau dua minggu siswa diberi kuis. Dalam STAD, diskusi kelompok merupakan komponen kegiatan penting, karena sangat berperan dalam aktualisasi kelompok secara sinergis untuk mencapai hasil yang terbaik dan dalam pembimbingan antara anggota kelompok sehingga seluruh anggota sebagai satu kesatuan dapat mencapai yang terbaik. 44

b. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Robert E. Slavin, sebagaimana dikutip oleh Crys Pajar Partana adalah sebagai berikut: 44 Administrator,Metode Pembelajaran STAD, http:mihecheery.blogspot.com201006 metode-pembelajaran-stad.html, diakses pada tanggal 29 Januari 2011 39 1 Tahap mengajar. Tahap mengajar adalah menyampaikan pelajaran, dan alat yang dibutuhkan di sini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Setiap pelajaran dalam STAD dimulai dengan kelas presentasi. Presentasi meliputi pembukaan, membangun pengetahuan awal, dan petunjuk latihan. a Pembukaan. 1 Menjelaskan pada peserta didik tentang mengapa materi tersebut perlu dipelajari. Membangun keingintahuan peserta didik dengan demonstrasi, permasalahan kehidupan, dan lain sebagainya. 2 Memungkinkan peserta didik untuk menemukan konsep sendiri. 3 Menerapkan dengan singkat tentang prasyarat yang harus dimiliki. b Membangun pengetahuan awal. 1 Fokuskan pada pemahaman bukan ingatan. 2 Mendemonstrasikan konsep menggunakan bantuan alat-alat peraga. 3 Sesekali bertanya pada peserta didik untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap materi. 4 Menjelaskan mengapa suatu jawaban itu salah atau benar kecuali jika sudah jelas. 5 Beralih ke materi berikutnya segera setelah peserta didik menguasai suatu konsep. 6 Memelihara semangat peserta didik dengan membatasi hambatan dan memberikan banyak pertanyaan. c Petunjuk latihan. 1 Semua peserta didik bekerja untuk memecahkan permasalahan atau memberikan contoh atau mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan. 40 2 Memanggil peserta didik dengan cara acak. Hal ini akan membuat semua peserta didik bersiap-siap untuk menjawab. 3 Tidak memberikan kelas tugas yang lama. Peserta didik hanya bekerja untuk memecahkan satu atau dua masalah atau contoh, atau mempersiapkan satu atau dua jawaban, lalu memberikan mereka umpan balik. 45 2 Tahap belajar dalam kelompok. Tahap belajar dalam kelompok, yaitu peserta didik belajar dalam kelompok mereka. Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah untuk menuntaskan pemahaman mereka tentang materi yang telah disampaikan dan membantu anggota yang lain dalam menuntaskan pemahamannya. Peserta didik mempunyai kertas kerja dan kertas jawaban yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan mereka dan untuk memperkirakan pemahaman mereka sendiri dan temannya. Hanya ada dua kertas kerja dan kertas jawaban dalam setiap kelompok, ini membuat mereka bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang ada. Guru harus menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan kerja kelompok pada hari pertama kelompok bekerja dalam STAD. Sebelum mereka bulai bekerja, diskusikan dulu tentang peraturan yang ada dalam kelompok. Beberapa aturan yang mungkin dapat diterapkan dalam pembelajaran dalam kelompok antara lain: a Setiap siswa harus meyakinkan bahwa teman-teman dalam kelompoknya telah belajar. b Siswa tidak berhenti belajar sampai semua anggota kelompok telah memahami pelajaran yang telah disampaikan. c Jika ada pertanyaan harus diajukan kepada anggota kelompok terlebih dahulu sebelum diajukan kepada guru. 45 Crys Fajar Partana, Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 156-157. 41 d Setiap anggota kelompok diharuskan berbicara dengan suara yang pelan. Setelah aturan ditetapkan maka selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut: a Memastikan bahwa semua anggota kelompok menuju mejanya masing-masing. b Memberikan waktu sekitar 10 menit untuk memilih nama kelompok. c Membagikan kerta kerja dan kertas jawaban. d Mendorong peserta didik untuk bekerjasama dalam kelompok. Jika mereka menemukan suatu permasalahan, setiap peserta didik harus berusaha menyelesaikan sendiri lalu mencocokkannya dengan temannya. e Menekankan pada siswa bahwa tidak seorang pun boleh selesai belajar sampai semua anggota kelompok mempelajari materi secara tuntas. 46 3 Kuis Tes Kuis yang dimaksud di sini adalah kuis individu dan yang diperlukan adalah lembar soal untuk setiap peserta didik. Tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a Membagikan kuis dan memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk menyelesaikannya. Tidak mengizinkan peserta didik bekerjasama dalam mengerjakan kuis. b Setelah kuis selesai, tukarkan lembar jawaban satu peserta didik dengan yang lain atau kumpulkan lembar tersebut untuk dikoreksi. 47 4 Penghargaan kelompok. Penilaian kelompok adalah menilai kemajuan individu dan memberikan nilai kelompok serta memberikan penghargaan pada 46 Crys Fajar Partana, Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 157. 47 Crys Fajar Partana, Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 157. 42 kelompok unggulan. Setelah semua kelompok selesai dengan tugasnya, maka mereka mendapat nilai yang sesuai dengan hasil pekerjaannya. Nilai ini disebut nilai dasar. Nilai dasar untuk setiap kelompok berbeda sesuai dengan persen jawaban benar, namun nilai ini sama untuk setiap anggota kelompok. 48 Nilai dasar ini nantinya dibandingkan dengan nilai kuis. Bila nilai kuis mereka melebihi nilai dasar, siswa akan mendapatkan poin untuk kelompok mereka. Poin ini dinamakan poin kemajuan. Adapun ketentuan penetapan poin kemajuan menurut Robert E. Slavin adalah sebagai berikut: 49 Tabel 3 Ketentuan Penetapan Poin Kemajuan Nilai Kuis Poin Kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah nilai dasar 5 10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah nilai dasar 10 Sama dengan nilai dasar sampai 10 poin di atas nilai dasar 20 Lebih dari 10 poin di atas nilai dasas 30 Pekerjaan yang sempurna tidak menghiraukan nilai dasar 30

B. Kajian Penelitian Relevan

Di bawah ini akan disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian pendukung yang dimaksud yaitu hasil penelitian penerapan metode kooperatif teknik jigsaw dan STAD serta pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa, lain: Penelitian yang dilakukan oleh Efi dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar Melalui Pendekatan Cooperatif 48 Crys Fajar Partana, Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 157-158. 49 Crys Fajar Partana, Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 158.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw sebagai upaya mengatasi miskonsepsi siswa terhadap konsep sel : penelitian tindakan kelas di MA Pembangunan UIN Jakarta

2 7 189

Bimbingan terhadap siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi UAN di SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan

0 20 83

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI (Studi Eksperi

0 2 15