Waktu Penelitian Pelayanan Medis Penunjang Umum

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian bersifat deskriptif dengan desain case series. 4.2. Lokasi dan waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar. Pemilihan lokasi ini atas dasar pertimbangan bahwa di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar tersedia data penderita demam tifoid yang dibutuhkan. Selain itu belum pernah dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita demam tifoid di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar tahun 2008.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Januari 2009 sampai dengan Oktober 2009. 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penderita demam tifoid yang rawat inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar tahun 2008 yang dicatat dalam kartu status dengan jumlah 145 data penderita. Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.

4.3.2. Sampel

Sampel yang digunakan adalah seluruh data penderita demam tifoid yang rawat inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar tahun 2008. Besar sampel yang dibutuhkan adalah sama dengan populasi total sampling yaitu sebesar 145 data penderita demam tifoid.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memakai data sekunder yang diperoleh dari pencatatan kartu status rekam medik penderita demam tifoid yang dirawat inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar tahun 2008 kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan variabel yang diperlukan.

4.5. Pengolahan Dan Analisa Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan komputer. Data univariat dijelaskan secara deskriptif dan data bivariat dianalisis dengan uji chi- square dan t-test dan disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi, diagram batang dan pie. Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar terletak di Jalan Gunung Simanuk – manuk no. 6 Pematangsiantar dengan luas wilayah 24.000 m 2 . Rumah Sakit ini merupakan milik TNI. AD yang didirikan pada tahun 1949. Pada awalnya Rumah Sakit ini didirikan dengan nama “Hospital Militer” dan sebagai Kepala Rumah Sakit Mayor CDM dr. Suroyo, kemudian pada tahun 1951 dirubah menjadi “Rumah Sakit Tentara” dengan Kepala Rumah Sakit dr. Sajiman. Pada tahun 1952 sebutan Rumah Sakit Tentara dirubah menjadi “Tempat Perawatan Tentara TPT” dengan Kepala Rumah Sakit Letnan Kolonel CDM dr. Imam. Pada tahun 1960 Rumah Sakit ini kembali dirubah namanya menjadi “Rumah Sakit-II Pematangsiantar” dan sebagai Kepala Rumah Sakit dr. Pujiasari Harnopijati, pada tahun 1986 Rumah Sakit ini berganti nama menjadi “Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.03 Pematangsiantar” dengan Kepala Rumah Sakit dr. T.J. Purba. Pada tahun 2007 Rumah Sakit ini kembali berganti nama menjadi “Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar” dengan Kepala Rumah Sakit dr. Mhd, Nasir Tarigan. Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.

5.1.1. Pelayanan Medis

Rumah sakit ini dilengkapi dengan berbagai prasarana yang terdiri dari Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalansi Gawat Darurat,Instalansi Bedah. Poli spesialis penyakit dalam Rumah Sakit melayani penyakit yang berkaitan dengan penyakit kardiologi, obstetri dan gynekologi, saraf, THT, jiwa, gigi dan mulut, paru-paru, gizi, mata, kulit dan kelamin. Dokter di Rumah Sakit Tentara TK- IV 01.07.02 Pematangsiantar ada sebanyak 11 orang, dimana dokter umum ada 8 orang dan dokter spesialis 3 orang Bedah, Kandungan, Gigi. Pelayanan di RS Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar menerima pasien anggota TNI-AD, PNS, keluarga dan partik umum. Sumber biaya pasien untuk berobat berasal dari Askes dan biaya sendiri.

5.1.2. Penunjang Umum

Penunjang umum yang terdapat di rumah sakit ini terdiri dari administrasi, jaringan komputer, telepon, sumber air, sumber listrik, laboratorium, taman dan parkir, instalasi gizi, instalasi farmasi, dan fasilitas umum lainnya. Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.

5.2. Proporsi Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Berdasarkan Waktu

Bulan Tahun 2008 Proporsi penderita demam tifiod yang dirawat inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar berdasarkan bulan pada Tahun 2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Waktu Bulan Tahun 2008 Rawat Inap di RS. Tentara TK- IV 01.07.01 Tahun 2008 No. Bulan f 1 Januari 17 11,7 2 Pebruari 8 5,6 3 Maret 9 6,2 4 April 12 8,3 5 Mei 16 11,0 6 Juni 16 11,0 7 Juli 5 3,4 8 Agustus 8 5,6 9 September 16 11,0 10 Oktober 13 9,0 11 Nopember 15 10,3 12 Desember 10 6,9 Total 145 100 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita demam tifoid rawat inap di RS.Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar tahun 2008 berdasarkan bulan adalah bulan Januari 11,7 dan terendah pada bulan Juli 3,4. Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa frekuensi kasus tahun 2008 menurun sebanyak 17 – 10 = 7 kasus, dengan simple ratio penurunan 10 17 = 1,7 kali, serta persentase penurunan sebesar 10 10 17 − × 100 = 70. Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010. Trend atau kecendrungan penderita demam tifoid berdasarkan data per bulan tahun 2008 berada pada persamaan garis y =12,084-0,003x

5.3. Proporsi Penderita Demam Tifoid Sosiodemografi Umur dan Jenis

Kelamin Umur termuda =1 tahun berjumlah 5 orang 3,45, umur tertua = 75 tahun berjumlah 1 orang 0,68. Proporsi penderita demam tifoid yang dirawat inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008 berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Sosiodemografi Umur dan Jenis Kelamin Rawat Inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Tahun 2008 No Umur Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan f f f 1 1-5 10 6,8 7 4,8 17 11,7 2 5-10 17 11,7 11 7,6 28 19,3 3 11-20 11 7,6 15 10,4 26 17,9 4 21-30 18 12,4 13 9,0 31 21,4 5 31-40 13 9,0 6 4,1 19 13,1 6 41-50 13 9,0 7 4,8 20 13,8 7 51-60 2 1,4 1 0,7 3 2,1 8 61-70 0 0 0 0 0 0 9 71-75 0 0 1 0,7 1 0,7 Jumlah 84 57,9 61 42,1 145 100 Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa penderita demam tifoid yang tertinggi berumur 21-30 tahun 21,4 dengan proporsi laki-laki 12,4 dan perempuan Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010. 9,0. Sex ratio = 61 84 x 1 = 1,4:1 137,7 artinya laki-laki penderita demam tifoid lebih banyak daripada perempuan.

5.4. Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Sosiodemografi Suku,

Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Status Perkawinan, Tempat Asal Proporsi penderita demam tifoid yang dirawat inap di RS. Tentara TK-IV

01.07.01. Pematangsiantar Tahun 2008 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat