BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakteremia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus,
pembentukan mikroabses dan ulserasi Nodus Peyer di distal ileum. Batasan serupa dikemukakan oleh Butler 1991, yaitu suatu infeksi bakterial pada manusia yang
disebabkan oleh Salmonella typhi ditandai dengan demam berkepanjangan, nyeri perut, diare, delirium, bercak rose, dan splenomegali serta kadang-kadang disertai
komplikasi perdarahan dan perforasi usus.
3
Piere Louis 1829 memberikan nama demam tifoid ini dengan typhos, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti asapkabut, karena umumnya penderita sering
disertai gangguan kesadaran dari yang ringan sampai berat.
7
2.2. Infectious Agent
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi yang berhasil ditemukan pertama kali oleh Gaffkey di Jerman pada tahun 1884.
2
Kuman ini merupakan basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak berspora. Kuman
ini dapat hidup dengan baik pada tubuh manusia maupun pada suhu yang lebih rendah.
7
Salmonella typhi mempunyai sekurang-kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O somatik, terdiri dari zat kompleks lipopolisakarida, antigen H flagela
dan antigen Vi yang merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi O
Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.
antigen terhadap fagositosis. Ketiga antigen tersebut dalam tubuh manusia akan menimbulkan pembentukan 3 macam antibodi yang lazim disebut aglutinin.
7,16
Organisme salmonella tumbuh secara aerob dan mampu tumbuh secara anaerob fakultatif.. Salmonella tetap dapat hidup pada suhu ruang dan suhu yang
rendah selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu dalam sampah, bahan makanan kering dan tinja. Namun dapat dibunuh dengan
pemanasan sampai 54,4º C 130º F selama 1 jam atau 60º C 140º F selama 15 menit
17
2.3. Patogenesis