Komplikasi Intestinal Komplikasi Ekstra-Intestinal Pencegahan Primer

2.7.1. Komplikasi Intestinal

Komplikasi intestinal atau komplikasi dalam usus halus terdiri dari : perdarahan usus, perforasi usus dan peritonitis. a. Perdarahan usus: Bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan benzidin. Bila perdarahan banyak terjadi melena dan bila berat dapat disertai perasaan nyeri perut dengan tanda-tanda renjatan. 17 b. Perforasi usus: Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelah itu dan terjadi pada bagian distal ileum. Penderita demam tifoid dengan perforasi mengeluh nyeri perut yang hebat terutama di daerah kuadran kanan bawah yang kemudian menyebar ke seluruh perut dan disertai dengan tanda-tanda ileus. Tanda-tanda perforasi lainnya adalah nadi cepat, tekanan darah turun, dan bahkan dapat syok. 16,18 c. Peritonitis: Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus. Ditemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri perut yang hebat, dinding abdomen tegang defense musculair dan nyeri pada tekanan. 16

2.7.2. Komplikasi Ekstra-Intestinal

23 Komplikasi ekstra - intestinal atau komplikasi di luar usus halus terdiri dari : a. Komplikasi Kardiovaskular: Kegagalan sirkulasi perifer renjatan sepsis, Miokarditis, Trombosis dan Tromboflebitis. Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010. b. Komplikasi Darah: Anemia hemolitik, Trombositopenia dan atau Disseminated intravascular coagulation DIC dan Sindrom uremia hemolitik. c. Komplikasi Paru: Pneumonia, Bronkitis Empiema dan Pleuritis. d. Komplikasi Hepar dan Kandung empedu: Hepatitis dan Kolesistitis. e. Komplikasi Ginjal: Glomerulonefritis, Pielonefritis dan Perinefritis. f. Komplikasi Tulang: Osteomielitis, Periostitis, Spondilitis dan Artritis. g. Komplikasi Neuropsikiatrik: Delirium, Meningismus, Meningitis, Polineuritis Perifer, Sindrom Guillain-Barre, Psikosis dan Sindrom Katatonia.

2.8. Pencegahan

2.8.1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer ditujukan pada orang sehat untuk menekan faktor resiko dengan usaha peningkatan dan pencegahan khusus terhadap penyakit demam tifoid, berupa : a. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum memegang makanan dan minuman. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. b. Melakukan pengawasan higiene makanan dan minuman dengan merebus air dan memperpanjang waktu memasak agar Salmonella typhi mati. c. Membuang kotoran pada jamban yang saniter dan yang tidak terjangkau oleh lalat. Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010. d. Memberantas lalat dengan menghilangkan tempat berkembang biak mereka dengan sistem pengumpulan dan pembuangan sampah yang baik. e. Menerapkan standar kebersihan pada waktu menyiapkan dan menangani makanan. f. Melakukan pasteurisasi terhadap susu dan produk susu. 30

2.8.2. Pencegahan Sekunder