BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Distribusi Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Berdasarkan Waktu Bulan Tahun 2008
Proporsi penderita demam tifoid berdasarkan waktu bulan yang dirawat inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008 dapat dilihat pada
gambar 6.1.
y =12,084-0,003x
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agst
Sept Oktr
Nop Des
Bulan Ju
m lah
K asu
s
Waspada
NBKW
Normal
Gambar 6.1. Diagram Bar Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Waktu Bulan Rawat Inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01
Pematangsiantar Tahun 2008
Berdasarkan grafik 6.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah kasus penderita demam tifoid berdasarkan bulan tertinggi adalah pada bulan Januari yaitu 17 kasus
dan terendah pada bulan Juli yaitu 5 kasus. Trend atau kecendrungan penderita demam tifoid menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y =12,084-0,003x.
Hal ini tidak dapat disimpulkan secara langsung bahwa terjadi penurunan penderita demam tifoid di masyarakat, tetapi yang mengalami penurunan adalah penderita
demam tifoid yang berobat ke RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008.
Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.
Berdasarkan rumus NBKW Nilai Batas Keadaan Wabah = x +2SD, dimana x = jumlah penderita rata-rata per bulan = 14512= 12,0834
≈
12, SD =
11 177
1
2
= −
−
∑
n x
x = 4, maka NBKW = x + 2SD = 12+ 2x4 = 20. Berdasarkan
gambar dapat dilihat bahwa kasus demam tifoid belum melewati NBKW yang berarti kasus demam tifoid di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar belum
menjadi Kejadian Luar Biasa KLB, melainkan dalam tahap waspada.
Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.
6.2. Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Sosiodemografi Umur dan Jenis Kelamin
Proporsi penderita demam tifoid berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dirawat inap di RS. Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008 dapat
dilihat pada gambar 6.2.
4.8 7.6
10.3 9
4.1 4.8
0.7 0.7
6.9 11.7
7.6 12.4
9 9
1.4
1-5 5-10
11-20 21-30
31-40 41-50
51-60 61-70
71-75
Umu r
T ah
u n
Proporsi
Laki-laki Perempuan
Gambar 6.2. Diagram Bar Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Rawat Inap di RS. Tentara TK-IV
01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008 Berdasarkan gambar 6.2 dapat dilihat pada laki-laki proporsi tertinggi pada
kelompok umur 21-30 tahun 12,4, pada perempuan tertinggi pada kelompok umur 11-20 tahun 10,3. Proporsi penderita demam tifoid berdasarkan umur dan jenis
kelamin tertinggi pada kelompok umur 21-30 tahun dengan laki-laki 12,4 dan perempuan 9,0. Demam tifoid dapat terjadi pada semua kelompok umur dan semua
jenis kelamin. Kelompok usia 21-30 tahun merupakan usia dewasa yang bebas mengkonsumsi makanan dan sering makan tanpa memperhatikan higiene tempat
mengolah makan maupun higiene dirinya sendiri.
25
Rani N. F. Nainggolan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008, 2010.
Sex ratio penderita demam tifoid sebesar 1,4 : 1 menunjukkan bahwa jumlah penderita laki-laki lebih besar daripada perempuan, dan hal ini dipengaruhi karena
laki-laki lebih sering melakukan aktivitas di luar rumah sehingga memungkinkan laki-laki mendapatkan resiko lebih besar terkena demam tifoid dibandingkan
perempuan.
26
6.3. Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Suku