Klasifikasi Aktivitas Penerapan Activity Based Costing pada Perusahaan Jasa dan

4. Menentukan tarif perunit Cost Pool Adalah biaya perunit cost pool yang dihitung untuk suatu aktivitas. Tarif perunit cost pool dapat dihitung dengan rumus: Tarif perunit Cost Pool CostDriver ool vitasCostP JumlahAkti =

3.8.2. Tahap Kedua

Pada tahap ini, dilakukan penelusuran dan pembebanan biaya aktivitas kemasing-masing produk yang menggunakan cost driver. Pembebanan biaya overhead dari setiap aktivitas dihitung dengan menggunakan rumus: Biaya Overhead Produk yang dibebankan = Tarif perunit Cost Pool x Cost Driver yang dipilih

3.9. Klasifikasi Aktivitas

Pada sistem Activity Based Costing ABC, aktivitas adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan merancang dan memproduksi suatu produk. Pengklasifikasian aktivitas akan memudahkan kalkulasi biaya produk. Pada proses manufaktur ada empat kategori aktivitas, yaitu: 11 1. Aktivitas Berlevel Unit Unit Level Activities Aktivitas ini dilakukan untuk memproduksi setiap satu unit produk. Biaya aktivitas berlevel unit bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi. Contoh aktivitas berlevel unit berdasarkan volume atau unit adalah 11 Opcit, p.123-124 Universitas Sumatera Utara pemakaian bahan, pemakaian jam kerja langsung, memasukkan komponen, inspeksi setiap unit, dan aktivitas menjalankan mesin. 2. Aktivitas Berlevel Batch Batch Level Activities Aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang dilakukan setiap batch atau kelompok produk. Aktivitas berlevel batch dilakukan setiap satu batch ingin diproduksi. Contoh aktivitas berlevel batch adalah setup mesin, pemesanan pembelian, penjadwalan produksi, inspeksi untuk setiap batch dan penanganan bahan. 3. Aktivitas Berlevel Produk Produk Level Activities Aktivitas berlevel produk adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi produk yang berbeda. Contoh aktivitas berlevel produk adalah merancang produk, administrasi suku cadang, penerbitan formulir pesanan untuk mengubah teknik rekayasa dan ekspedisi. 4. Aktivitas Berlevel Fasilitas Fasility level activities Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi produk secara umum. Contoh aktivitas berlevel fasilitas adalah keamanan, keselamatan kerja, pemeliharaan, manajemen pabrik, depreiasi pabrik dan pembayaran pajak properti.

3.10. Penerapan Activity Based Costing pada Perusahaan Jasa dan

Pemasaran Sistem ABC selain diterapkan pada perusahaan manufaktur juga dapat diterapkan pada perusahaan jasa, walaupun pembahasan mengenai ABC sejauh ini Universitas Sumatera Utara dipusatkan pada manufaktur. Activity Based Costing dapat digunakan pada organisasi jasa, karena semua organisasi jasa memiliki aktivitas dan keluaran output yang memiliki permintaan atas aktivitas tersebut. Akan tetapi terdapat beberapa perbedaan fundamental atau mendasar antara organisasi jasa dan manufaktur. 12 Pada perusahaan manufaktur, aktivitas cenderung dilakukan dengan cara yang sama. Kesamaan tersebut tidak terdapat pada perusahaan jasa, seperti aktivitas pada bank dan rumah sakit berbeda. Selain itu perbedaan lain antara perusahaan manufaktur dengan perusahaan jasa adalah keluarannya. Pada perusahaan manufaktur output atau keluarannya dapat didefinisikan produk berwujud, tetapi pada perusahaan jasa mendefinisikan keluarannya sangat sulit karena tidak berwujud. Walaupun demikian, keluaran perusahaan jasa harus didefinisikan sehingga dapat dihitung biayanya. 13 Pada perusahaan jasa seperti rumah sakit secara umum produknya dapat didefinisikan sebagai pasien yang dirawat inap dan menjalani pengobatan, oleh karena itu rumah sakit merupakan perusahaan multiproduk karena terdapat berbagai jenis produk atau pelayanan dari menginap dan pengobatan. Untuk mengilustrasikan sistem ABC yang potensial, akan difokuskan pada satu jenis jasa yang disediakan kepada setiap pasien, yaitu perawatan harian yang terdiri dari aktivitas hunian, penyediaan makanan, perawatan dan sebagainya. Dari ilustrasi 12 Hansen Mowen, Akuntansi Manajemen Jakarta: Salemba Empat, 2004, p.151-152 13 Ibid, p.152 Universitas Sumatera Utara tersebut kita dapat mendefinisikan keluaran sebagai hari pasien di rawat di rumah sakit. 14 Activity Based Costing selain pada perusahaan jasa dan manufaktur juga dapat diterapkan pada kegiatan pemasaran dan administrasi, seperti penjualan, pengiklanan, pemenuhan pesanan, pengiriman, penagihan dan akutansi penggajian. Dalam pemasaran, aktivitasnya meliputi pengiklanan, penjualan, pemenuhan pesanan, pengiriman, penggudangan, dan pengumpulan kredit yang dilakukan bagian administrasi. Pada aktivitas pemasaran, penerapan ABC biaya pemasaran ditelusuri ke cost pool aktivitas yang selanjutnya ditelusuri ke lini produk dan daerah untuk mengukur profitabilitas. 15 14 Ibid, p.152 15 Opcit, p.137 Universitas Sumatera Utara BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu langkah sistematis yang menjadi dasar bagi peneliti untuk membantu pencapaian tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian adalah untuk memecahkan masalah.

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

14 218 117

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RS Islam Klaten).

1 1 11

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 9

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG.

1 4 9

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 2 12

PENDAHULUAN PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 1 7

Analisis perbandingan biaya jasa kamar rawat inap rumah sakit dan pendekatan Activity Based Costing (ABC).

2 4 95

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN

0 0 3

Evaluasi Penentuan Tarif Rawat Inap Kelas Vip Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Dengan Metode Activity Based Costing cover

1 1 16