Sejarah Activity Based Costing ABC Pengertian Activity Based Costing ABC

3.4.1. Sejarah Activity Based Costing ABC

Pada permulaan tahun 1971, George J Staubus mengusulkan suatu sistem manajemen baru yang dibangun berdasarkan akativitas, akan tetapi kurang mendapatkan perhatian karena dibutuhkan suatu sistem komputer untuk mengumpulkan data aktivitas yang pada saat itu belum ada. Pada awal tahun 1980-an, industri dan akademisi mengetahui kelemahan mengenai sistem akuntansi biaya, dimana arus kas dan nilai pemegang saham menjadi tujuan utama dari kebanyakan perusahaan. Dan pada tahun 1984 Robert S. kaplan dan Dr. Tom Johnson mulai menguraikan secara terperinci kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan dari sistem akuntansi biaya sekarang, dan pada saat yang bersamaan Dr. Robin Cooper mengembangkan suatu sistem biaya baru yang mengalokasikan biaya berdasarkan transaksi biaya overhead dan activity yang disebut dengan metode Activity Based Costing ABC. Activity Based Costing ABC mulai mendapatkan perhatian dan menyebar luas. Northerm Telecom, Hewlett Packkard, Honeywell, dan Avery International adalah beberapa perusahaan yang telah menggunakan sistem ABC. Jika pada awal perkembagannya sistem ABC hanya difokuskan kepada biaya overhead pabrik, pada tahap perkembangan selanjutnya sistem ABC diterapkan ke semua biaya mulai dari biaya desain, biaya produksi, biaya penjualan, sampai biaya administrasi dan umum. Sistem ABC menggunakan aktivitas sebagai titik pusat untuk mempertanggungjawabkan biaya, karena aktivitas tidak hanya dijumpai di perusahaan manufaktur dan tidak terbatas di Universitas Sumatera Utara tahap produksi, maka sistem ABC dapat dimanfaatkan di perusahaan non manufaktur dan mencakup biaya di luar kegiatan produksi.

3.4.2. Pengertian Activity Based Costing ABC

Menurut Amin Widjaja 1992, “ ABC adalah sistem manajemen biaya yang tidak hanya memberikan kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, tetapi juga memberikan kalkulasi apa yang menimbulkan biaya dan bagaimana mengelolanya, sehingga sistem ABC dikenal sebagai sistem manajemen yang pertama”. 6 Sedangkan menurut Blocher, Chen dan Lin 2000 memberikan defenisi mengenai Activity Based Costing ABC, adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. 7 Pengertian lain ABC “merupakan suatu sistem pengalokasian kembali biaya keobjek biaya dengan dasar aktivitas yang menyebabkan biaya. Sistem ABC ini menelusuri biaya ke produk sebagai dasar aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut”. 8 6 Amin Widjaja Tunggal, Activity Based Costing Suatu Pengantar Jakarta: PT. Rineka Cipta,1992, p.27 7 Edward J. Blocher, Kung H. Chen, Thomas W. Lin, Manajemen Biaya, Jilid 1 Jakarta: Salemba Empat, 2000, p.120-121 8 Nurhayati, Perbandingan Sistem Biaya Tradisional dengan Sistem Biaya ABC, Jurnal Teknik Industri USU, 2004, p.2. Universitas Sumatera Utara Aktivitas didefinisikan sebagai suatu tindakan, gerakan atau rangkaian pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi yang berguna untuk tujuan penentuan biayaberdasarkan aktivitas. Sumber daya merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan dalam pelaksanaan aktivitas. Objek biaya merupakan bentuk akhir dimana biaya pengukuran biaya diperlukan. Elemen biaya merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas. Activity Based Costing ABC bukan sekedar sistem informasi biaya untuk tujuan penentuan secara akurat cost object, yang menjadi cost object adalah pelanggan, produk, jasa, proyek atau unit kerja lainnya dimana manajemen menginginkan pengukuran biaya secara terpisah. Namun lebih jauh dari itu ABC didesain untuk tujuan penyediaan informasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan personel dan pemberdayaan karyawan informing and empowering untuk membangun daya saing perusahaan melalui cost leadership strategy.

3.5. Perbedaan Sistem Biaya Berbasis Aktivitas ABC dengan Sistem

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

14 218 117

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RS Islam Klaten).

1 1 11

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 9

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG.

1 4 9

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 2 12

PENDAHULUAN PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 1 7

Analisis perbandingan biaya jasa kamar rawat inap rumah sakit dan pendekatan Activity Based Costing (ABC).

2 4 95

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN

0 0 3

Evaluasi Penentuan Tarif Rawat Inap Kelas Vip Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Dengan Metode Activity Based Costing cover

1 1 16