41 sehingga belajar tidak hanya berlangsung di ruang kelas tapi bisa dimana saja di
sekitar lingkungan siswa. Dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
CTL, siswa diajak melakukan kegiatan pengamatan langsung kepada objek di lingkungan sekitar yang akan dijadikan tema dalam menulis puisi
kemudian siswa menulis puisi. Siswa mendapatkan berbagai gagasan dan inspirasi dari hasil pengamatan langsung sehingga keterampilan menulis puisi siswa juga
semakin meningkat.
2.4 Hipotesis Tindakan
Dari latar belakang dan kajian pustaka di atas maka penulis merumuskan hipotesis tindakan yaitu pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning CTL dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas
V di SD Negeri Randugunting 6 Kota Tegal.
42
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian diuraikan dalam subbab yang meliputi
rancangan penelitian, prosedurlangkah-langkah PTK, siklus penelitian, subjek penelitian, tempat penelitian, faktor yang diselidiki, data, teknik pengumpulan
data, instumen penelitian, teknik analisis data, serta indikator keberhasilan dalam penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Arikunto 2010: 2 Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas. Penelitian Tindakan Kelas PTK dilaksanakan
dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Apabila telah diketahui letak keberhasilan dan hambatan tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama maka peneliti menentukan rencana untuk siklus
kedua. Kegiatan pada siklus kedua berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya, namun kegiatan pada siklus kedua berupa perbaikan dari siklus
pertama. Tambahan perbaikan ditujukan untuk memperbaiki hambatan dan kesulitan yang ditemukan pada siklus pertama. Jika dalam dua siklus indikator
43 kinerja yang dirumuskan telah memenuhi kriteria keberhasilan, maka cukup
dilakukan penyimpulan dan pemaknaan hasil tanpa harus menambah siklus. Menurut Arikunto 2010: 74 siklus PTK dapat digambarkan sebagai
berikut:
Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
3.2 ProsedurLangkah-Langkah PTK