Metode Pengumpulan Data Uji Kualitas Instrumen

3.3.2.3 Pengamatan

Observasi dilakukan sendiri pada saat melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran think pair share. Kemajuan dan kelemahan pada siklus I muncul pada siklus II menjadi pusat sasaran dalam observasi. Pengamatan yang dilakukan yaitu sejauh mana pembelajaran think pair share berpengaruh besar terhadap perkembangan keterampilan komunikasi pada siswa setelah pembelajaran think pair share diterapkan.

3.3.2.4 Refleksi

Pada akhir siklus II ini dievaluasi mengenai tindakan – tindakan yang sudah dilakukan. Yaitu merefleksi hasil evaluasi belajar komunikasi siswa pada siklus II untuk mengetahui perkembangan yang telah dicapai selama proses pembelajaran berlangsung, dan peningkatan keterampilan berkomunikasi dalam menerima dan menyampaikan informasi.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.2 Motode Dokumentasi

“Merode dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data nama peserta didik yang termasuk dalam subjek penelitian serta data yang terkait dalam pembelajaran komunikasi kompetensi dasar menerima dan menyampaikan informasi Silabus, RPP dan data lain yang menunjang. Seperti yang dikemukakan Suharsimi 2006:231 “metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasas ti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”.

3.4.3 Metode Tes

“Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan” Suharsimi, 2009:53. Metode ini digunakan untuk menggunakan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tes ini dilakukan pada akhir setiap siklus tindakan kelas yaitu pada akhir siklus I dan siklus II. Tes tertulis, diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II.

3.4.4 Metode Observasi

Metode ini digunakan untuk mengamati seberapa besar aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Cara yang dilakukan adalah melengkapi format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku pada saat proses belajar. Apakah ada peningkatan keterampilan komunikasi yang berdampak positif pada hasil belajar dan aktifitas siswa serta kinerja guru pada saat proses pembelajaran berlangsung setelah ditepkannya model pembelajaran think pair share .

3.5 Uji Kualitas Instrumen

Penyusunan butir-butir soal didasarkan atas kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan landasan teori yang dikaji. Setelah soal disusun, butir-butir soal tersebut diujicobakan terhadap sejumlah siswa untuk mengetahui validitas dan reliabilitas sehingga dengan kriteria-kriteria tertentu dapat ditentukan butir instrumen yang dapat digunakan dan yang tidak dapat digunakan.

3.5.1 Validitas

Menurut Suharsimi 2006:160, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dinyatakan valid jika hasil korelasi skor tiap butir soal lebih besar dengan nilai tabel, begitu juga sebaliknya. Masing-masing item akan dibandingkan dengan r tabel, degan kriteria: 1 Apabila r hitung r tabel 0,320 maka item soal valid 2 Apabila r hitung r tabel 0,320 maka item soal tidak valid Uji validitas pada 25 soal dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Tabel Uji Coba Validitas Instrumen Soal Evaluasi No Corrected Item-Total Correlation r tabel Kriteria 1 0.501 0.320 Valid 2 0.468 0.320 Valid 3 0.560 0.320 Valid 4 0.400 0.320 Valid 5 0.443 0.320 Valid 6 0.555 0.320 Valid 7 0.465 0.320 Valid 8 0.457 0.320 Valid 9 0.476 0.320 Valid 10 0.348 0.320 Valid 11 0.578 0.320 Valid 12 0.446 0.320 Valid 13 0.448 0.320 Valid 14 0.398 0.320 Valid 15 0.470 0.320 Valid 16 0.212 0.320 TIDAK 17 0.502 0.320 Valid 18 0.647 0.320 Valid 19 0.704 0.320 Valid 20 0.053 0.320 TIDAK 21 0.560 0.320 Valid 22 0.698 0.320 Valid 23 0.446 0.320 Valid 24 0.454 0.320 Valid 25 0.202 0.320 TIDAK Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2013 Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukan bahwa r hitung r tabel yaitu N = 25 adalah 0,320, dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrument dalam penelitian ini adalah 25 item soal tetapi terdapat tiga item soal yang tidak valid, sehingga tiga item soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini, karena sudah terwakili dengan item pertanyaan lain yang masih satu indikator, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid 22 item soal dapat digunakan dalam penelitian pengambilan data.

3.5.2 Reliabilitas

“Reliabilitas adalah bahwa satu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik” Suharsimi, 2006:178. Reliabilitas berkenaan apakah suatu tes dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah dicapai. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Untuk menghitung reliabilitas instrumen digunakan rumus Suharsimi, 2006:100, sebagai berikut : 2 2 11 1 S pq S k k r Keterangan : r 11 = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya Butir Soal = Jumlah dari pq S 2 = Varians soal Suharsimi, 2006:100 Hasil perhitungan r 11 yang diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel . Apabila r 11 lebih besar dari r tabel maka instrumen dikatakan reliabel. Berdasarkan tabel analisis ujicoba diperoleh : r 11 = r 11 = 0,842 Pada α = 5 dengan N = 40 diperoleh r tabel = 0,320 Kerena r 11 r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen soal evaluasi tersebut reliabel.

3.5.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar, karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam pemecahannya. Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk memecahkannya . Tingkat kesukaran soal ditentukan dengan rumus: keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab itu dengan betul JS : Jumlah seluruh peserta tes Arikunto, 2009:210 Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah: 0,00 P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh 4 soal dikaterogrikan sukar, 18 soal dikategorikan sedang dan 3 soal dikategorikan mudah. Hasil analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Nomor soal Jumlah keterangan Mudah 12,15,17 3 Nomor soal 12,15, dan 17 dipakai semua. Sedang 1,2,3,4,6,8,9,10,11,13,14, 16,18,19,20,23,24,25 18 Nomor soal 1,2,3,4,6,8,10,11, 13,14,18,19,23,24 di pakai kecuali nomor 16,20, dan 25. Sukar 5,7,21,22 4 Nomor soal 5,7,21,22 dipakai semua.

3.5.4 Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: dengan Keterangan: D : daya beda soal indeks diskriminasi. P A : proposi peserta didik kelompok atas yang menjawab benar. P B : proposi peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar. J A : banyaknya peserta kelompok atas. J B : banyaknya peserta kelompok bawah. B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. Kriteria soal-soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 D ≤ 0,20 maka daya pembedanya jelek. 0,20 D ≤ 0,40 maka daya pembedanya cukup. 0,40 D ≤ 0,70 maka daya pembedanya baik. 0,70 D ≤ 1,00 maka daya pembedanya baik sekali. Bila D negatif berarti semua tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknnya dibuang saja Arikunto 2009:218. Hasil analisis daya pembeda pada uji coba instrumen dapat dilihat dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Kriteria Nomor soal Jumlah Keterangan Baik sekali - - - Baik 2,3,4,11,13,14,18,19 6 Dipakai Cukup 1,5,6,7,8,9,10,12,15,16, 17,21,22,23,24 15 Nomor soal 1,5,6,7,8,9,10,12,15,17,21, 22,23,24 kecuali nomor soal 16. Jelek 20,25 2 Nomor soal 20 dan 25 tidak digunakan.

3.6 Metode Analisis Data