13
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Pengertian belajar dikemukakan oleh Slameto 2010:2 yang menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan
dalam arti belajar. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar bukan hanya mengingat, “belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah
bahan belajar” Mudjiono, 2006:295. Jadi belajar adalah suatu kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang belum dipelajari
setiap individu, dan ada suatu perubahan pada individu tersebut. Sebelumnya tidak mengetahui dengan belajar jadi mengetahui.
Keterampilan motorik banyak berhubungan dengan kesanggupan menggunakan gerakan anggota badan, sehingga memiliki rangkaian urutan
gerakan yang teratur, luwes, tepat, cepat, dan lancar. “Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi
secara mulus dan sesuai dengan keahlian untuk mencapai hasil tertentu” Reber dalam Muhibbin 2007:121. Karena keterampilan dibutuhkan keahlian dalam
melakukan kemampuan yang dimiliki setiap individu, karena keterampilan tersebut harus menghilangkan karya yang tersusun rapi.
Melakukan gerakan mata dan tangan merupakan salah satu aspek belajar kete
rampilan. “Aspek utama belajar motorik adalah terciptanya otomatisme m
elakukan gerakan” Sudjana, 2009:49. Belajar motorik merupakan kemahiran intelektual dan sikap, sebab dalam belajar motorik bukan hanya menggerakan
anggota badan saja, tetapi sangat memerlukan pemahaman dan penguasaan yang benar sesuai dengan prosedur yang harus dilakukan. Kegiatan belajar
keterampilan harus dilakukan secara tepat agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Perencanaan suatu proses belajar sangat diperlukan sehingga kegiatan
belajar akan lebih menyenangkan. Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
seseorang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, belajar dapat
terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya Arsyad, 2010:1.
2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar
Setelah mempelajari uraian-uraian yang terdahulu, maka calon guru pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar,
yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual.
Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto 2010:27 dibedakan menurut situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual dan
susunan tersebut adalah : a.
Berdasarkan persyaratan yang diperlukan untuk belajar 1.
Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
4.
Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b.
Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
2.
Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
3. Belajar adalah proses kontiguitas hubungan antara pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang
diharapkan.
c.
Situasi materi bahan yang harus dipelajari
1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memilih struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d.
Syarat keberhasilan belajar
1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian
keterampilan sikap itu mendalam pada siswa.
Menurut Gagne dalam Winkel 2007:111 terdapat lima kategori belajar yang disusun tidak berdasarkan suatu urutan hierarkis, dimana jenis belajar yang
satu menjadi landasan bagi jenis barang lainnya. Kelima kategori belajar yang
dikemukanan oleh Gagne adalah :
1. Informasi Verbal Verbal Information
Maksudnya ialah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat digunakan dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis. Pengetahuan itu diperoleh dari
sumber yang menggunakan bahasa juga, lisan atau tertulis.
2. Keterampilan Intelektual Intellectual Skill
Maksudnya ialah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkunagan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, kususnya konsep dan
berbagai lambang simbol huruf, angka, kata, gambar. 3.
Pengetahuan Kegiatan Kognitif Cognitive Strategy Kemampuan ini merupakan suatu kemahiran yang berbeda sifat dengan
kategori kemahiran intelektual. Orang yang memiliki kemampuan ini, dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kususnya jika
sedang belajar dan berfikir. 4.
Keterampilan Motorik Motor Skill Orang yang memiliki keterampilan motorik, mampu melakukan serangkaian
gerak-gerik jasmani dalam urusan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Ciri khas dari
kemampuan motorik ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel, tanpa
dibutuhkan banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa diikuti urutan gerak-gerik tertentu.
5. Sikap Atitude
Sikap merupakan kemampuan intelektual yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk
bertindak. Orang yang memiliki sikap, kelas mampu untuk memilih secara tegas diantara beberapa kemungkinan. Orang yang bersikap tertentu,
cenderung menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu, berguna berharga baginya atau tidak.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ada lima hal yang berkaitan dengan belajar seseorang antara lain informasi ferbal, keterampilan
intelektual, pengetahuan kegiatan kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
2.2 Pengertian Hasil Belajar