ini akan berakibat pada peningkatan hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari pemberian tes dan penilaian lainnya. Sesuai dengan hasil perhitungan diperoleh
bahwa kualitas dari pemberian tes dan penilaian sebesar 70,70 dengan kriteria cukup oleh SMA N 2 Semarang, sebesar 74,61 dengan kriteria baik oleh SMA N
5 Semarang, berikutnya diperoleh sebesar 67,91 dengan kriteria cukup oleh SMA N 6 Semarang, dan yang terakhir adalah 70,45 dengan kriteria cukup pula oleh
SMA N 12 Semarang.
4.1.1.10. Pengaruh pada Peserta Didik
Media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap peserta didik tabel 4.4 yang ada di SMA N 2 Semarang sebesar 75,20 dengan kriteria baik, SMA N
5 Semarang sebesar 72,27 dengan kriteria baik, SMA N 6 Semarang sebesar 72,80 dengan kriteria baik, dan SMA N 12 Semarang sebesar 68,75 dengan
kriteria cukup. Dengan nilai prosentase 72,25 yang dapat digolongkan dalam kriteria baik merupakan rata-rata prosentase dari pengaruh media pembelajaran
terhadap peserta didik di setiap sekolah tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan diantaranya karakteristik peserta didik, yaitu sikap pribadi dan kematangan pada
setiap anak didik; keterlibatan peserta didik dalam proses belajar lebih efektif; serta pengaruh media terhadap kehidupan sehari-harinya.
4.1.1.11. Pengaruh pada Pengajar
Selain pengaruh terhadap peserta didik, pengajar juga ikut andil dalam penggunaan media pembelajaran sehingga menjadikan pengajar lebih produktif
serta membantu pengajar dalam memberikan materi dikelas. Dengan diperoleh rata-
rata prosentase sebesar 77,71 yang dapat digolongkan kriteria baik membuktikan bahwa pengajar dapat memanfaatkan media pembelajaran secara optimal. Sesuai
dengan hasil perhitungan bahwa SMA N 2 Semarang memperoleh 74,22 dengan kriteria baik, SMA N 5 Semarang 76,56 dengan kriteria baik, SMA N 6
Semarang 75,43 dengan kriteria baik, sedangkan SMA N 12 Semarang memperoleh 77,65 dengan kriteria baik pula.
4.1.1.12. Kemudahan dalam Penggunaan
Dari tabel 4.4 menunjukan tentang kemudahan dalam penggunaan media, artinya media yang diperlukan mudah digunakan, bersifat mandiri dimana
pengguna bisa menggunakannya tanpa bimbingan orang lain, seperti pengajar, teman, orang tua, dan sebagainya. Hal ini terbukti pada diagram 4.12. bahwa hasil
penelitian di SMA N 2 Semarang yaitu 77,34 kriteria baik, SMA N 5 Semarang yaitu 77,73 kriteria baik, sedangkan di SMA N 6 Semarang adalah 74,26
kriteria baik, dan SMA N 12 Semarang yaitu 74,63 kriteria baik. Dari data tersebut diperoleh rata-rata prosentase kemudahan penggunaan media pembelajaran
dari keempat sekolah yakni 75,99 yang tergolong kriteria baik.
4.1.1.13. Kualitas Tampilan
Kualitas tampilan pada media pembelajaran dari keempat sekolah
mempunyai rata-rata sebesar 76,77 yang dapat digolongkan menjadi kriteria baik. Untuk lebih jelasnya adalah sebesar 77,75 dengan kriteria baik oleh SMA N 2
Semarang, sebesar 79,49 dengan kriteria baik oleh SMA N 5 Semarang, sebesar 77,00 dengan kriteria baik oleh SMA N 6 Semarang, selanjutnya sebesar 72,84
dengan kriteria baik oleh SMA N 12 Semarang. Hal ini dikarenakan media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara
alami maupun secara manipulasi, sehingga membantu pengajar untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan
.
4.1.1.14. Kualitas Pengelolaan Program