sendiri. Sehingga dalam pembelajaran yang berbasis konstruktivisme, peran guru adalah sebagai motivator yang memberikan dorongan pada siswa untuk belajar,
fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran, dan mediator yang memberikan konfirmasi dan aktif bertanya untuk mengeksplorasi pengetahuan
siswa.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Ada beberapa temuan yang mendukung penelitian ini diantaranya: 1
Penelitian oleh Faulata 2012 dari PGSD FIP UNNES dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn melalui Pendekatan Contextual
Teaching and Learning CTL berbasis Audio Visual Siswa Kelas IV SDN Petompon 01.” Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persentase
peningkatan keterampilan guru dari siklus I ke silus II sebanyak 15,62, dan dari siklus II ke siklus III sebanyak 6,25. Aktivitas siswa juga
meningkat dengan data siklus I menunjukkan kategori cukup, siklus II baik, dan siklus III sangat baik. Sementara persentase peningkatan hasil belajar
siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak 17,14, dan dari siklus II ke siklus III sebanyak 14,28.
2 Penelitian oleh Setyono 2010 dari Universitas Muhamadiyah dengan judul
“Meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas IV SD N Gunungsari Kecamatan Tajinan melalui Pendekatan Kontekstual”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa persentase peningkatan ketuntasan belajar PKn siswa dari siklus I ke siklus II adalah 10 dan telah mencapai hasil maksimal
pada siklus II. Persentase peningkatan keaktifan siswa dari pra tindakan ke siklus I sebanyak 60, dan dari siklus I ke siklus II sebanyak 5.
3 Penelitian oleh Khasanah,dkk 2011 dari Universitas Negeri Surakarta
dengan judul “Penggunaan Metode Permainan dalam Peningkatan Pembelajaran PKn Siswa Kelas IV SD N 2 Jatimulyo, Kecamatan
Pertanahan, Tahun ajaran 20112012.” Penelitian ini menunjukkan keberhasilan dengan meningkatnya aktivitas siswa yaitu presentase
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 10,8, dan dari siklus II ke siklus III sebanyak 9,5 dengan kategori sangat baik. Sementara aktivitas
siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak mengalami peningkatan, dari siklus II ke siklus III sebanyak juga meningkat dengan kategori baik. Sedangkan
hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebessar 15,4, siklus II ke siklus III sebesar 7,7.
Berdasarkan temuan-temuan
tersebut, dapat
diketahui bahwa
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan CTL dan metode permainan. Sehingga hasil
penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung dari tindakan yang akan dilakukan peneliti yaitu menerapkan pendekatan CTL berbasis metode permainan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran PKn yang terdiri dari keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa di kelas IV SD N Sekaran 01.
2.3 KERANGKA BERPIKIR