Analisis sosial, ekonomi dan budaya Analisis zonasi

76

3.5.2 Analisis sosial, ekonomi dan budaya

Dalam pengelolaan taman nasional laut, selain kondisi biogeofisik ekologis analisis terhadap kondisi sosial-ekonomi dan budaya masyarakat setempat juga harus tetap diperhatikan agar tidak mengakibatkan degradasi nilai- nilai kultural, dan secara sosial ekonomi dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan partisipasi. Analisis sosial ekonomi mencakup kependudukan, mata pencaharian dan pendapatan per kapita. Analisis terhadap aspek sosial budaya mencakup tata nilai budaya, struktur sosial dan persepsi masyarakat.

3.5.3 Analisis zonasi

Analisis spasial keruangan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan zonasi atas sumberdaya yang terdapat di kawasan konservasi Taman Nasional Laut Karimunjawa dalam mendukung kegiatan konservasi, pariwisata dan rekreasi serta pengembangan perikanan rakyat yang diwujud kan dalam bentuk zona inti, zona perikanan berkelanjutan, dan zona pemanfaatan sesuai dengan UU. N0. 312004. Prosedur penyusunan zonasi kawasan TNL Karimunjawa dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis SIG dengan soft ware Arc.View versi 3,3. Pertama, diawali dengan menyusun peta kesesuaian lahan land suitability yang mencakup lahan dan perairan pesisir yang mengelilingi pulau tersebut. Kemudian peta kesesuaian lahan tersebut di tumpang susunpenampalan overlay dengan peta penggunaan lahan peta land use. Selanjutnya hasil analisis kesesuaian lahan dikonsultasikan dengan masyarakat untuk memperoleh masukansaran atau usulan sebagai pemberat dalam penentuan akhir kesesuaian lahan dan ditindaklanjuti dengan pengecekan lapangan atas kondisi sumberdaya dan penggunaan sumberdaya yang bersangkutan. Dalam penentuan zonasi, konsultasi dan penyerapan aspirasiusulan masyarakat sangat penting agar dapat diterima masyarakat dan dapat diaplikasikan secara efektif. Kemudian, setelah melalui berbagai pendekatan untuk konsultasi dan sekaligus sosialisasi hasil, selanjutnya dapat ditetapkan zonasi akhir kawasan konservasi Taman Nasional Karimunjawa. Dari hasil penentuan zonasi secara spasial tersebut, akan dapat diketahui: 77 1 Kawasan mana saja yang tersedia bagi kegiatan pembangunan atau konservasi, atau kawasan mana saja yang dijadikan sebagai kawasan lindung zona inti. 2 Kegiatan penggunaan kawasan apa saja yang diperbolehkan dan apa saja yang tidak diperbolehkan. 3 Konflik yang terjadi antara kesesuaian kawasan dengan peruntukannya, penggunaan lahan dengan peruntukannya dan keharmonisan spasial dengan kawasan-kawasan lain di sekitarnya. Secara skematis, proses penyusunan zonasi di kawasan Taman Nasional Karimunjawa disajikan pada Gambar 6. Untuk mengkaji kesesuaian lokasi untuk suatu peruntukan zona dalam sistem zonasi, maka dibutuhkan penerapan kriteria. Kriteria yang digunakan dikelompokkan ke dalam kriteria ekologi, ekonomi, dan sosial Salm et al., yang diacu dalam Bengen, 2000. Kelompok kriteria ekologi terdiri dari: keanekaragaman hayati, kealami an, keterwakilan, keunikankelangkaan jenis, integritas, produktivitas, dan kerentanan. Kelompok kriteria ekonomi terdiri dari: spesies penting, kepentingan perikanan, bentuk ancaman, manfaat ekonomi , kepentingan pariwisata, jasa lingkungan dari sumberdaya yang dapat terjual, potensi lapangan pekerjaan. Kelompok kriteria sosial terdiri dari: tingkat dukungan masyarak, tempat rekreasi, budaya, estetika, konflik kepentingan, keamanan, aksesibilitas, dan kepedulian masyarakat. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk memadukan komponen kriteria ekologi, ekonomi dan sosial adalah metode skoring. Nilai-nilai skoring berkisar antara 1 hingga 3. Nilai 1 satu diberikan jika kondisi ekosistem sumberdaya adalah rendah buruk, nilai 2 dua diberikan untuk kondisi sedang, dan nilai 3 tiga diberikan untuk kondisi tinggi baik. Nilai-nilai hasil skoring kemudian diberi bobot berdasarkan penilaian para pakar terkait ahli konservasi, ahli ekologi-ekosistem, ahli pengelolaan wilayah pesisir, ahli sosial dan kebijakan publik, dan ahli sosial ekonomi. Hasil skoring yang didapat berkisar antara 18, 31 hingga 30,96. Hasil skoring kemudian dibagi ke dalam 4 empat klasifikasi zonasi. Skor 22,0 diklasifikasikan sebagai zona rehabilitasi, skor antara 22,0 – 24,90 diklasifikasikan sebagai zona pemanfaatan, skor antara 24,90 – 27,80 diklasifikasikan sebagai zona perikanan berkelanjutan, dan skor 27,80 diklasifikasikan sebagai zona inti. Penjabaran kriteria ekologi, ekonomi dan sosial serta masing-masing skornya dijelaskan berikut ini: 78 Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk memadukan 1 Kriteria ekologi 1 Keanekaragaman hayati : 1 Keanekaragaman ekosistem : 1 Terumbu karang 2 Padang lamun 3 Rumput laut 4 Hutan bakau mangrove Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat 3 – 4 ekosistem Sedang 2 : bila terdapat 2 ekosistem Rendah 1 : bila terdapat 1 ekosistem KAWASAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA DATA PRIMER DATA SEKUNDER SURVEI LAPANGAN BASIS DATA PETA DASAR ANALISIS PENENTUAN ZONASI PETA TENTATIF ZONASI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA PETA ZONASI KAWASAN TAM AN NASIONAL KARIMUNJAWA - KESESUAIAN LAHAN - USULAN ASPIRASI MASYARAKAT - KONDISIPEMANFAATAN SAAT INI Gambar 6 Proses penyusunan zonasi di Taman Nasional Karimunjawa KRITERIA: - EKOLOGI - SOSIAL - EKONOMI PLOTTING ZONASI 79 2 Keragaman habitat 1 Terumbu karang penghalang barrier reefs 2 Terumbu karang pantai fringing reefs 3 Terumbu karang lagoon lagoon reefs 4 Padang lamun 5 Rumput laut 6 Hutan bakau mangrove Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat 4 – 6 habitat Sedang 2 : bila terdapat 2 – 3 habitat Rendah 3 : bila terdapat 1 habitat 3 Keragaman komunitas hayati, meliputi : 1 Karang 2 Ikan karang 3 Ikan pelagis 4 Krustasea 5 Moluska bivalvia dan gastropoda 6 Padang lamun 7 Rumput laut 8 Mangrove Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat 6 – 8 komunitas Sedang 2 : bila terdapat 3 – 5 komunitas Rendah 1 : bila terdapat 1 – 2 komunitas 4 Jumlah spesies karang, meliputi : Tinggi 3 : bila terdapat ≥ 31 jenis Sedang 2 : bila terdapat 21 - 30 jenis Rendah 1 : bila terdapat = 20 jenis 5 Jumlah spesies ikan karang, meliputi : Tinggi 3 : bila terdapat = 41 jenis Sedang 2 : bila terdapat 21 – 40 jenis Rendah 1 : bila terdapat = 20 jenis 80 6 Jumlah spesies ikan pelagis, meliputi : Tinggi 3 : bila terdapat = 21 jenis Sedang 2 : bila terdapat 11 – 20 jenis Rendah 1 : bila terdapat = 10 jenis 7 Jumlah spesies padang lamun, meliputi : Tinggi 3 : bila terdapat = 11 jenis Sedang 2 : bila terdapat 6 – 10 jenis Rendah 1 : bila terdapat 1 – 5 jenis 8 Jumlah spesies rumput laut, meliputi : Tinggi 3 : bila terdapat = 11 jenis Sedang 2 : bila terdapat 6 – 10 jenis Rendah 1 : bila terdapat 1 – 5 jenis 9 Jumlah spesies bakau mangrove, meliputi : Tinggi 3 : bila terdapat = 11 jenis Sedang 2 : bila terdapat 6 - 10 jenis Rendah 1 : bila terdapat ≤ 5 jenis 2 Kealamian, meliputi : 1 Persen penutupan karang : Tinggi 3 : 50 - 100 Sedang 2 : 25 - 49 Rendah 1 : 25 2 Keanekaragaman lihat point 1 3 Keterwakilan : 1 Habitat terumbu karang 2 Habitat padang lamun 3 Habitat rumput laut 4 Habitat mangrove 5 Goba 6 Daerah upwelling Keterangan : Tinggi 3 : bila lokasi penelitian terdapat di 5 – 6 habitat Sedang 2 : bila lokasi penelitian terdapat di 3 – 4 habitat Rendah 1 : bila lokasi penelitian terdapat di 1 - 2 habitat 81 4 Keunikankelangkaan jenis 1 Karang 2 Ikan karang 3 Ikan pelagis 4 Krustasea udang, lobster 5 Moluska bivalvia dan gastropoda Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat 4 – 5 komponen keunikan Sedang 2 : bila terdapat 2 – 3 komponen keunikan Rendah 1 : bila terdapat 1 – 2 komponen keunikan 5 Integritas 1 Terumbu karang 2 Padang lamun 3 Rumput laut 4 Mangrove Keterangan: Tinggi 3 : bila lokasi memiliki 3-4 komponen integritas Sedang 2 : bila lokasi memiliki 2 komponen integritas Rendah 1 : bila lokasi memiliki 1 komponen integritas 6 Produktivitas Tinggi 3: bila lokasi penelitian merupakan daerah yang memiliki potensi ikan karang tinggi. Sedang 2: bila lokasi penelitian merupakan daerah yang memiliki potensi ikan karang sedang. Rendah 1: bila lokasi penelitian memiliki potensi ikan karang rendah. 7 Kerentanan Tinggi 3 : bila jarak dari desa 2 km Sedang 2 : bila jarak dari desa 1 - 2 km Rendah 1 : bila jarak dari desa 1 km 82 2 Kriteria ekonomi 1 Spesies penting 1 Spesies ikan targetkonsumsi Keterangan : Tinggi 3 : bila jumlah keanekaragaman spesies target tinggi H’ ≥ 4,0 - 6,9. Sedang 2 : bila jumlah keanekaragaman spesies sedang H’ 2,0 - 4,0. Rendah 1 : bila jumlah keanekaragaman spesies rendah H’ 2,0. 2 Kepentingan perikanan 1 Hasil tangkapan ikan pelagis Keterangan : Tinggi 3 : bila hasil tangkapan ikan banyak 100 kg Sedang 2 : bila hasil tangkapan ikan sedang 50 -100 kg Rendah 1 : bila hasil tangkapan ikan sedikit 50 kg 3 Bentuk ancaman Tinggi 3 : skornya tinggi, bila pemanfaatan sumberdaya ikan menggunakan alat tangkap tradisional pancing, bubu. Sedang 2 : skornya sedang, bila wilayah perairannya hanya digunakan untuk lalu lintas kapal motor dan jangkar perahukapal motor. Rendah 1 : skornya rendah, bila dalam pemanfaatan sumberdaya menggunakan cara pengeboman, bahan kimia potassium sianida, dan cara-cara lain yang tidak ramah lingkungan. 4 Manfaat ekonomi 1 Spesies penting tinggi 2 Kepentingan untuk kegiatan perikanan tinggi 3 Kepentingan untuk pariwisata tinggi 4 Kepentingan dalam ekonomi usaha tersedia dan terbuka 5 Aksesibilitas tinggi Keterangan : Tinggi 3 : bila semua komponen terpenuhi Sedang 2 : bila tiga sampai empat komponen terpenuhi Rendah 1 : bila satu sampai dua komponen terpenuhi 83 5 Kepentingan pariwisata 1 Keanekaragaman hayati tinggi 2 Kealamian tinggi 3 Keunikan tinggi 4 Keamanan tinggi 5 Aksesibilitas tinggi Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat ke lima komponen pariwisata Sedang 2 : bila terdapat tiga sampai empat komponen Rendah 1 : bila terdapat satu sampai dua komponen 6 Jasa lingkungan dari sumberdaya yang dapat terjual : 1 Ekowisata atau jasa wisata 2 Hasil perikananhasil kebun atau pekarangan 3 Hasil kerajinan 4 Keindahan alam Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat semua komponen di atas Sedang 2 : bila terdapat dua sampai tiga komponen di atas Rendah 1 : bila terdapat satu komponen di atas 7 Potensi Lapangan Pekerjaan : 1 Dapat menyerap atau membuka lapangan kerja di bidang perikanan bagi masyarakat desa setempat. 2 Dapat menyerap atau membuka lapangan kerja di bidang pariwisata 3 Dapat menyerap atau membuka lapangan kerja di bidang usaha-usaha ekonomi rumah tangga. Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat tiga komponen di atas Sedang 2 : bila terdapat dua komponen di atas Rendah 1 : bila terdapat satu komponen di atas 3 Kriteria sosial 1 Tingkat dukungan masyarakat 1 Pemerintah daerah 2 Pemerintah desa 3 Tokoh adat 84 4 Tokoh agama 5 LSM 6 Masyarakat Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat semua komponen dukungan masyarakat. Sedang 2 : bila terdapat tiga sampai empat komponen dukungan. Rendah 1 : bila terdapat satu sampai dua komponen dukungan. 2 Tempat rekreasi 1 Tempat yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk digunakan. 2 Tempat yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dinikmati 3 Tempat belajar tentang lingkungan alam 4 Memiliki keindahan alam dan kenyamanan untuk menikmati pemandangan. 5 Ketertiban dan kebersihan tempat rekreasi terpelihara 6 Tempat yang dapat digunakan untuk kegiatan rekreasi seperti snorkling, menyelam, mandi dan berjemur di pantai, memancing dan tidak membahayakan. Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat lima sampai enam komponen Sedang 2 : bila terdapat tiga sampa empat komponen Rendah 1 : bila terdapat satu sampai dua komponen rekreasi 3 Budaya 1 Memiliki nilai keagamaan religius 2 Memiliki nilai sejarah 3 Memiliki nilai seni 4 Memiliki nilai budaya Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat ke empat komponen budaya di atas Sedang 2 : bila terdapat dua sampai tiga komponen budaya Rendah 1 : bila terdapat satu komponen budaya 85 4 Estetika 1 Persen penutupan karang hidup tinggi 2 Kelimpahan dan keanekaragaman ikan karang tinggi 3 Terdapat keutuhan koloni karang 4 Terdapat keragaman profil karang 5 Kejernihan air Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat empat sampai lima komponen estetika Sedang 2 : bila terdapat dua sampai tiga komponen estetika Rendah 1 : bila terdapat satu komponen estetika 5 Konflik kepentingan Tinggi 3 : bila lokasi tidak mempengaruhi kegiatan masyarakat Sedang 2 : bila lokasi cukup mempengaruhi kegiatan masyarakat Rendah 1 : bila lokasi sangat mempengaruhi kegiatan masyarakat 6 Keamanan 1 Sedikit atau tidak ada gelombang besar dan arus kuat 2 Gelombang dan arus tidak kuat 3 Tidak ada longsoran tanah Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat ke tiga komponn keamanan Sedang 2 : bila terdapat dua komponen keamanan Rendah 1 : bila terdapat satu komponen keamanan 7 Aksesibilitas Tinggi 3 : bila jarak dekat perjalanan kapal 2 jam, dan tersedia alat transportasi laut. Sedang 2 : bila jarak sedang perjalanan 2 - 3 jam dan tersedia alat transportasi laut. Rendah 1 : bila jarak jauh dan tidak tersedia alat transportasi laut 8 Kepedulian masyarakat 1 Kegiatan masyarakat 1 Pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan oleh Pemda dan Masyarakat. 2 Pelatihan yang berkaitan dengan aspek ekonomi dan lingkungan hidup. 3 Pendidikan yang berkaitan dengan lingkungan hidup 86 4 Penelitian dan kerjasama yang berkaitan dengan sosekbud dan lingkungan. Keterangan : Tinggi 3 : bila terdapat 3 – 4 komponen kegiatan Sedang 2 : bila terdapat 2 – 3 komponen kegiatan Rendah 1 : bila terdapat 1 komponen kegiatan atau Tidak terdapat kegiatan dari komponen di atas. 2 Keterlibatan masyarakat Tinggi 3 : bila keterlibatan masyarakat di dalam pengawasan dan pemeliharaan sumberdaya termasuk sering 4 kalibulan. Sedang 2 : bila keterlibatan masyarakat di dalam pengawasan dan pemeliharaan sumberdaya termasuk kadang-kadang 2 - 4 kalibulan. Rendah 1 : bila keterlibatan masyarakat di dalam pengawasan dan pemeliharaan sumberdaya jarang 2 kalibulan atau tidak ada keterlibatan dari masyarakat.

3.5.4 Analisis kebijakan pengelolaan taman nasional