Isu pengelolaan dan zonasi Pendekatan dalam zonasi

48 daerah di masing-masing propinsi bervariasi maka kemungkinan ada kriteria atau pertimbangan kebijakan lain yang dapat ditambahkan untuk mengidentifikasi lebih baik daerah tersebut yang dialokasikan pada suatu zona tertentu. Karakter kriteria tambahan akan muncul pada tahapan aplikasi model zonasi. Tetapi, penambahan kriteria ini tidak merubah karakter penting dari model ini tetapi memberikan rincian yang lebih besar untuk tujuan pemilihan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah saat ini, skema zonasi meliputi konservasi dan pengembangan zona. Sehubungan dengan zona terpilih, pengawasan kegiatan pemanfaatan yang diijinkan melalui pelaksanaan zona merupakan suatu aspek penting dalam strategi zonasi. Menurut Departemen Dalam Negeri 1998, maksud yang melatarbelakangi zona konservasi yaitu untuk mengidentifikasi dan mengguguskan daerah tersebut yang lingkungannya peka, mempunyai nilai rekreasi atau menunjukkan keragaman hayati yang tinggi. Sedangkan maksud yang mendasari zona pengembangan adalah untuk menjamin bahwa terdapat daerah yang khusus diperuntukkan bagi kegiatan ekonomis atau kegiatan pengembangan lain yang terkait.

2.8.1 Isu pengelolaan dan zonasi

Tujuan pengembangan skema zonasi pesisir adalah berusaha untuk mengendalikan pemanfaatan pesisir dan masalah pengelolaannya untuk menjamin bahwa penggunaan sumberdaya telah dilakukan dengan semestinya. Sebagai contoh : 1 Pemanfaatan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil saat ini termasuk perubahan bakau menjadi tambak udangikan. 2 Kebutuhan pemukiman, pembangunan kawasan industri, atau pengambilan kayu untuk bahan bangunan dan potongan kayu untuk produksi pulp dan kertas. Sumberdaya lain yang membutuhkan penglolaan yang baik, antara lain terumbu karang: 1 Kerusakan terumbu karang bertambah terutama disebabkan oleh penambangan karang atau penggunaan bahan peledak dan racun untuk penangkapan ikan karang. 49 2 Pencemaran air permukaan yang berasal dari perkotaan atau pemukiman penduduk yang menjadi salah satu sebab rusaknya terumbu karang. 3 Sedimentasi berasal dari daratan seperti erosi tanah merupakan faktor tambahan, tetapi tidaklah kritis seperti aktifitas yang langsung mempunyai dampak. 4 Penurunan stock ikan terjadi disebabkan oleh penangkapan secara berlebihan di kawasan pesisir dan meningkatnya polusi di perairan pesisir yang berdekatan dengan daerah perkotaan, industri atau daerah yang berpenduduk padat juga ikut ambil bagian dalam kelangsungan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara berkesinambungan. Dalam rangka menciptakan proteksi lingkungan dan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan, maka zonasi perlu diperkenalkan untuk menjamin eksploitasi dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut secara sehat.

2.8.2 Pendekatan dalam zonasi

Pendekatan yang diambil dalam pengembangan skema zonasi memperhatikan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan tujuan pembangunan yang ada dan kebutuhan konservasi dan proteksi lingkungan yang semakin penting yang apabila dilaksanakan secara bersamaan akan dapat menjamin kesinambungan sumberdaya dalam jangka panjang. Khususnya zona usulan mempertimbangkan tujuan tersebut yang memenuhi kebijakan pembangunan pesisir dan laut nasional termasuk perikanan mariculture, pertambangan lepas pantaipesisir, minyak dan gas laut, industri maritim perkapalan dan pariwisata. Selain itu, zonasi berusaha untuk menjamin bahwa proteksi lingkungan terjaga dengan baik, konflik dapat diselesaikan atau dikurangi, peningkatan sumberdaya diperhatikan, dan konservasi dan proteksi habitat laut dan pesisir diperlukan dengan prioritas yang sama melalui suatu pendekatan yang rasional untuk pemanfaatan dan alokasi sumberdaya.

2.8.3 Proses penataan ruang zonasi