55
2 Tahap analisis data; data yang diperoleh dari tahap inventarisasi data, dianalisis kesesuaian lahan lingkungan, kemudian dilanjutkan denga n
analisis ekologi, ekonomi dan sosial. Berikutnya adalah mengintegrasikan ke duanya, dan menyerap aspirasi masyarakat, kemudian dipakai dasar untuk
meninjau kembali zonasimenentukan zonasi baru sesuai yang diinginkan. 3 Tahap sintesis data bertujuan untuk memperoleh penentuan akhir dalam zonasi
dengan menggunakan data dari tahap analisis data. Sintesis juga dipakai untuk membuat konsep kebijakan pengelolaan TN Karimunjawa secara terpadu dan
berkelanjutan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan cara pengamatan langsung di
lapangan dengan metode survei lapang visual recall terhadap kondisi sumberdaya biogeofisik dan lingkungan, dan posisi sumberdaya tersebut dengan
menggunakan GPS Global Positioning System serta melakukan wawancara langsung dengan penduduk responden setempat untuk mengumpulkan data
sosial, ekonomi dan budaya melalui metode PCRA Partisipatory Coastal Rural Appraisal
dengan cara FGD Focus Group Discussion. Sedangkan pengambilan data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari instansi terkait
sesuai atribut yang akan dikaji.
3.4.1 Data primer
Data primer yang dikumpulkan meliputi data biogeofisik dan data sosial ekonomi, budaya dan kelembagaan, masing-masing diuraikan sebagai berikut :
1 Data biogeofisik :
1 Hidro-oseanografi: survei hidrooseanografi meliputi pengkajian data karakteristik pasang surut, pasang-surut, pola arus laut dekat pantai,
gelombang, bathimetri kedalaman. 2 Kualitas air: meliputi fisik dan kimia air. Fisik air meliputi suhu,
kecerahan, kekeruhan, warna, kedalaman. Adapun parameter kimia air meliputi pH, salinitas, oksigen terlarut, asam sulfida H
2
S, amonia, nitrit, nitrat dan fosfat.
56
3 Jenis ekosistem: terumbu karang, padang lamun, bakau mangrove, dan rumput laut.
2 Data sosial, ekonomi, budaya dan kelembagaan :
1 Kependudukan: jumlah penduduk, komposisi penduduk dan ratio ke- tergantungan dan kepadatan penduduk.
2 Perekonomian: mata pencaharian, pendapatan per kapita 3 Sosial dan budaya: kehidupan suku-suku yang terdapat di kepulauan
Karimunjawa, nilai-nilai sosial dan budaya yang masih berlaku. Pengumpulan data sosial ekonomi masyarakat khususnya dalam kaitannya
dengan penentuan zonasi diperoleh melalui PCRA Participatory Coastal Resource Assessment
dengan cara FGD Focus Group Discussion dan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara terhadap responden
yang meliputi masyarakat, pejabat dari instansi terkait. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan.
Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling disengaja berdasarkan kemampuan responden untuk memberikan informasi yang
luas. Responden yang dipilih adalah yang memiliki pekerjaan yang berkaitan langsung dengan pemanfaatan sumberdaya laut seperti nelayan
tangkap, pembudidaya laut, pelaku bisnis wisata, juragan perahu dan usaha budidaya laut serta tokoh masyarakat setempat. Masing-masing diwakili
oleh 1-2 orang yang dianggap kelompoknya sebagai orang yang dapat mewakili aspirasi dan permasalahan mereka serta dapat memahami
lingkup pekerjaannya secara baik. Jumlah orang yang terlibat di dalam pelaksanaan FGD dibatasi 15-20 orang, hal ini dimaksudkan agar bisa
fokus dalam diskusi kelompok. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam FGD adalah dibagi 5
tahapan, yaitu : - Tahap 1, identifikasi dan pemetaan stakeholders. Langkah ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui orang-orang yang terkait dengan masalah pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya laut.
57
- Tahap 2, mobilisasi undangan. Tahap ini dilakukan untuk mobilisasi undangan FGD yang ditujukan kepada stakeholders strategis. Peneliti
dibantu oleh fasilitator dari perangkat kecamatan dan desa serta dinas terkait menyediakan tempat dan fasilitas yang diperlukan untuk
pelaksanaan FGD, seperti papan meta plan, kertas meta plan, peta administrasi dan sumberdaya, spidol, selotip.
- Tahap 3, pelaksanaan FGD. Tahap ini dimoderatori oleh fasilitator, selanjutnya langsung dipandu dan dipimpin oleh peneliti dibantu para
mahasiswa. Tahap ini telah memasuki langkah-langkah materi FGD yang difasilitasi oleh Peneliti dan dibantu oleh fasilitator. Adapun
langkah-langkah materi FGD meliputi : a Penyampaian maksud dan tujuan FGD
b Penyampaian potensi dan kondisi sumberdaya laut hasil penelitian c Identifikasi potensi dan kondisi sumb erdaya laut untuk maksud
silang antara hasil penelitian dengan pengetahuan dan penilaian dari masyarakat dengan alat bantu Peta yang ditempel dalam papan.
d Identifikasi isu dan masalah yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya laut termasuk dalam hal zonasi.
e Tabulasi isu dan masalah serta melakukan ploting ke dalam peta yang ditempel pada papan.
f Keinginan dan harapan masyarakat terhadap aspek pemanfatan dan pengelolaan sumberdaya Karimunjawa termasuk dalam hal zonasi.
g Merancang rencana penyelesaian masalah dan penyamaan persepsi h Analisis dan rencana aksi strategi
- Tahap 4, tabulasi hasil FGD. Hasil selama pelaksanaan FGD kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik tabulasi dan
dilakukan ploting ke dalam peta wilayah studi. - Tahap 5, Sosialisasi Hasil FGD. Hasil FGD setelah dilakukan analisis,
kemudian disosialisasikan dan di diskusikan kembali kepada masyarakat kembali melalui beberapa tokoh kunci key person.
58
- Tahap 6, Dokumentasi Hasil Final FGD dalam bentuk dokumenbuku, dalam hal ini adalah hasil penelitian ini disertasi. Hasil analisis ini
selanjutnya dijadikan sebagai input bagi dilakukannya analisis kebijakan AHP.
4 Profesi masyarakatresponden yang diundang meliputi : nelayan jaring, nelayan pancing, nelayan bubuikan hias, pembudidaya kerapu,
pembudidaya rumput laut, juragan kapal, bakul ikan, pengolah ikan, pelaku bisnis pariwisata pemilik hotelhome stay dan pemandu wisata,
tokoh masyarakat, LSMKSM Kelompok Swadaya Masyarakat, serta wakil dari instansi terkait yaitu dinas kelautan dan perikanan, dinas
pariwisata dan pengelola Taman Nasional dalam hal ini pihak Balai Taman Nasional Karimunjawa.
3 Data peruntukan lahanperairan saat ini :
1 Untuk wilayah daratan misalnya pertambakan, permukiman, hutan mangrove, dan wisata pantai.
2 Untuk wilayah perairan misalnya budidaya ikan kerapu dalam keramba, budidaya rumput laut, penangkapan ikan.
3.4.2 Data sekunder